Apabila masa pencobaan mendekati kesudahannya, orang-orang sebelum air bah hidup dalam kepelesiran dan pesta pora. Mereka mempunyai pengaruh dan kuasa untuk menjadikan pikiran orang banyak asyik dengan kepelesiran dan berfoya-foya, supaya jangan ada seorang pun terkesan oleh amaran terakhir yang khidmat itu. Bukankah kita melihat hal yang sama terulang kembali zaman kita ini? Sementara hamba-hamba Allah memberitakan pekabaran kesudahan segala sesuatu sudah dekat, dunia asyik dalam kepelesiran dan hiburan yang membuat manusia acuh tak acuh terhadap Tuhan dan mencegah orang banyak untuk terkesan oleh kebenaran yang merupakan satu-satunya cara oleh mana mereka bisa diselamatkan dari kebinasaan yang akan datang. 13PP, p. 103 MKB 501.2