Go to full page →

Diperlukan Kesabaran Bersama MKB 109

Kita harus mempunyai Roh Allah, jikalau tidak sudah tentu kita tidak memperoleh kerukunan dalam rumah tangga. Sang istri, kalau ada Roh Kristus padanya akan berhati-hati dalam perkataannya; ia akan mengen-dalikan rohnya, ia akan taat, namun ia tidak merasa bahwa ia seorang budak, melainkan sebagai seorang sahabat kepada suaminya. Kalau si suami adalah seorang hamba Allah, ia tidak akan menjadi tuan terhadap istrinya; ia tidak akan berbuat sesukanya dan tidak menuntut dengan paksa. Tidak dapat kita menghargai cinta kasih rumah tangga dengan terlalu ketat penjagaan, karena rumah tangga adalah suatu teladan surga, kalau Roh Tuhan berdiam di sana.... Kalau seorang ada bersalah, yang lain harus melatih kesabaran sama seperti Kristus dan tidak menjauhkan diri dengan hati yang membeku. 7Letter (Lt), 18, 1891 MKB 109.3

Janganlah suami maupun istri memaksakan kuasa lalimnya terhadap satu sama lain. Jangan coba memaksakan kehendak hatimu terhadap satu sama lain. Kamu tidak dapat lakukan ini dan terus memelihara cinta terhadap satu sama lain. Hendaklah kamu manis budi, sabar, menahan diri, hormat menghormati dan sopan santun. Oleh kasih karunia Allah semoga kamu berhasil membahagiakan satu sama lain, sebagaimana kamu telah berjanji hendak melakukan yang demikian dalam sumpah perkawinan. 8MH, p. 361 MKB 110.1