Go to full page →

Bagian VI—Rumah Tangga yang Baru MKB 120

Pasal 19—Rumah Tangga Baru—Di Mana Tempatnya? MKB 121

Prinsip yang Menentukan dalam Memilih Tempat MKB 121

Dalam memilih sebuah rumah, Allah menghendaki supaya mempertimbangkan yang pertama segala pengaruh moral dan keagamaan, yang akan mengelilingi kita dan anggota keluarga kita. 1 PP,p. 169 MKB 121.1

Kita harus memilih masyarakat yang paling menyenangkan yang menunjang perkembangan kerohanian kita, dan mengambil keuntungan dari segala bantuan yang dapat kita peroleh; karena Setan akan mengadakan rintangan untuk menentang, dan mempersulit kemajuan kita menuju kerajaan surga. Mungkin dia menempatkan kita pada tempat yang sukar, karena banyak orang tidak mendapat tempat yang layak sebagaimana mereka kehendaki; tetapi seharusnya janganlah kita rela merendahkan diri kita terhadap pengaruhpengaruh yang tidak baik untuk pembangunan tabiat Nasrani. Apabila tugas memanggil kita melakukan yang demikian, kita harus berdoa dan berjaga dengan sungguh-sungguh, supaya melalui rakhmat Kristus, kita boleh berdiri dengan tidak dicemarkan. 2 MYP, p. 419 MKB 121.2

Injil... mengajarkan kepada kita agar mempertimbangkan segala yang benar, dan memberikan usaha yang paling banyak kepada segala perkara yang paling tinggi harganya, yaitu perkara-perkara yang bertahan lama dan kekal. Pelajaran ini diperlukan oleh orang-orang atas siapa terletak kewajiban untuk memilih suatu tempat tinggal. Janganlah membiarkan diri mereka menyimpang dari tujuan yang tertinggi.... MKB 122.1

Sementara sebuah rumah dicari, biarlah tujuan ini menuntun pilihan itu. Jangan dikendalikan keinginan beroleh kekayaan, tuntutan zaman, atau adat istiadat masyarakat. Pertimbangkanlah yang paling menjurus kepada kesederhanaan, kesucian, kesehatan dan nilai yang benar.... MKB 122.2

Gantinya bertempat tinggal di mana hanya perbuatan tangan manusia yang dapat dilihat, pemandangan dan bunyi suara hanya membujuk supaya berbuat kejahatan, di mana terdapat keributan, kekacauan yang mendatangkan kepenatan dan kecemasan, pergilah ke suatu tempat di mana kamu dapat memandang perbuatan tangan Allah. Carilah ketenangan roh dalam keteduhan dan keindahan serta damai dalam alam kejadian. Biarlah matamu diarahkan kepada padang rumput yang menghijau, hutan yang rimbun, dan bukit-bukit. Pandanglah kepada langit yang biru, yang belum tercemar oleh polusi asap dan debu perkotaan, serta hiruplah hawa udara surga yang menyegarkan. 3 MH, p. 363, 366, 367 MKB 122.3