Go to full page →

Haruskah Para Istri Pendeta Mengangkat Anak MKB 159

Pertanyaan telah timbul, apakah istri seorang pendeta harus meng-angkat anak-anak bayi? Saya jawab: Kalau hatinya tidak cenderung dan merasa tidak cocok melakukan pekerjaan pengabaran Injil di luar rumah-nya, dan merasa berkewajiban mengambil anak-anak piatu serta memeli hara mereka, ia boleh melakukan suatu pekerjaan yang baik. Tetapi biarlah pilihannya yang pertama kepada anak-anak yatim piatu yang ditinggalkan ibu bapa pemelihara Hari Perhentian. Allah akan memberkati para pria dan wanita sementara mereka dengan hati yang rela membahagiakan rumahnya dengan anak-anak yang miskin itu. Akan tetapi kalau istri pendeta itu sendiri dapat suatu bagian mendidik orang-orang lain, seharusnyalah ia menyerahkan segala kekuatannya kepada Allah sebagai seorang pekerja Nasrani. Dia harus menjadi pembantu yang sungguhsungguh kepada suaminya, menolong dia dalam pekerjaannya, memper-gunakan kecakapannya dan membantu dalam menyiarkan pekabaran itu. Jalan telah terbuka bagi wanita yang rendah hati dan berserah, tugas itu dimuliakan oleh rahmat Kristus, untuk melawat orang-orang yang perlu pertolongan dan menyalakan terang kepada jiwa-jiwa yang tawar hati. Mereka dapat mengangkat kepala orang yang tunduk oleh berdoa bersama mereka serta menunjukkan Kristus kepada mereka. Seharusnyalah orang-orang yang demikian jangan menyerahkan waktu dan kekuatannya kepada seorang makhluk kecil yang tidak berdaya, yang senantiasa me-nuntut pemeliharaan dan perhatian. Seharusnya mereka dengan sukarela mengacungkan tangan mereka. 5Idem, vol. 6, p. 285 MKB 159.3