Sistem pendidikan yang diadakan di Taman Firdaus berpusat di sekitar keluarga. Adam adalah “anak Allah” (Lukas 3:38), dan dari Bapanyalah anak-anak Yang Mahatinggi itu menerima pengajaran. Dalam arti yang sebenarnya, sekolah mereka itu ialah suatu sekolah keluarga. MKB 170.1
Dalam rencana pendidikan ilahi se-bagaimana telah disesuaikan kepada keadaan manusia berdosa, Kristus berdiri sebagai wakil Bapa, yang menjadi mata rantai penghubung antara Allah dan manusia; Dia adalah Guru Besar bagi manusia. Maka Ia menentukan agar supaya para pria dan wanita menjadi wakil-wakil-Nya. Keluarga adalah sebuah sekolah, dan para ibu bapa adalah guru-gurunya. MKB 170.2
Pendidikan yang berpusat di dalam keluarga ialah pendidikan yang berlaku pada zaman leluhur dahulu kala. Pada sekolah-sekolah yang didirikan dengan cara demikian, Allah menyediakan kondisi yang sangat baik untuk perkembangan tabiat. Orang-orang yang dibawah pimpinan-Nya masih menjalankan rencana kehidupan yang telah ditentukan-Nya sejak mula pertama. Orang-orang yang meninggalkan Allah membangun bagi dirinya kota-kota, dan oleh berkumpul di kota-kota itu, bermegah-megah dalam kemuliaan, kemewahan, dan kejahatan membuat kota-kota di zaman ini menjadi kesombongan dunia dan kutuk. Akan tetapi orangorang yang berpegang teguh pada prinsip kehidupan Allah, tinggal di tengah-tengah ladang dan bukit-bukit. Mereka adalah pekerja di ladangladang dan pemelihara kawan temak dan hewan-hewan; maka di dalam kehidupan yang bebas dan berdiri sendiri ini, dengan segala kesempatan bekerja dan belajar serta mengadakan renungan, mereka belajar tentang Allah lalu mengajar anak-anak mereka tentang segala perbuatan tangan dan jalan-jalan-Nya. Inilah metode pendidikan yang Allah ingin untuk dilaksanakan di antara orang Israel. 1 Ed, p. 33, 34 MKB 170.3
Dalam kehidupan, keluarga menjadi sekolah dan jemaat, para ibu bapa menjadi gurunya dalam keduniaan dan juga dalam bidang keagamaan. 2Ed, p. 41 MKB 171.1