Tidak pernah dalam pengalaman kita di mana kita dapat melepaskan dengan bantuan sesuatu yang menyanggupkan kita untuk memulai. Berkat-berkat yang diterima di bawah curahan hujan awal perlu bagi kita sampai kesudahan. . . . Sementara kita mencari Allah demi Roh Kudus, itu akan mengerjakan dalam diri kita kelemahlembutan, kerendahan hati, suatu ketergantungan secara sadar terhadap Allah untuk penyempurnaan hujan akhir.— TM 507, 509 (1897). PAZ 145.3
Roh Kudus berusaha tinggal dalam setiap jiwa. Jika Ia disambut sebagai tamu terhormat maka mereka yang menerimanya akan disempurnakan di dalam Kristus. Pekerjaan baik yang sudah dimulai akan dirampungkan; pikiran yang suci, kasih surgawi, dan perbuatan-perbuatan Kristiani akan menggantikan pikiran yang kotor, perasaan yang jahat, dan perbuatan-perbuatan memberontak.— CH 561 (1896). PAZ 145.4
Kita mungkin sudah memiliki suatu takaran Roh Allah itu, tetapi dengan doa dan iman kita harus senantiasa mencari lebih banyak Roh. Tidak pernah itu akan menghentikan usaha kita. Kalau kita tidak bertambah maju, jika kita tidak menempatkan diri dalam suatu sikap untuk menerima baik hujan awal maupun hujan akhir maka jiwa kita akan hilang, dan tanggung jawab itu akan terletak pada diri kita sendiri. . . . PAZ 145.5
Acara-acara pertemuan gereja, seperti acara perkemahan, kebaktian-kebaktian jemaat setempat, dan semua kesempatan di mana terdapat usaha penarikan jiwa secara perorangan, itu adalah kesempatan-kesempatan yang ditentukan Allah untuk mencurahkan hujan awal dan hujan akhir.— TM 508 (1897). PAZ 146.1
Bilamana disediakan jalan bagi Roh Allah, maka berkat akan datang. Setan tidak dapat lagi menghalangi hujan berkat untuk turun ke atas umat Allah ataupun menutup jendela-jendela surga agar hujan itu tidak dapat turun ke bumi.— 1SM 124 (1887). PAZ 146.2