Go to full page →

Mara dan Elim MKS 232

Sekarang ini Elim dengan pohon palem dan mata air,
Dan naungan yang menggembirakan di padang pasir gersang;
Kemarin di Mara, semuanya batu dan pasir,
Kesuraman dan kesepian yang tak terlindung.
Namun padang pasir yang sama menampung keduanya,
Angin panas yang sama mengembara di atas tanah yang lengang;
Lembah dataran rendah yang sama menaungi keduanya,
Dan gunung-gunung yang sama mengelilingi keduanya.

Demikianlah dengan kita di bumi ini, dan
Demikianlah aku teringat itu pernah ada;
Yang pahit dan yang manis, yang susah dan yang gembira,
Tergelar bersama, hanya sehari berselang.

Terkadang Allah mengubah yang pahit jadi manis,
Terkadang Ia memberi kita mata air yang nyaman;
Terkadang Ia melindungi kita dengan tiang awan-Nya, dan
Terkadang dibawa-Nya ke bawah naungan pohon palem.

Apa sebabnya? Waktunya tidak lama lagi;
Mara dan Elim akan sama-sama dilewati;
Mata air dan pohon-pohon palem di belantara segera lewat,
Kita tiba di “Kota Allah kita” pada akhirnya.
Oh negeri bahagia! di seberang bukit-bukit lengang ini,
Di mana pancaran air kekal menyemburkan keriangan;
Oh Firdaus yang suci! di atas segala langit,
Di mana kita akan mengakhiri pengembaraan di belantara ini. --Horatius Bonar MKS 232.1

Berkat yang Tentu Tuhan Janji
Berkat yang tentu Tuhan janji,
Yesus menjadi milik kami;
Umat tebusan, waris Allah Disuci oleh darah Yesus

Koor:
Kami masyhurkan dan nyanyikan,
Memuji Yesus, spanjang hari
Kami masyhurkan dan nyanyikan,
Memuji Yesus spanjang hari.

Berserah kami pada Tuhan,
Itu memberikan kegemaran;
Turun malaikat pada kami,
Membawa rahmat serta kasih.

Berserah kami pada Yesus,
Damai bahagia diberikan-Nya
Kami memohon pada Allah,
Turunkan kuasa dan anugerah. --Fanny J. Crosby. MKS 233.1