RASUL-RASUL itu adalah anggota keluarga Yesus, dan mereka menyertai Dia waktu Ia berjalan kaki melalui Galilea. Mereka turut menderita bersama-sama dengan Dia dalam kesulitan-kesulitan yang menimpa hidup mereka. Mereka telah mendengarkan khotbah-khotbahNya, berjalan dan bercakap-cakap dengan Anak Allah, dan dari petunjuk-petunjuk-Nya setiap hari mereka belajar bagaimana caranya bekerja untuk meninggikan derajat umat manusia. Ketika Yesus melayani orang banyak yang mengelilingi Dia, murid-murid-Nya berada di sana, ingin melaksanakan perintah-Nya dan meringankan pekerjaan-Nya. Mereka membantu untuk mengatur orang banyak, membawa orang-orang yang menderita kepada Juruselamat, dan mengusahakan hiburan untuk orang banyak. Mereka memperhatikan pendengar-pendengar yang menaruh perhatian, menerangkan Kitab Suci kepada mereka, dan dengan berbagai cara mereka bekerja demi kebajikan rohani mereka. Mereka mengajarkan apa yang telah mereka pelajari dari Yesus, dan setiap hari memperoleh pengalaman yang limpah. Tetapi mereka juga memerlukan suatu pengalaman bekerja sendirian. Mereka masih memerlukan banyak petunjuk kesabaran yang tangguh dan kelemahlembutan. Sekarang, ketika Ia masih bersama-sama dengan mereka secara pribadi, untuk menun-jukkan kesalahan yang mereka perbuat dan menasihati serta menegur mereka, Juruselamat mengutus mereka sebagai wakil-wakil-Nya. KSZ1 375.1
Sementara mereka bersama-sama dengan Dia, murid-murid itu sering kebingungan oleh pengajaran imam-imam dan orang-orang Farisi, tetapi semuanya itu telah mereka sampaikan kepada Yesus. Ia telah memben-tangkan di hadapan mereka kebenaran Kitab Suci berlawanan dengan adat istiadat. Dengan demikian Ia menguatkan keyakinan mereka terha-dap Firman Allah, dan dalam tindakan yang besar telah melepaskan mereka dari ketakutannya akan para rabi beserta ikatan tradisi. Di dalam mendidik murid-murid itu teladan hidup Yesus jauh lebih baik daripada hanya mengajarkan doktrin-doktrin agama saja. Apabila mereka berpisah dari Dia, tiap-tiap pandangan dan tekanan suara serta perkataan muncul lagi kepada mereka. Sering bila berjumpa dengan musuh-musuh kabar Injil, mereka mengulang-ulangi sabda-Nya, dan begitu mereka melihat hasilnya atas orang banyak, mereka sangat bersuka. KSZ1 376.1
Yesus memanggil kedua belas murid-murid Nya serta mengutus me-reka pergi berdua-dua menyusuri kota-kota dan dusun-dusun. Tidak ada yang diutus sendirian, melainkan saudara bersekutu dengan saudara, te-man dengan teman: Dengan demikian mereka dapat menolong dan mem-beranikan satu dengan yang lain, saling menasihati dan berdoa bersamasama, saling menguatkan kelemahan sesamanya. Di dalam cara yang sama kemudian Ia mengirimkan ketujuh puluh murid itu. Maksud Ju-ruselamat ialah agar pekabar-pekabar Injil itu disatukan dalam jalan ini. Pada zaman kita ini pekerjaan evangelisasi akan jauh lebih maju jika teladan ini diikuti dengan sebaik-baiknya. KSZ1 376.2
Pekabaran murid-murid itu sama seperti yang dibawakan Yohanes Pembaptis dan Kristus sendiri: “Kerajaan surga sudah dekat.” Mereka ti-dak berbantah-bantah dengan orang banyak tentang apakah Yesus orang Nazaret itu Mesias; tetapi di dalam nama-Nya mereka mengerjakan pe-kerjaan kemurahan yang sama seperti yang telah diperbuat-Nya. Ia me-nyuruh mereka: “Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” KSZ1 376.3
Selama pelayanan-Nya Yesus membaktikan lebih banyak waktu untuk menyembuhkan orang sakit daripada berkhotbah. Mukjizat-mukjizat yang diadakan-Nya menyaksikan kebenaran perkataan-Nya, bahwa Ia datang bukan untuk menghancurkan melainkan untuk menyelamatkan. Kebenaran-Nya mendahului Dia, dan kemuliaan Allah adalah di belakang-Nya. Ke mana saja Ia pergi, kabar kemurahan-Nya mendahului Dia. Di mana saja Ia telah lalui, tujuan kemurahan-Nya ialah memberikan sukacita kesehatan, dan mengadakan ujian bagi kuasa yang baru mereka dapati. Orang banyak mengelilingi mereka untuk mendengarkan dari bibir mereka pekerjaan yang telah dibuat Allah. Suara-Nya adalah suara yang pertama yang telah banyak didengar orang, nama-Nya adalah kata yang pertama sekali mereka bicarakan, wajah-Nyalah yang pertama mereka pandang. Mengapa mereka tidak mengasihi Yesus, dan memuji Dia? Sementara Ia melalui desa dan kota Ia menjadi seperti suatu peristiwa yang amat penting, menebarkan kehidupan dan kegembiraan ke mana saja Ia pergi. KSZ1 377.1
Pengikut-pengikut Kristus harus mengerjakan pekerjaan seperti yang sudah dilakukan-Nya. Kita harus memberi makan pada orang yang lapar, memberi pakaian pada orang yang telanjang, menghibur orang yang sengsara dan yang menderita. Kita harus melayani orang yang putus asa, menghidupkan pengharapan bagi orang yang putus harap. Dan kepada kita pun perjanjian akan digenapkan juga: “Kebenaranmu akan berjalan di hadapanmu dan kemuliaan Tuhan jadi pengiringmu.” Yesaya 58:8. Kasih Kristus yang dinyatakan di dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri sendiri, akan lebih bermanfaat di dalam membaharui orangorang yang berbuat jahat daripada pedang atau ruang pengadilan. Ini perlu untuk menghentikan kejahatan pelanggar hukum, tetapi pekerja-pekerja Injil yang penuh kasih dapat melakukan lebih daripada ini. Sering hati makin dikeraskan jika ditegur; tetapi hati akan hancur di bawah kasih Kristus. Pekabar Injil bukan hanya menyembuhkan cacat jasmani, melainkan dapat juga memimpin orang-orang berdosa kepada Tabib Besar, yang dapat menyucikan jiwa dari kusta dosa. Melalui hamba-hambaNya, Allah merencanakan bahwa orang sakit, orang malang, orang yang dikuasai oleh roh-roh jahat, akan mendengar suara-Nya. Melalui wakilwakil-Nyala ingin menjadi Penghibur seperti yang pernah dikenal dunia. KSZ1 377.2
Murid-murid yang mengadakan perjalanan pekabaran Injil yang pertama pergi hanya kepada “domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Jikalau mereka memberitakan Injil kepada orang kafir dan orang Samaria mereka akan kehilangan pengaruh atas orang Yahudi. Oleh merang-sang parsangka orang-orang Farisi mereka akan melibatkan diri mereka sendiri ke dalam pertentangan yang hanya akan mengecewakan mereka pada permulaan pekerjaan mereka. Bahkan rasul-rasuI itu pun lamban ; sekali untuk menari bahwa berita Injil ini, akan dikabarkan kepada semua bangsa Sebelum mereka dapat menangkap kebenaran ini mereka belum siap bekeija bagi orang-orang kafir. Jika orang-orang. Yahudi mau menerima kabar Injil Allah merencanakan mereka untuk menjadikah pekabar Injil kepaaa orang-orang kafir Oleh karena itulah mereka per-tama-tama mendengar pekabaran ini. KSZ1 378.1
Di semua ladang pekerjaan Kristus ada jiwa-jiwa yang dibangunkan kepada keperluan mereka, lapar serta dahaga akan ketenaran. Waktunya sudah tiba untuk menyampaikan berita kasih-Nya ini kepada setiap orang yang rindu hatinya. Untuk keperluan ini murid-muridharus berangkat sebagai wakil-wakil-Nya. Orang-orang percaya hendaknya dituntun su. paya mereka menganggap diri mereka sebagai guru-guru yang dipilih oleh Ilahi, dan bila tiba saatnya Juruselamat diangkat dari antara mereka, mereka tidak terlantar tanpa pemimpin. KSZ1 378.2
Pada perjalanan keliling yang pertama itu murid-murid pergi hanya ke tempat mana Yesus telah pergi sebelumnya, lalu menjalin persahabatan dengan mereka. Persediaan mereka untuk perjalanan itu sangat sederhana. Tidak ada apa-apa yang diizinkan untuk mengacaukan pikiran mereka dari pekerjaan mereka yang besar itu, atau membangkitkan pertengkaran lalu menutup pintu bagi pekerjaan yang selanjutnya. Mereka tidak mengenakan pakaian guru-guru agama ataupun menggunakan sesuatu dalam bentuk pakaian untuk membedakan mereka dengan petani-petani yang sederhana. Mereka tidak boleh masuk ke dalam Bait Suci lalu me-manggil orang-orang mengadakan kebaktian umum; usaha mereka harus diadakan dalam pekerjaan dari rumah ke rumah. Mereka tidak menyianyiakan waktu untuk menerima penghormatan tak perlu atau mengunjungi rumah demi rumah untuk menerima jamuan. Tetapi di mana saja pun mereka akan menerima kebaikan mereka yang layak, orang-orang yang menerima mereka dengan hati yang baik sama seperti menjamu Kristus sendiri. Mereka harus memasuki tempat kediaman dengan ucapan hormat yang indah: “Damai sejahtera bagi rumah ini.” Lukas 10:5. Rumah tangga itu akan diberkati dengan doa mereka, lagu-lagu pujian mereka, dan membukakan firman Allah di dalam lingkaran keluarga. KSZ1 378.3
Murid-murid itu merupakan pewarta kebenaran, untuk menyediakan jalan bagi kedatangan Guru mereka. Kabar yang harus mereka bawakan ialah Firman hidup kekal, dan nasib manusia tergantung atas penerimaan atau penolakannya akan Firman itu. Untuk menarik perhatian orang akan kekudusannya, Yesus menyuruh murid-murld-Nya: “Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.” KSZ1 379.1
Sekarang pandangan Penebus menerobos hari kemudian; Ia melihat ladang yang luas, yang sesudah kematian-Nya, murid-murid itulah yang menjadi saksi-saksi bagi-Nya. Nubuatan-Nya berlangsung di dalam pe-ngalaman hamba-hamba-Nya sepanjang zaman sampai saat kedatanganNya yang kedua kali. Ia menunjukkan kepada murid-murid-Nya pertentangan yang pasti mereka hadapi; Ia menunjukkan sifat dan rencana peperangan itu. Ia mengungkapkan di hadapan mereka bahaya yang harus mereka hadapi, penyangkalan diri yang diharuskan. Ia ingin agar mereka memperhitungkan risikonya, supaya tidak dapat dilengahkan oleh musuh. Peperangan mereka bukanlah melawan daging dan darah tetapi “melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6:12. Mereka bergumul dengan tenaga-tenaga yang luar biasa, tetapi mereka telah diberikan jaminan adanya pertolongan yang luar biasa juga. Seluruh makhluk surga berada pada barisan tentara ini. Dan makin banyak malaikat-malaikat berada di dalam barisan itu. Roh Kudus, utusan Panglima bala tentara Tuhan, turut terjun ke medan perang itu. Mungkin banyak kelemahan kita, begitu pun dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita sangat menyedihkan; tetapi kemurahan Allah itu menjadi bahagian mereka yang mencarinya dengan penyesalan. Kuasa yang Mahakuasa adalah demi kepentingan mereka yang berharap di dalam Allah. KSZ1 379.2
“Lihat” kata Yesus, “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengahtengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Kristus Sendiri tidak mengesampingkan satu kata pun dari kebenaran, tetapi Ia selalu mengucapkannya di dalam kasih. Ia mempergunakan taktik yang sangat bijaksana, dan ramah tamah dalam pergaulan-Nya dengan orang banyak. Ia tidak pernah kasar, tidak pernah mengeluarkan perkataan yang pedas, tidak pernah menyusahkan jiwa yang halus itu. Ia tidak mengritik kelemahan manusia. Ia tidak segansegan mencela kemunafikan, kurang percaya, dan kejahatan, tetapi air mata ada dalam suara-Nya ketika Ia mengucapkan celaan-Nya yang menyakitkan itu. Ia menangisi Yerusalem, kota yang Ia kasihi, yang telah menolak untuk menerima Dia, Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Mereka menolak Dia, Juruselamat, tetapi la memandang mereka dengan belas kasihan, dan duka yang begitu mendalam sehingga menyayat hati-Nya. Setiap jiwa indah pada pemandangan-Nya. Sedang Ia selamanya diliputi dengan kebesaran Ilahi Ia menundukkan diri-Nya dengan lemah lembut untuk memandang setiap anggota keluarga Allah. Di dalam semua manu-sia la melihat jiwa-jiwa yang telah jatuh yang ditugaskan kepada-Nya untuk diselamatkan. KSZ1 380.1
Hamba-hamba Kristus janganlah berbuat menurut kemauan hati sendiri. Mereka perlu mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan Allah, supaya jangan oleh godaan, mereka meninggikan diri, lalu mereka mengeluarkan perkataan yang pedas dan tidak patut, tidak sebagai embun atau hujan yang menyegarkan tumbuh-tumbuhan yang hampir kering. Inilah yang Setan ingin mereka lakukan, karena memang demikianlah metodenya. Naga itulah yang murka; roh Setanlah yang dinyatakan di dalam amarah dan tuduhan. Tetapi hamba-hamba Allah harus mewakili-Nya. Ia ingin agar mereka berhubungan hanya dengan perkara surga, yakni kebenaran yang mengandung peta-Nya dan firman yang agung itu. Kuasa yang mereka peroleh untuk mengalahkan si jahat ialah kuasa Kristus. Kemuliaan Kristus itulah kekuatan mereka. Mereka harus mengarahkan pandangan mereka pada keindahan-Nya. Kemudian barulah mereka dapat mengemukakan berita Injil dengan taktik Ilahi disertai kelembutan. Dan roh yang tetap lemahlembut di bawah hasutan akan lebih berhasil untuk kebenaran daripada berbantah-bantah, betapapun hebatnya. KSZ1 380.2
Orang-orang yang melibatkan diri dalam pertentangan melawan musuh-musuh kebenaran akan berhadapan, bukan saja dengan manusia, tetapi juga Setan dan agen-agennya. Biarlah mereka selalu ingat perkataan Juruselamat: “Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.” Lukas 10:3. Biarlah mereka tinggal di dalam kasih Allah, dan jiwa akan lebih tenang, sekalipun dalam keadaan yang buruk. Tuhan akan memakaikan mereka dengan suatu persenjataan Ilahi. Roh Kudus-Nya akan mempengaruhi pikiran dan hati dengan demikian suara mereka tidak menimbulkan gonggongan serigala. KSZ1 381.1
Dengan melanjutkan petunjuk-Nya kepada murid-murid-Nya, Yesus berkata: “Waspadalah terhadap semua orang.” Mereka tidak menaruh kepercayaan kepada orang yang tidak kenal Allah, serta memberikan kepada mereka nasihat-nasihat: karena ini akan memberikan satu keun-tungan bagi agen-agen Setan. Sering maksud-maksud manusia berlawanan dengan rencana-rencana Allah. Mereka yang membangun Bait Suci Allah akan membangunnya selaras dengan pola-pola yang telah dinyatakan di atas gunung,—yang serupa dengan Ilahi. Tuhan di. inakan dan Injil dikhianati jika hamba-hamba-Nya berpegang kepada pendapat manusia yang tidak berada di bawah tuntunan Roh Kudus. Kebijaksanaan dunia adalah kebodohan bagi Allah. Mereka yang berpaut padanya tentulah sesat. KSZ1 381.2
“Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan me-nyerahkan kamu kepada majelis agama... kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.” Mat. 10:17,18. Penganiayaan akan menyebarkan terang itu. Hamba-hamba Kristus akan dibawa menghadap orang-orang besar, yang mungkin tidak akan pernah mendengar Injil kalau bukan dengan jalan ini. Kebenaran telah disalahtafsirkan kepada orang-orang seperti ini. Mereka telah mendengar tuduhan palsu yang berhubungan dengan iman murid-murid Kristus. Sering sekali mereka bermaksud hanya mempelajari sifat yang sesungguhnya yakni kesaksian orang-orang yang dibawa kepada pengadilan karena iman mereka. Di dalam pemeriksaan itu mereka diharuskan menjawab, lalu hakim-hakim mereka mendengarkan kesaksian itu. Rahmat Allah akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya untuk menghadapi keadaan darurat semacam ini. “Itu akan dikaruniakan kepadamu” kata Yesus, “Pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.” Jika Roh Allah menerangi pikiran hamba-hamba-Nya, maka kebenaran itu akan dikemukakan di dalam kuasa Ilahi dan keindahannya. Orangorang yang menolak kebenaran akan berdiri menuduh dan menindas murid-murid itu. Tetapi di bawah kerugian dan penderitaan, bahkan sampai kepada kematian pun, anak-anak Allah harus menunjukkan kelemahlembutan Teladan Ilahi. Dengan demikian akan jelas perbedaan antara agenagen Setan dan wakil-wakil Kristus. Juruselamat akan diagungkan di hadapan para penguasa dan orang banyak. KSZ1 381.3
Murid-murid itu tidak diwarisi keberanian dan ketetapan hati orang syahid hingga tiba saat rahmat yang demikian diperlukan. Kemudian janji Juruselamat itu digenapi. Waktu Petrus dan Yohanes bersaksi di hadapan majelis Sanhedrin, orang banyak “heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.” Kisah 4:13. Tentang Stefanus ditulis bahwa “Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus seperti muka seorang malaikat.” Orang banyak tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.” Kisah 6:15,10. Dan Paulus, menulis tentang pengadilannya di hadapan pengadilan di Kaisarea, mengatakan: “Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku,... tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.” 2 Tim. 4:16, 17. KSZ1 382.1
Hamba-hamba Kristus tidak mempunyai persiapan pidato yang akan diucapkan waktu dibawa ke pengadilan. Persiapan mereka harus diadakan dari hari ke hari dalam menyimpan permata-permata kebenaran firman A|lah, dan oleh doa menguatkan iman mereka. Apabila mereka dihadapkan ke pengadilan, Roh Kudus akan mengingatkan mereka kepada kebenaran yang sangat diperlukan itu. KSZ1 382.2
Usaha setiap hari dan sungguh-sungguh untuk mengenal Allah, dan Yesus Kristus yang telah diutus-Nya, akan membawa kuasa dan kekuatan jiwa. Pengetahuan yang diperoleh melalui penyelidikan Alkitab dengan giat akan menerangi ingatan pada waktu yang tepat. Akan tetapi jikalau ada yang lalai untuk berkenalan dengan perkataan Kristus, jika mereka belum pernah menguji kuasa anugerah-Nya di hadapan pengadilan, mereka tidak dapat mengharapkan Roh Kudus mau membawa firman-Nya ke dalam ingatan mereka. Mereka harus melayani Allah setiap hari dengan perasaan yang tidak terbagi-bagi, serta berharap pada-Nya. KSZ1 383.1
Betapa pahitnya perseteruan terhadap Injil sehingga ikatan dunia yang terhalus pun tidak diindahkan. Murid-murid Kristus akan dikhianati sampai kepada kematian oleh anggota keluarga mereka sendiri. “Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku,” kata-Nya lagi, “tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat.” Markus 13:13. Tetapi Ia memesan kepada mereka agar jangan menerjunkan dirinya masuk ke dalam penganiayaan yang tidak perlu. Kristus Sendiri sering meninggalkan satu ladang tempat bekerja pergi ke tempat yang lain agar terlepas dari mereka yang hendak membunuh Dia. Apabila Ia ditolak di Nazaret, dan orang sekampung-Nya hendak membunuh Dia, Ia pergi ke Kapernaum, dan di sana orang banyak tercengang akan pengajaran-Nya; “sebab perkataan-Nya penuh kuasa.” Lukas 4:32. Demikianlah hamba-hamba-Nya tidak perlu kecewa oleh aniaya, tetapi mencari suatu tempat di mana mereka masih dapat bekerja untuk keselamatan jiwa-jiwa. KSZ1 383.2
Hamba tidak lebih tinggi dari tuannya. Raja surga telah dijuluki Beelzebul, dan murid-murid-Nya akan disalahtafsirkan seperti itu pula. Tetapi apa pun bahaya yang terjadi, pengikut-pengikut Kristus harus meng-ikrarkan asas-asas mereka. Mereka harus menganggap hina menyembu-nyikan asas-asas itu. Mereka tidak dapat tinggal diam tanpa berbuat se-suatu sampai terjaminnya keselamatan di dalam pengakuan kebenaran. Mereka telah diasingkan sebagai pengawal, untuk mengamarkan manusia tentang kebinasaan mereka. Kebenaran yang diterima dari Kristus harus disampaikan kepada semua orang dengan cuma-cuma dan terus terang. Yesus berkata: “Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.” KSZ1 383.3
Yesus Sendiri tidak pernah membeli damai melalui kompromi. HatiNya dipenuhi kasih bagi seluruh umat manusia, akan tetapi Ia tidak pernah memanjakan dosa-dosa mereka. Ia menjadi sahabat karib mereka sehingga Ia tidak dapat tinggal diam saja melihat mereka mengikuti jalan yang akan membinasakan jiwa mereka, jiwa-jiwa yang telah dibeli-Nya dengan darah-Nya sendiri. Ia bekerja supaya manusia benar kepada dirinya sendiri, benar terhadap perhatiannya yang lebih mulia dan kekal. Hamba-hamba Kristus juga dipanggil kepada pekerjaan yang serupa, dan mereka harus berhati-hati supaya jangan di dalam mencari jalan untuk mencegah perpecahan, mereka menyerahkan kebenaran. Mereka harus “mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera” (Roma 14:19); tetapi damai yang sejati tidak pernah didapat oleh prinsip kompromi. Dan tidak ada seorang pun yang benar terhadap prinsip tanpa mendatangkan perlawanan. Suatu Kekristenan yang rohani akan ditentang oleh anakanak yang durhaka. Tetapi Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa.” Orang-orang yang benar terhadap Allah tidak perlu takut akan terhadap manusia atau pun permusuhan Setan. Di dalam Kristus kehidupan yang kekal itu pasti. Ketakutan mereka hanyalah kalau-kalau mereka meninggalkan kebenaran, dan mengkhianati kepercayaan akan Allah yang telah menghormati mereka. KSZ1 384.1
Pekerjaan Setan ialah memenuhi hati manusia dengan kebimbangan Ia memimpin mereka supaya memandang kepada Allah sebagai hakim yang bengis. Ia mencobai mereka agar jatuh ke dalam dosa, dan kemudian menganggap diri mereka terlalu keji menghadap Allah Bapa yang di surga atau meminta rahmat-Nya. Tuhan mengerti semua ini. Yesus menjamin murid-murid-Nya akan simpati Allah bagi mereka di dalam memenuhi keperluan dan kelemahan mereka. Tiada keluhan yang dikeluarkan, tiada sakit yang terasa, tiada duka menghancurkan jiwa, melainkan getaran terhadap hati Allah Bapa. KSZ1 384.2
Alkitab menunjukkan kepada kita Allah yang tinggal di tempat-Nya yang tinggi dan suci, bukannya tinggal diam tanpa berbuat apa-apa, bukan pula diam di tempat-tempat sunyi sepi, tetapi dikelilingi oleh sepuluh ribu kali sepuluh ribu, dan berlaksa-laksa makhluk yang suci, semuanya sedang siap menunggu melakukan kehendak-Nya. Melalui saluran-saluran yang tidak dapat kita lihat Ia berhubungan dengan aktif pada setiap bagian kekuasaan-Nya. Tetapi di dalam satu dunia yang seperti setitik noda ini, di dalam jiwa-jiwa yang untuknya Ia telah memberikan anakNya yang tunggal untuk menyelamatkannya, perhatian-Nya dan perhatian segenap penghuni surga dipusatkan. Allah membungkukkan diri-Nya dari takhta-Nya untuk mendengar jeritan orang-orang yang tertindih. Kepada setiap doa yang tulus Ia menjawab: “Di sini Aku ada.” Ia mengangkat orang yang sengsara dan yang tertindas. Ia turut merasa sedih di dalam segala kesedihan kita. Di dalam setiap pencobaan dan setiap ujian, malaikat yang dari hadirat-Nya ada dekat untuk melepaskan. KSZ1 384.3
Tiada seekor burung pipit pun yang jatuh ke tanah tanpa diketahui Allah. Kebencian Setan terhadap Allah menuntun dia untuk membenci segala tujuan pemeliharaan Juruselamat. Ia berusaha mencemarkan pekerjaan tangan Allah, dan ia sangat senang merusakkan makhluk-makhluk yang bodoh sekalipun. Hanyalah melalui penjagaan Allah sehingga burung-burung dipelihara untuk menghibur kita dengan nyanyian gembira mereka yang merdu itu. Tetapi Allah tidak melupakan burung pipit yang kecil itu. “Janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.” KSZ1 385.1
Yesus melanjutkan: Sebagaimana kamu mengaku Aku di hadapan manusia, demikian juga Aku akan mengaku kamu di hadapan Allah dan malaikat-malaikat yang suci. Kamulah yang menjadi saksi-saksi-Ku di atas dunia, menjadi saluran melalui apa anugerah-Ku dapat mengalir untuk menyembuhkan dunia ini. Oleh karena itu Aku pun menjadi wakilmu di surga. Bapa tidak memandang tabiatmu yang bercela itu, tetapi Ia melihat engkau seolah-olah disalut di dalam kesempumaan-Ku. Akulah pengantara melalui siapa berkat-berkat surga datang kepadamu. Dan setiap orang yang mengaku Aku dengan jalan turut ambil bagian menyaksikan pengorbanan-Ku bagi orang yang telah hilang itu, akan diakui sebagai seorang yang turut ambil bagian di dalam kemuliaan dan kesukaan orang tebusan. KSZ1 385.2
Orang yang mau mengaku Kristus haruslah mempunyai Kristus berada di dalam dia. Ia tidak dapat berhubungan dengan yang tidak diterimanya. Barangkali murid-murid itu dapat berbicara dengan lancar mengenai doktrin agama, mungkin mereka dapat mengulang-ulangi sabda Kristus Sendiri; tetapi kecuali mereka memiliki kelemahlembutan dan kasih Kristus, mereka tidak mengaku Dia. Suatu roh yang bertentangan dengan roh Kristus berarti menyangkal Dia, apa pun pengakuannya. Orang dapat menyangkal Kristus melalui ucapan yang jahat, dengan percakapan bodoh, melalui perkataan yang tidak benar dan tidak ramah. Mereka dapat saja menyangkal Dia dengan jalan mengalahkan beban hidup, oleh mengejar kesenangan yang penuh dosa. Mereka bisa menyangkal Dia dengan cara kompromi dengan dunia, dengan tabiat yang tidak sopan, oleh mengasihi pendapatnya sendiri, dengan membenarkan din sendiri, dengan keragu-raguan mencari kesusahan, dan tinggal di dalam kegelapan. Di dalam cara-cara yang seperti ini mereka menyatakan bahwa Kristus tidak ada pada mereka. Dan “barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia,” kata-Nya, “Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga.” KSZ1 385.3
Juruselamat mengatakan kepada murid-murid-Nya agar jangan me-nyangka bahwa musuh-musuh kabar Injil itu akan ditaklukkan, dan bahwa perlawanan itu akan berhenti sendiri. Ia berkata: “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Timbulnya perbantahan ini bukanlah akibat kabar Injil, melainkan hasil perlawanan terhadapnya. Dari semua penganiayaan yang paling berat ditanggung ialah perlawanan di dalam rumah tangga, kebencian sahabat-sahabat karib dunia. TetaDi Yesus berkata: “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” KSZ1 386.1
Tugas hamba-hamba Kristus adalah penghormatan yang amat tinggi dan mulia. “Barangsiapa menyambut kamu,” kata Kristus, “ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengurus Aku.” Tiada perbuatan yang baik dan ramah yang telah ditunjukkan kepada mereka atas nama-Nya yang akan gagal diakui dan diberi upah. Dan di dalam pengakuan ramah serupa itu Ia mengikutsertakan yang terlemah dan terendah dari keluarga Allah: “Barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini” —mereka yang seperti anak-anak di dalam imannya dan pengetahuan akan Kristus— “karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.” KSZ1 386.2
Demikianlah Juruselamat mengakhiri nasihat-Nya. Di dalam nama Kristus kedua belas yang telah terpilih itu pergi ke luar, sebagaimana Ia telah pergi, “menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. . . memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Lukas 4:18, 19. KSZ1 387.1