YOHANES Pembaptis kini mengajar dan membaptiskan di Betania, di seberang Yordan. Tidak jauh dari tempat ini di mana Allah dahulu telah menahan aliran sungai itu hingga bani Israel menyeberang. Tidak berapa jauh dari sini benteng kota Yerikho telah dirubuhkan oleh bala tentara surga. Kenangan tentang segala peristiwa ini teringat kembali pada saat ini, serta menimbulkan perhatian yang besar terhadap pekabaran Yohanes Pembaptis. Apakah Ia yang telah berbuat begitu ajaib pada zaman lampau itu, akan menunjukkan kuasa-Nya pula untuk melepaskan bangsa Israel? Demikianlah pikiran yang menggerakkan hati orang banyak yang setiap hari datang berduyun-duyun ke tepi sungai Yordan. KSZ1 128.1
Pengajaran Yohanes sangat mempengaruhi bangsa itu sehingga meminta perhatian para penguasa agama. Bahaya pemberontakan menyebabkan setiap kumpulan umum dipandang dengan rasa curiga oleh orang Romawi, dan apa pun yang menunjuk kepada sesuatu pemberontakan dari bangsa itu menimbulkan rasa takut pada pihak para penghulu Yahudi. Yohanes belum mengakui kekuasaan Sanhedrin oleh berusaha memperoleh pengesahan mereka atas pekerjannya; dan ia telah mengecam penghulu-penghulu dan orang banyak, baik orang Farisi maupun orang Saduki. Namun orang banyak mengikut dia dengan gembira. Perhatian pada pekerjaannya tampaknya bertambah terus menerus. Meskipun ia tidak tunduk kepada mereka, Sanhedrin merasa bahwa, selaku seorang guru umum, ia adalah di bawah pengawasan mereka. KSZ1 128.2
Badan ini terdiri dari anggota-anggota yang dipilih dari antara imamimam, dan dari penghulu-penghulu utama dan guru-guru bangsa itu. Imam besarlah biasanya yang menjadi ketua. Semua anggotanya haruslah orang-orang yang sudah agak lanjut usianya, sungguhpun belum tua sekali; orang-orang berilmu, bukan saja mahir dalam agama Yahudi dan sejarah, tetapi juga dalam pengetahuan umum. Mereka tidak boleh bercacat tubuh, dan harus sudah berumah tangga, karena sebagai bapa, besar kemungkinan mereka akan lebih berpengasihan dan memikirkan kepentingan orang lain. Tempat mereka berkumpul ialah suatu ruangan yang dihubungkan dengan Bait Suci di Yerusalem. Pada zaman kemerdekaan bangsa Yahudi Sanhedrin ialah mahkamah agung bangsa Yahudi, yang mempunyai kuasa atas soal-soal kenegaraan serta keagamaan. Sungguhpun sekarang sudah direndahkan pangkatnya oleh pemerintah Romawi, namun badan itu masih menjalankan suatu pengaruh yang kuat dalam soal-soal sipil dan keagamaan. KSZ1 129.1
Sanhedrin tidak mau menangguhkan pemeriksaan terhadap pekerjaan Yohanes. Ada orang yang masih mengingat Wahyu yang diberikan kepada Zakharia di Bait Suci dahulu, dan nubuatan bapa itu, yang telah menunjuk kepada anaknya itu sebagai pendahulu Mesias. Dalam huru-hara dan perubahan selama tiga puluh tahun, segala perkara ini sudah sebagian besar dilupakan. Tetapi sekarang diingatkan kembali oleh kegiatan pekerjaan Yohanes. KSZ1 129.2
Sudah agak lama sejak bangsa Israel pernah mempunyai seorang nabi, lama sejak sesuatu reformasi seperti yang berlangsung sekarang ini pernah dilihat orang. Tuntutan untuk mengaku dosa tampaknya baru dan mengejutkan. Banyak di antara para pemimpin tidak mau pergi mendengarkan seruan dan kecaman Yohanes, karena khawatir kalau-kalau mereka terpaksa membuka segala rahasia kehidupan mereka sendiri. Namun pengajaran Yohanes itu adalah pengumuman yang langsung tentang Mesias. Sudah umum diketahui orang bahwa tujuh puluh minggu dari nubuatan Daniel, yang meliputi kedatangan Mesias itu, sudah hampir berakhir; dan semua orang ingin beroleh bagian dalam masa baru kemu-liaan nasional yang diharapkan pada waktu itu. Demikian besamya semangat khalayak ramai sehingga Sanhedrin dipaksa untuk segera membenarkan atau menolak pekerjaan Yohanes. Kekuasaan mereka atas orang banyak sudah mulai berkurang. Sudah semakin merupakan suatu persoalan yang pelik bagaimana caranya mempertahankan kedudukan mereka. Dalam harapan untuk mendapat sesuatu kesimpulan, mereka mengutus suatu perwakilan yang terdiri dari imam-imam dan orangorang Lewi ke Sungai Yordan untuk berunding dengan guru baru itu. KSZ1 129.3
Banyak orang datang berhimpun, mendengarkan perkataannya, ketika para utusan itu tiba. Dengan lagak kewibawaan yang dimaksudkan untuk memberikan kesan dalam pikiran orang banyak itu, serta untuk menuntut penghormatan nabi itu, rabi-rabi yang congkak itu datang. Dengan suatu gerakan penghormatan, hampir oleh rasa takut, orang banyak itu memberikan jalan kepada mereka. Orang-orang besar itu, dengan jubahnya yang mahal-mahal, dengan kecongkakan pangkat dan kuasa, berdiri di hadapan nabi padang belantara itu. KSZ1 130.1
“Siapakah engkau?” tanya mereka. KSZ1 130.2
Mengetahui apa yang ada di dalam pikiran mereka itu, Yohanes menjawab “Aku bukan Mesias.” KSZ1 130.3
“Kalau begitu siapakah engkau? Elia?” KSZ1 130.4
“Bukan.” KSZ1 130.5
“Engkaukah nabi yang akan datang?” KSZ1 130.6
“Bukan.” KSZ1 130.7
“Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” KSZ1 130.8
“Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! Seperti yang telah dikatakan oleh Nabi Yesaya.” KSZ1 130.9
Ayat Alkitab yang disebutkan oleh Yohanes itu ialah nubuatan yang indah dari Yesaya: “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Aliahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, ... Ada suara yang berseru-seru: ‘Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihat-Nya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.’” Yesaya 40:1-5. KSZ1 130.10
Dahulu kala, bila seorang raja mengadakan perjalanan melalui bagianbagian kerajaannya yang jarang dikunjungi, serombongan orang disuruh pergi mendahului kereta kerajaan untuk meratakan segala tempat yang curam serta mengisi lubang, supaya raja itu dapat mengadakan perjalanan dengan selamat dengan tiada halangan. Kebiasaan ini digunakan oleh nabi itu untuk melukiskan pekerjaan Injil. “Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan.” Bilamana Roh Allah, dengan kuasa-Nya yang membangunkan itu, menjamah jiwa, direndahkannyalah kecongkakan manusia. Kesenangan duniawi dan kedudukan serta kuasa kelihatan menjadi tidak berharga. “Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah,” dicampakkan; setiap pikiran ditaklukkan dalam tawanan “kepada Kristus.” 2 Korintus 10:5. Kemudian kerendahan hati dan kasih yang mengorbankan diri pun, yang kurang dihargai di antara manusia, ditinggikan sebagai satu-satunya yang berharga. Inilah pekerjaan Injil, dan pekabaran Yohanes itu hanya merupakan sebagian dari padanya. KSZ1 131.1
Rabi-rabi itu melanjutkan penyelidikan mereka. “Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Kata-kata “nabi” itu mengartikan Musa. Orang Yahudi telah sejak lama condong kepada keyakinan bahwa Musa akan dibangkitkan dari antara orang mati, dan diangkat ke surga. Mereka tidak mengetahui bahwa ia telah dibangkitkan. Ketika Yohanes Pembaptis itu memulai pekerjaannya, banyak orang menyangka bahwa besar kemungkinan dialah Nabi Musa yang dibangkitkan dari antara orang mati itu, sebab nampaknya ia mempunyai pengetahuan yang saksama tentang segala nubuatan dan sejarah bangsa Israel. KSZ1 131.2
Ada pula kepercayaan bahwa sebelum kedatangan Mesias, Elia akan datang secara pribadi. Harapan ini dijawab Yohanes dalam sangkalannya; akan tetapi ucapannya itu mengandung suatu arti yang lebih dalam lagi. Kemudian Yesus berkata mengenai Yohanes, “Jika kamu mau menerimanya—ialah Elia yang akan datang itu.” Matius 11:14. Yohanes datang dalam Roh dan kuasa Elia, untuk melakukan suatu pekerjaan seperti yang dilakukan oleh Elia. Sekiranya orang Yahudi telah menerima dia, maka sebenarnya pekerjaan itu sudah akan terlaksana bagi mereka. Akan tetapi mereka tidak menyambut baik pekabarannya itu. Bagi mereka ia bukan Elia. Ia tidak dapat menunaikan bagi mereka tugas yang hendak dilaksanakannya. KSZ1 131.3
Banyak di antara orang-orang yang berhimpun di Yordan itu telah hadir pada waktu Yesus dibaptiskan; tetapi tanda yang diberikan pada waktu itu nyata hanya bagi beberapa orang dari antara mereka. Pada bulan-bulan sebelumnya dalam pekerjaan Yohanes Pembaptis, banyak orang tidak mau mempedulikan seruan untuk bertobat. Demikianlah mereka telah mengeraskan hati serta menggelapkan pengertian mereka. Ketika Surga memberikan kesaksian tentang Yesus pada waktu Ia dibaptiskan, mereka pun tidak menyadarinya. Mata yang belum pernah dialihkan dalam percaya kepada Dia yang tidak tampak itu, tidak melihat penyataan kemuliaan Allah; telinga yang tidak pernah mendengar suaraNya, tidak mendengar perkataan kesaksian. Demikian juga halnya sekarang. Acapkali hadirat Kristus dan malaikat-malaikat yang melayani nyata dalam perhimpunan orang banyak, namun banyak orang tidak mengetahui hal itu. Mereka tidak melihat sesuatu yang luar biasa. Tetapi bagi beberapa orang hadirat Juruselamat itu dinyatakan. Damai dan kegirangan menghidupkan hati mereka. Mereka itu dihiburkan, diberanikan hati serta diberkati. KSZ1 132.1
Para utusan dari Yerusalem telah bertanya kepada Yohanes, “Mengapa engkau membaptiskan orang?” dan mereka itu menantikan jawabnya. Tiba-tiba, sementara pandangannya meliputi orang banyak itu matanya bersinar-sinar, wajahnya berseri-seri, dirinya digerakkan perasaan yang mendalam. Dengan tangan yang teracung ia berseru, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Yohanes 1:25-27. KSZ1 132.2
Pekabaran itu jelas sekali untuk dibawa kembali kepada Sanhedrin. Perkataan Yohanes itu tidak dapat dikenakan kepada seorang yang lain selain Dia yang sudah sejak lama dijanjikan itu. Mesias ada di antara mereka! Dengan keheranan besar imam-imam dan penghulu-penghulu itu memandang di sekeliling mereka dengan pengharapan akan melihat Dia yang dibicarakan Yohanes itu. Tetapi la tidak dapat dikenal di antara orang banyak itu. KSZ1 132.3
Ketika Yesus dibaptiskan, Yohanes menunjuk kepada-Nya sebagai Anak Domba Allah, sebuah terang yang baru dipancarkan atas pekerjaan Mesias. Pikiran nabi itu tertuju kepada perkataan Nabi Yesaya, “Seperti anak domba yang dibawa kepembantaian.” Yesaya 53:7. Pada pekanpekan berikutnya, Yohanes dengan perhatian yang baru menyelidik nubuatan-nubuatan serta pengajaran tentang upacara-upacara pengorbanan. Ia tidak dapat membedakan dengan jelas kedua segi pekerjaan Kristus itu, sebagai suatu korban yang merasakan sengsara dan seorang raja yang menang, akan tetapi ia melihat bahwa kedatangan-Nya itu mengandung arti yang lebih dalam daripada yang dilihat oleh imam-imam atau khalayak ramai. Ketika ia melihat Yesus di antara orang banyak itu sekembali dari padang belantara, dengan yakin ia menantikan Dia untuk memberi kepada orang banyak itu sesuatu tanda tentang kepribadian-Nya yang sesungguhnya. Hampir dengan tidak sabar lagi ia menunggu untuk mendengar Juruselamat itu mengumumkan tugas-Nya; tetapi tidak ada sepatah kata pun yang diucapkan, tidak ada tanda diberikan. Yesus tidak memberikan sambutan kepada pengumuman Yohanes Pembaptis itu tentang Dia, melainkan menggabungkan diri dengan murid-murid Yohanes dengan tidak memberikan tanda secara lahir apa pun mengenai tugasNya yang istimewa itu, dan tidak mengambil tindakan apa pun untuk menarik perhatian kepada-Nya. KSZ1 133.1
Keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang. Dengan sinar kemuliaan Allah hinggap atas dia, nabi itu mengangkat tangannya seraya berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapuskan dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya la dinyatakan kepada Israel.... Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, menerima apa yang mereka rindukan itu. Mereka ingin terasing dengan Yesus, duduk di kaki-Nya, dan mendengarkan perkataan-Nya. KSZ1 133.2
“Ia berkata kepada mereka: Marilah dan kamu akan melihatnya. Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.” KSZ1 136.1
Sekiranya Yohanes dan Andreas mempunyai Roh imam-imam dan penghulu-penghulu yang tidak mau percaya itu, maka sudah tentu mereka tidak menjadi pelajar di kaki Yesus. Mereka itu pasti akan datang kepada-Nya selaku ahli kritik, untuk menghakimi perkataan-Nya. Dengan demikian banyak orang menutup pintu terhadap kesempatan yang indah. Tetapi bukan demikian halnya dengan kedua murid yang mulamula ini. Mereka telah menyambut panggilan Roh Kudus dalam pengajaran Yohanes Pembaptis. Kini mereka pun mengenal suara Guru semawi itu. Bagi mereka segala ucapan Yesus itu penuh dengan kesegaran, kebenaran dan keindahan. Penerangan Ilahi dipancarkan ke atas pengajaran Perjanjian Lama. Pokok-pokok kebenaran yang banyak seginya nampak jelas dalam terang yang baru. KSZ1 136.2
Penyesalan, iman dan kasihlah yang menyanggupkan jiwa untuk menerima akal budi dari surga. Iman yang bekerja oleh kasihlah yang menjadi kunci pengetahuan, dan setiap orang yang mengasihi “mengenal Allah.” I Yohanes 4:7. KSZ1 136.3
Yohanes adalah seorang murid yang kasihnya sungguh-sungguh dan dalam, bersemangat, namun bersifat suka menimbang. Ia sudah mulai melihat kemuliaan Kristus,~bukannya kebesaran dan kuasa duniawi untuk mana ia selama ini telah diajar supaya mengharapnya, melainkan “kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Yohanes 1:14. Ia asyik merenungkan pokok pikiran yang ajaib itu. KSZ1 136.4
Andreas berusaha membagikan kegirangan yang memenuhi hatinya itu. Setelah pergi mencari Simon saudaranya, ia berseru, “Kami telah menemukan Mesias.” Simon tidak menunggu panggilan kedua. Ia juga sudah mendengar pengajaran Yohanes Pembaptis, lalu dengan segera pergi kepada Juruselamat. Mata Kristus memandangi dia, membaca tabiatnya dan riwayat hidupnya. Sifatnya yang lekas naik darah, hatinya yang berbelas kasihan dan menaruh simpati, cita-cita dan keyakinannya pada dirinya sendiri, hikayat kejatuhannya, pertobatannya, segala pekerjaan dan kematian syahidnya, semuanya dibaca oleh Juruselamat, lalu kataNya “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya Petrus).” KSZ1 136.5
“Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: Ikutlah Aku!” Filipus menurut perintah itu, lalu dengan segera ia juga menjadi seorang pengerja bagi Kristus. KSZ1 137.1
Filipus memanggil Natanael. Yang belakangan ini sudah berada di antara orang banyak ketika Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus sebagai Anak Domba Allah. Ketika Natanael memandang Yesus, ia kecewa. Dapatkah orang ini, yang mempunyai ciri-ciri kerja keras dan kemiskinan disebut sebagai Mesias? Namun Natanael tidak dapat mengambil keputusan untuk menolak Yesus, sebab pekabaran Yohanes telah membawa keyakinan ke dalam hatinya. KSZ1 137.2
Pada waktu Filipus memanggil dia, Natanael telah pergi mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi di bawah pohon-pohon yang rindang daunnya untuk merenungkan pengumuman Yohanes itu serta nubuatannubuatan tentang Mesias. Ia berdoa supaya kalau orang yang diumumkan Yohanes ialah pelepas itu, kiranya dimaklumkan kepadanya; maka datanglah Roh Kudus kepadanya dengan jaminan bahwa Allah telah mengunjungi umat-Nya serta membangkitkan sebuah tanduk keselamatan bagi mereka. Filipus tahu bahwa sahabatnya itu sedang menyelidiki nubuatan, dan sementara Natanael berdoa di bawah sebatang pohon ara, Filipus menemukan tempat perasingannya itu. Mereka telah kerap kali berdoa bersama-sama di tempat yang sunyi di bawah pohon-pohon yang rindang daunnya itu. KSZ1 137.3
Kabar, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi,” nampaknya bagi Natanael merupakan jawab yang langsung bagi doanya itu. Tetapi Filipus masih mempunyai iman yang ragu-ragu. Ditambahkan pula dengan ragu-ragu, “yaitu Yesus anak Yusuf dari Nazaret.” Kembal i prasangka timbul dalam hati Natanael. Ia berseru, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” KSZ1 137.4
Filipus tidak mengadakan perdebatan. Ia berkata, “Mari dan lihatlah! Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Dengan terkejut Natanael bertanya, “Bagaimana Engkau mengenal aku? Jawab Yesus kepadanya: Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” KSZ1 137.5
Itu sudah cukup. Roh Ilahi yang telah bersaksi kepada Natanael ketika ia berdoa sendirian di bawah pokok ara itu, kini berbicara kepadanya dalam ucapan-ucapan Yesus. Sungguhpun dalam kebimbangan, dan agak menyerah kepada prasangka, Natanael datang kepada Kristus dengan suatu keinginan yang ikhlas akan kebenaran, dan kini keinginannya itu dipenuhi. Imannya melebihi iman orang yang telah membawa dia kepada Yesus. Ia menyahut, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel.” KSZ1 138.1
Sekiranya Natanael telah percaya kepada bimbingan rabi-rabi, pasti ia tidak akan pernah mendapat Yesus. Oleh melihat dan menilai bagi diri sendirilah maka ia menjadi seorang murid. Demikianlah juga halnya dengan banyak orang pada zaman ini yang dihambat oleh prasangka dari kebaikan. Betapa berbeda akibatnya, sekiranya mereka itu mau “Mari dan lihatlah!” KSZ1 138.2
Sementara mereka percaya kepada bimbingan keahlian manusia, maka tidak seorang pun yang akan datang kepada pengetahuan akan kebenaran yang menyelamatkan. Seperti halnya Natanael, kita perlu mempe lajari firman Allah bagi diri kita sendiri, dan berdoa memohonkan penerangan Roh Kudus. Ia yang melihat Natanael di bawah pokok ara itu, akan melihat kita juga di tempat berdoa yang tersembunyi. Malaikatmalaikat dari dunia terang dekat kepada orang-orang yang dalam kerendahan hati mencari bimbingan Ilahi. KSZ1 138.3
Dengan panggilan terhadap Yohanes, Andreas, Simon, Filipus dan Natanael, mulailah dasar pembangunan gereja Kristen. Yohanes menuntun dua di antara murid-muridnya kepada Kristus. Kemudian seorang di antara kedua orang itu, yakni Aodreas, menemui saudaranya lalu memanggil dia kepada Juruselamat. Filipus kemudian dipanggil, dan ia pergi mencari Natanael. Contoh-contoh ini haruslah mengajarkan kepada kita pentingnya usaha pribadi, menyampaikan seruan yang langsung kepada kaum kerabat, sahabat-sahabat serta tetangga-tetangga kita. Ada orang yang selama hidupnya telah mengaku mengenal Kristus, namun tidak pernah mengadakan usaha pribadi untuk membawa satu jiwa pun kepada Juruselamat. Mereka menyerahkan saja pekerjaan itu seluruhnya kepada pendeta. Mungkin pendeta itu mempunyai kecakapan untuk jabatannya itu, tetapi ia tidak dapat melakukan apa yang telah ditinggalkan Allah untuk dilakukan oleh anggota-anggota jemaat. KSZ1 138.4
Banyak orang yang memerlukan pelayanan orang Kristen yang berbelas kasihan. Banyak orang yang telah terjerumus ke dalam jurang kemusnahan, sedang sebenarnya dapat diselamatkan, sekiranya tetangga-tetangga mereka, pria dan wanita biasa, telah mengadakan usaha pribadi bagi mereka. Banyak yang menanti untuk dihubungi secara pribadi. Justru di dalam keluarga, lingkungan tetangga, kota tempat kita tinggal, ada pekerjaan bagi kita untuk dilakukan sebagai pengabar Injil bagi Kristus. Jika kita orang Kristen, pekerjaan ini akan merupakan kegemaran kita. Segera setelah seorang bertobat lahirlah di dalam dia suatu ke-rinduan hendak menyiarkan kepada orang lain pula betapa indahnya sahabat yang telah didapatnya di dalam Yesus. Kebenaran yang menyelamatkan dan menyucikan tidak dapat dikurung di dalam hatinya. KSZ1 139.1
Semua orang yang menyerahkan diri kepada Allah akan menjadi saluran terang. Allah menjadikan mereka alat-alat-Nya untuk menyampaikan kepada orang lain segala kelimpahan rahmat-Nya. Janji-Nya ialah, “Aku akan menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunungKu menjadi berkat; Aku akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat.” Yehezkiel 34:26. KSZ1 139.2
Filipus berkata kepada Natanael, “Mari dan lihatlah.” Ia tidak meminta kepadanya agar menerima kesaksian orang lain, melainkan agar ia sendiri datang melihat Kristus. Sekarang karena Yesus sudah naik ke surga, maka murid-murid-Nyalah yang menjadi wakil-wakil-Nya di antara manusia, dan salah satu alat yang paling baik untuk menarik jiwa-jiwa kepada-Nya ialah dengan meniru teladan tabiat-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari. Pengaruh kita atas orang lain tidak begitu banyak bergantung pada apa yang kita katakan seperti keadaan kehidupan kita. Orang boleh melawan serta menentang segala keterangan kita yang tepat, mereka boleh menolak segala seruan kita; tetapi hidup kasih yang tidak mementingkan diri adalah dalil yang tidak dapat dibantah. Hidup sesuai dengan pengakuan, yang ditandai dengan kelemahlembutan Kristus, adalah kuasa di dunia ini. KSZ1 139.3
Pengajaran Kristus adalah pengungkapan keyakinan yang terjalin dengan pengalaman, dan orang-orang yang telah belajar dari Dia menjadi guru-guru yang sesuai dengan martabat Ilahi. Firman Allah, yang diucapkan oleh seorang yang ia sendiri telah disucikan oleh firman itu, mengandung suatu kuasa yang memberi hidup yang menjadikan firman itu menarik kepada para pendengarnya, serta meyakinkan mereka bahwa firman itu adalah suatu kenyataan yang hidup. Apabila seorang telah menerima kebenaran dalam kecintaannya pada firman itu, pastilah ia akan menyatakan hal ini dalam tingkah lakunya yang meyakinkan serta dalam nada suaranya. Ia menyiarkan apa yang telah didengarnya sendiri, dilihatnya sendiri, dan dipegangnya sendiri dari firman kehidupan, supaya orang lain dapat beroleh persekutuan dengan dia oleh pengetahuan akan Kristus. Kesaksiannya, dari bibir yang disentuh dengan bara yang hidup dari mezbah, merupakan kebenaran bagi hati yang suka menerima, serta mengerjakan penyucian atas tabiat. KSZ1 140.1
Maka orang yang berusaha hendak memberikan terang kepada orangorang lain, akan sendirinya diberkati juga. ‘’Akan turun hujan berkat yang lebat.” “Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.” Amsal 11:25. Allah sebenarnya dapat mencapai tujuan-Nya dalam menyelamatkan orang-orang berdosa tanpa bantuan kita; akan tetapi supaya kita dapat mengembangkan suatu tabiat yang seperti tabiat Kristus, wajiblah kita mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya. Untuk dapat menikmati kegirangan-Nya,--kegirangan melihat jiwa-jiwa yang ditebus oleh pengorbanan-Nya, wajiblah kita mengambil bagian dalam segenap pekerjaan-Nya untuk penebusan mereka itu. KSZ1 140.2
Pernyataan iman Natanael yang mula-mula, yang begitu saksama dan tekun serta sungguh-sungguh terdengar bagai musik di telinga Yesus. “Yesus menjawab, kata-Nya: Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar lagi.” Juruselamat memandang ke depan dengan sukacita kepada pekerjaan-Nya dalam membawa kabar selamat kepada orang yang teraniaya, mengobati orang-orang yang hancur hatinya, serta menyiarkan berita kemerdekaan kepada tawanan Setan. Memikirkan tentang berkat-berkat indah yang telah dibawa-Nya kepada manusia, Yesus menambahkan, “Aku berkata kepadanu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.” KSZ1 140.3
Di sini Kristus dengan sesungguhnya berkata, di tepi Sungai Yordan langit terbuka, dan Roh Allah turun seperti seekor burung merpati ke atas-Ku. Pemandangan itu merupakan suatu tanda bahwa Aku adalah Anak Allah. Jika kamu percaya pada-Ku sebagai Anak Allah, maka percayamu pun akan dihidupkan. Kamu akan melihat bahwa langit terbuka, dan tidak pernah tertutup lagi. Aku telah membukanya bagi kamu. Malaikat-malaikat Allah naik, membawa segala doa orang yang malang dan menanggung kesusahan kepada Bapa di surga dan turun membawa berkat dan harapan, keberanian, bantuan, dan hidup, kepada anak-anak manusia. KSZ1 141.1
Malaikat-malaikat Allah selalu mondar-mandir dari bumi ke surga, dan dari surga ke bumi. Segala mukjizat Kristus bagi orang-orang yang teraniaya dan menderita diadakan oleh kuasa Allah dengan perantaraan malaikat-malaikat. Maka oleh Kristus, dengan perantaraan pesuruh-pesuruh semawi-Nya, setiap berkat datang dari Allah kepada kita. Dalam mengambil sifat manusia atas diri-Nya, Juruselamat kita mempersatukan kepentingan-Nya dengan kepentingan putra-putri Adam yang telah berdosa, sementara oleh Keilahian-Nya Ia berpegang teguh kepada takhta Allah. Demikianlah Kristus menjadi alat perhubungan manusia dengan Allah, dan Allah dengan manusia. KSZ1 141.2