Go to full page →

Keinginan Belajar Kitab Suci Tidak Datang dengan Sendirinya NBS 127

Baik orang tua maupun orang muda melalaikan penyelidikan Kitab Suci. Mereka tidak menyelidikinya dengan saksama, atau pun menjadikannya peraturan bagi kehidupan mereka. Kebanyakan dari mereka menggunakan waktu membaca buku-buku lain, tetapi buku yang menunjukkan jalan kepada hidup yang kekal tidak dipelajari sehari-hari. Buku ini menjadi penuntun kita kepada suatu kehidupan yang lebih tinggi dan lebih suci. Orang-orang muda akan mengatakan bahwa itulah buku yang paling menarik yang pernah mereka baca kalau sekiranya angan-angan mereka belum disesatkan oleh membaca cerita-cerita dongeng, atau roman.10 NBS 127.3

Sebagai suatu umat yang telah memperoleh terang yang besar, kita harus selamanya meninggikan derajat kita dalam segala kebiasaan kita, dalam perkataan kita, dalam kehidupan di rumah tangga dan pergaulan kita. Hormatilah Sabda itu sebagai suatu penuntun dalam rumah tangga. Biarlah Sabda itu dianggap sebagai penasihat dalam setiap kesulitan, ukuran setiap kebiasaan. Apakah saudara-saudaraku merasa yakin bahwa sekali-kali tidak mungkin akan ada kemakmuran sejati bagi jiwa dalam lingkungan keluarga kecuali kebenaran Allah, hikmat kebenaran itu, menguasai kehidupanmu? Setiap usaha harus diadakan oleh para ibu bapa untuk mengangkat pikiran mereka sendiri dari kebiasaan yang lengah dalam menganggap pelayanan kepada Allah sebagai suatu beban. Kuasa kebenaran hendaknya menjadi suatu alat yang menyucikan dalam rumah tangga.11 NBS 127.4

Pada masa muda anak-anak itu harus diajar tentang segala tuntutan hukum Allah dan iman kepada Yesus Penebus kita untuk menyucikan kita dari segala noda dosa. Iman ini harus diajarkan dari hari ke hari, dengan ajaran dan teladan.12 NBS 127.5