Saya mau bertanya, Hendakkah buku-buku gaib itu dibakar saja habis-habis? Di dalam mesjid setan ada ditaruh tempat-tempat untuk menarik hati di mana percabulan dianjurkan dan dilakukan dengan leluasa; tetapi di sana ada saksi, tamu yang tidak kelihatan itu menyaksikan perbuatan-perbuatan yang dilakukan di dalam gelap. Setanlah yang mengetuai, dan dia pula yang mengepalai segala pertunjukan keramaian itu. Di sana dia berada dengan jalan menyamar. Di kiri kanan kita bergentayangan ilmu sihir, dan dunia maupun gereja berada di bawah pengaruhnya, memimpin orang melakukan perkara-perkara, yang mereka sendiri tidak pernah impikan untuk melakukannya. Jikalau kiranya mereka diberi tahu lebih dahulu tentang apa yang mereka akan lakukan, mereka sendiri akan kaget seperti Hazael apabila nabi itu memberitahukan kepadanya akibatnya pada masa mendatang. . . . AML 258.2
Tiap-tiap orang, baik laki, maupun perempuan, dan anak-anak yang tidak di bawah pengaruh Roh Allah tentu berada di bawah pengaruh ilmu sihir setan, dan melalui perkataan dan perbuatannya dia akan memimpin orang supaya menjauh dari jalan kebenaran. Apabila kemurahan Allah yang mengubahkan hati itu berlaku juga atas hati, kebencian yang suci akan memiliki jiwa, sebab orang yang berdosa itu sudah begitu lama melalaikan keselamatan besar yang sudah disediakan Allah baginya. Kemudian dia menyerahkan dirinya, jiwanya dan rohnya kepada Allah, lalu dengan adanya kemurahan yang diberikan Allah kepadanya dia akan menarik diri dari perhubungan dengan setan. Seperti orang- orang Efesus itu, ia akan melemparkan hobatan, dan akan memutuskan ikatan terakhir dengan setan. Dia akan meninggalkan panji-panji penghulu kegelapan itu, dan akan berada di bawah panji-panji Raja Immanuel yang berlumuran dengan darah. Dia akan membakar buku-buku gaib itu.— The Youth’s Instructor, 16 November, 1883. AML 258.3