Musik diadakan untuk melayani maksud-maksud yang suci, untuk mengangkat pikiran kepada perkara-perkara yang suci, mulia, meninggikan, dan untuk membangunkan rasa perbaktian dan syukur kepada Allah di dalam jiwa. Alangkah bedanya di antara kebiasaan dahulu kala dengan kegunaan musik yang terlalu sering dipakai sekarang ini! Betapa banyak orang yang menggunakan karunia ini untuk meninggikan diri gantinya menggunakan untuk memuliakan Allah! Cinta akan musik memimpin orang yang tidak berhati-hati menjadi satu dengan orang-orang yang cinta kepelesiran dunia dalam pertemuan-pertemuan, ke tempat yang dilarang anak-anakNya pergi. Dengan demikianlah apa yang tadinya bisa menjadi berkat yang besar kalau digunakan dengan benar, menjadi jalan yang paling maju yang dapat ditempuh setan dengan jalan menjerat pikiran dari kewajiban dan dari pada memikir-mikirkan perkara-perkara yang kekal. AML 272.1
Musik adalah sebahagian dari pada upacara perbaktian yang dilakukan di istana di surga, maka di dalam nyanyian puji-pujian kita, haruslah kita berusaha menyelaraskan sedapat-dapatnya untuk mendekati harmoni lagu biduan surga. Pendidikan seni suara yang baik adalah satu hal yang penting di dalam pendidikan, dan janganlah sekali-kali dialpakan. — Patriarchs and Prophets, hal. 594. AML 272.2