Anak-anak yang betul Kristen akan lebih menyukai cinta dan izin ibu bapa yang takut kepada Allah di atas segala berkat duniawi. Mereka itu akan mencintai dan menghormati ibu bapanya. Sepatutnyalah salah satu dari pelajaran yang terbesar dalam hidupnya, yaitu bagaimana menyenangkan hati ibu bapanya. Dalam zaman yang penuh pendurhakaan ini, anak-anak yang tidak menerima pendidikan dan latihan yang benar hanya mempunyai sedikit perasaan tentang kewajiban mereka terhadap ibu bapanya. Dalam kebanyakan hal makin banyak ibu bapanya berbuat bagi mereka, makin kurang rasa terima kasihnya, dan makin kurang hormatnya kepada mereka itu. AML 313.3
Anak-anak yang selalu dimanjakan dan dituruti segala kehendaknya akan selalu mengharap diperlakukan demikian; dan kalau keinginan mereka itu tidak dikabulkan segera mereka kecewa dan tawar hati. Watak yang begini akan kelihatan pada mereka sepanjang umur hidupnya; mereka itu akan tiada berdaya, selalu bersandar atas bantuan orang-orang lain, mengharap orang-orang lain suka memberi kepada mereka dan menyerah kepadanya pula. Dan kalau dilawan, meski mereka itu kelak sudah dewasa mereka akan merasa dirinya dihina; dan dengan demikian mereka selalu bersusah hati berjalan dalam dunia, hampir tidak sanggup memikul berat tubuhnya sendiri, dan sering bersungut-sungut dan cerewet oleh karena segala sesuatu tidak cocok kepada mereka itu. . . . AML 313.4
Anak-anak haruslah merasa bahwa mereka berhutang budi kepada ibu bapanya, yang sudah menjaga mereka itu pada waktu masih kanak-kanak dan merawat mereka pada waktu sakit. Mereka harus insaf bahwa ibu bapanya telah menanggung banyak kesusahan karena mereka itu. Terutama ibu bapa yang berperasaan dan takut akan Tuhan sudah merasa perhatian yang sedalam-dalamnya supaya anak-anaknya berjalan pada jalan yang benar. Alangkah sedihnya hati mereka apabila mereka melihat kesalahan dalam diri anak-anaknya. Kalau anak-anak yang menyebabkan hati ibu bapanya itu susah dapat melihat akibat tindakan mereka itu, tentulah mereka akan merasa menyesal. Kalau mereka dapat melihat air-mata ibunya, dan mendengar doanya kepada Allah demi kepentingan mereka sendiri, kalau mereka dapat dengar segala keluhan yang ditahan-tahankan, maka hatinya dengan lekas akan merasa, dan segera pula mereka akan mengaku kesalahannya dan mohon supaya diampuni. . . . AML 314.1