Kerinduan yang terus menerus terhadap perkara-perkara yang dapat menyukakan hati menyatakan kerinduan yang dalam-dalam dari jiwa Tetapi barang siapa yang minum dari pancaran kesenangan dunia akan mengetahui bahwa dahaga jiwanya itu tetaplah tidak dapat dipuaskan Mereka itu tertipu adanya; mereka itu salah sangka bahwa sifat ber- sukaria itu kesukaan adanya; dan apabila kerinduan itu sudah berhenti banyak di antaranya yang terbenam ke dalam gundah gulana dan tawar hati yang sedalam-dalamnya. Aduh, betapa gilanya, betapa bodohnya, buat meninggalkan “Pancaran air hidup” dan mengambil “palungan yang retak” dari kesenangan-kesenangan duniawi!— Fundamentals of Christian Education, hal. 422. AML 346.4