Oleh percaya dan permintaan doa segala orang bisa menurut segala tuntutan Injil. Tidak ada seorang bisa dipaksa akan berbuat pelanggaran. Dia sendiri mesti lebih dahulu menyetujuinya; jiwa harus mengadakan maksud akan perbuatan yang jahat, sebelum hawa nafsu bisa memerintahkan keadilan, atau sebelum kejahatan bisa mengalahkan angan-angan hati. Bagaimana besar pun pencobaan itu, sekali-kali tidak pernah ia jadi maaf berbuat dosa. “Karena mata Tuhan ada memandang kepada segala orang yang benar, dan telingaNya pun terbuka kepada doanya.” Berserulah kepada Tuhan, hai jiwa yang mendapat pencobaan! Serahkanlah dirimu, yang tidak bergaya dan tidak layak lagi, kepada Yesus, dan peganglah teguh-teguh akan perjanjianNya. Tuhan nanti dengar akan dikau! Dia tahu bagaimana keras keinginan hati manusia itu, dan Dia mau tolong engkau dalam segala waktu pencobaan. AML 60.3
Apa engkau sudah jatuh ke dalam dosa? Caharilah akan Tuhan dengan tiada bertangguh lagi dan mintalah kasihan dan keampunan. . . . Kasihan masih diberikan kepada orang berdosa. Dalam segala kesesatan kita Tuhan memanggil kepada kita: “Hendaklah kamu bertobat, hai anak-anak yang durhaka! Maka Aku akan menyembuhkan kamu daripada segala sesatanmu.”— Testimonies for the Church, Jilid V, hal. 177. AML 61.1