Go to full page →

61. — Sebuah Kontrak Dengan Allah NP 166

Apabila sebuah janji diucapkan atau secara tertulis dibuat di hadapan saudara-saudara kita, untuk memberikan sekian banyak, mereka adalah saksi-saksi yang nyata akan sebuah kontrak yang dibuat di antara diri kita dan Allah. Perjanjian itu bukan dibuat kepada manusia, tetapi kepada Allah dan adalah sebagai sebuah catatan tertulis yang diberikan pada seorang tetangga. Tidak ada ikatan yang sah yang lebih mengikat bagi orang-orang Kristen untuk membayar uang daripada janji yang dibuat kepada Allah. NP 166.1

Bila hati manusia dilembutkan oleh kehadiran Roh Allah, lebih mudah hati itu menerima kesan Roh Suci, dan tindakan diambil untuk menyangkal diri dan untuk berkorban bagi pekerjaan Allah. Terang ilahi yang bercahaya ke dalam hati dengan terang dan kuasa yang luar biasa itulah yang membuat perasaan lahiriah manusia dapat dikalahkan, sifat cinta diri hilang kuasanya terhadap hati dan kerinduan dibangkitkan untuk meniru teladan Yesus Kristus, dalam melakukan penyangkalan diri dan kedermawanan hati. Pembawaan manusia yang cinta diri akan berubah jadi baik dan pengasih terhadap orang-orang berdosa yang hilang dan ia mengadakan satu janji yang sungguh-sungguh kepada Allah, sebagaimana dilakukan oleh Ibrahim dan Yakub. Malaikat sorga hadir pada peristiwa-peristiwa semacam itu. Kasih Allah dan kasih bagi jiwa-jiwa menyalahkan sifat cinta diri dan cinta akan dunia. Teristimewa inilah masalahnya apabila pembicara, dengan Roh dan Kuasa Allah, mengemukakan rencana penebusan, diletakkan oleh Raja sorga di dalam pengorbanan salib. Dengan tulisan-tulisan berikut kita dapat melihat bagaimana Allah menganggap janji-janji itu. . . . Bilangan 30:1, 2; Alkatib 5:6;, Mazmur 13:14; Amsal 20:25; Ulangan 23:21-23; Mazmur 76:11; Maleakhi 1:12-14; Alkatib 5:4,5. 4T 470-472 NP 166.2