Dari harta yang dipercayakan kepada manusia, Allah menuntut sebagian tertentu—Ia menyerahkan kepada semua orang untuk memutuskan apakah mereka akan atau tidak akan memberikan lebih daripada jumlah ini. Tetapi bila hati digerakkan oleh pengaruh Roh Suci dan sebuah janji dibuat untuk memberikan sekian jumlahnya, orang yang berjanji itu tidak lagi mempunyai hak atas bagian yang telah diserahkan itu. Janji-janji serupa yang dibuat kepada manusia, akan dianggap sebagai sesuatu yang mengikat. Apakah janji-janji yang dibuat kepada Allah itu tidak lebih mengikat? Apakah janji-janji yang dibuat dalam hati nurani tidak lebih mengikat daripada janji manusia yang tertulis? NP 167.1
Apabila terang ilahi sedang bercahaya ke dalam hati dengan terang dan kuasa yang luar biasa, sifat cinta diri yang telah menjadi kebiasaan itu akan melonggarkan genggamannya, dan terjadilah kecenderungan untuk memberikan kepada pekerjaan Allah. Tetapi jangan ada seorang yang merasa bahwa mereka akan diizinkan untuk memenuhi janji yang dibuat, tanpa mendapat protes setan. Ia tidak senang melihat kerajaan Penebus dibangun di atas dunia. Ia menyarankan bahwa janji yang telah dibuat itu terlalu banyak, bahwa itu dapat melumpuhkan mereka dalam usaha-usaha mereka untuk memperoleh harta atau menggenapi keinginan hati keluarga mereka. AA 74, 75 NP 167.2