Memberi untuk memenuhi kebutuhan orang-orang saleh dan untuk kemajuan pekerjaan Allah adalah mengkhotbahkan khotbah yang praktis. Ini menyaksikan bahwa orang-orang yang memberi itu tidak menerima anugerah Allah dengan sia-sia. Suatu teladan hidup dari suatu karakter yang tidak mementingkan diri, yang mengikuti teladan Kristus, mempunyai kuasa yang besar atas manusia. . . . NP 23.5
Mereka yang hidup untuk memuaskan nafsu makan dan keinginan diri, akan kehilangan kasih Allah dan pahala sorga. Mereka menyaksikan kepada dunia bahwa mereka tidak memiliki iman yang sejati, dan bila mereka berusaha memberi kepada orang lain pengetahuan kebenaran zaman ini, dunia akan menganggap kata-kata mereka sebagai gong yang gemerincing. Biarlah setiap orang menunjukkan imannya melalui perbuatannya. . . . R & H, 21 Agustus 1894 NP 23.6