Go to full page →

Menyita Kedamaian Angan-angan Hati NP 50

Dunia sedang merampok Allah dengan rencana besar-besaran. Makin banyak Ia memberikan kekayaan, makin gigih manusia mengakui harta itu sebagai milik mereka dan digunakan sesuai dengan keinginan mereka. Tetapi apakah orang-orang yang mengaku pengikut-pengikut Kristus mengikuti adat kebiasaan dunia? Apakah kita akan menyita kedamaian angan-angan hati, hubungan dengan Allah, persekutuan dengan saudara-saudara karena kita gagal memberikan bagi pekerjaanNya bagian yang Ia tuntut sebagai milikNya? NP 50.5

Saudara-saudara, jikalau Tuhan telah memberkatimu dengan kekayaan janganlah menganggap kekayaan itu sebagai milikmu sendiri. Anggaplah kekayaan itu hanya dipercayakan Allah kepadamu, dan jadilah benar dan setia dalam membayar perpuluhan dan persembahan-persembahan. R & H, 17 Desember 1889 NP 50.6