Di sini kuasa kekayaan itu dapat dilihat. Pengaruh cinta akan uang terhadap pikiran manusia dapat melumpuhkan. Kekayaan begitu merang-sang dan menyebabkan banyak orang yang memiliki harta itu bertindak seakan-akan seluruh pikiran mereka telah dirampas. Makin mereka miliki harta dunia ini, makin besar keinginan mereka. Ketakutan mereka makin bertambah bersamaan dengan bertambahnya kekayaan mereka. Mereka mempunyai suatu kecenderungan menimbun harta benda untuk masa depan. Mereka kikir dan cinta diri, takut bahwa Allah tidak akan menyediakan sesuatu bagi mereka. Kelompok orang semacam ini sebenarnya miskin di hadapan Allah. Sementara kekayaan mereka dikumpulkan mereka mulai menaruh harap pada harta itu, dan iman mereka pada Allah dan janjijanjiNya pun hilanglah. NP 87.2
Orang-orang miskin yang setia serta menaruh harap, menjadi kaya di hadapan Allah dengan jalan menggunakan dengan seperlunya harta yang sedikit yang ia miliki untuk menolong orang lain. . . . R & H, 15 Januari 1880. NP 87.3