Sebagaimana kita secara tetap terus menerus menerima berkat-berkat dari Allah demikian pula kita harus secara tetap terus menerus memberi. Apabila Penunjang sorga berhenti memberi pada kita, barulah kita dapat dimaafkan; karena kita tak akan mempunyai apa-apa lagi untuk diberikan. Allah tak pernah meninggalkan kita tanpa bukti kasihNya, yaitu perbuatanperbuatan baikNya. NP 17.1
Kalau kita sudah tidak ingin lagi Bapa kita di sorga mengaruniakan pemberian-pemberianNya kepada kita barulah kita boleh berkata “Apakah tak ada akhirnya kewajiban untuk memberi?” Bukan saja kita harus memberikan dengan setia kepada Allah perpuluhan kita yang Ia tuntut sebagai milikNya, tetapi kita harus membawa upeti ke dalam perbendaharaanNya berupa persembahan syukur. Biarlah dengan hati yang gembira kita membawa kepada Khalik kita hasil yang pertama dari segala milikNya —milik kita yang terpilih, pelayanan kita yang terbaik dan paling suci. R&H, 9 Februari 1886 NP 17.2