Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Keluarga Bahagia - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 41—Pola Hidup Ibu yang Tidak Sempuma

    Seorang Mati Syahid dalam Khayalan

    Banyak rumah tangga yang hancur dan tidak bahagia oleh karena keluh kesah yang tidak berguna dari seorang nyonya rumah tangga, yang memalingkan mukanya dari tugas sederhana dalam kehidupan rumah tangga yang tak dapat dilaksanakan dengan bersahaja. Ia memandang segala beban dan kewajiban sebagai suatu kesukaran; sebenarnya melalui kegembiraan memeliharanya, bukan saja menarik tetapi menjadi tempat yang menyenangkan dan berguna, bukan menjadi beban yang membosankan. Ia memandang kehidupannya yang diperhambakan dengan perasaan mual dan membayangkan diri sebagai seorang yang mati syahid.MKB 235.1

    Memang benar roda mesin kehidup-an rumah tangga tidak selamanya ber-jalan lancar; ada banyak yang akan menguji kesabaran dan menguras tenaga. Tetapi sementara para ibu tidak bertanggung jawab untuk mengendalikan suasana yang terjadi, tidak ada gunanya menyangkal bahwa suasana itulah yang membuat perbedaan dalam kehidupan para ibu.MKB 235.2

    Tetapi merekalah yang disalahkan bilamana mereka membiarkan keadaan yang menguasai dan memutarbalikkan prinsip-prinsip, bilamana mereka bosan dan tidak setia kepada amanatnya yang tinggi serta melalaikan kewajiban mereka yang sudah diketahui.MKB 236.1

    Istri dan ibu yang mulia mengalahkan segala kesukaran, di mana orang lain sudah tenggelam dan menginginkan kesabaran dan ketekunan untuk bertahan, bukan saja dengan sendirinya menjadi kuat untuk melaksanakan kewajibannya, melainkan pengalamannya mengalahkan penggo-daan dan penghalang yang menyanggupkan dia menjadi penolong yang cakap kepada orang-orang lain, baik oleh perkataan maupun oleh teladan. Banyak ibu yang berlaku baik pada waktu keadaan senang tampak me-ngalami perubahan tabiat pada waktu keadaan sukar dan pada waktu datang penggodaan; keadaan mereka semakin memburuk sebanding dengan apa yang disusahkannya. Allah tidak menghendaki kita menjadi permainan keadaan. 1ST, Nov. 29, 1877MKB 236.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents