Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Keluarga Bahagia - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Milik Allah yang Dipercayakan Kepada Para Orangtua

    Kehidupan dan adanya anak-anak berasal dari para orangtua, namun melalui kuasa ciptaan Allah maka anak-anak saudara itu mempunyai kehidupan karena Allah itulah Pemberi hidup. Biarlah diingat baik-baik bahwa anak-anak tidak boleh diperlakukan seolah-olah mereka itu milik kita sendiri. Anak-anak adalah makhluk pusaka Tuhan dan rencana keselamatan meliputi mereka sama seperti keselamatan para orangtua. Mereka telah dipercayakan kepada para orangtua dengan pengertian bahwa mereka dipelihara dan mendapat teguran dari Tuhan supaya mereka sanggup melaksanakan tugas pada waktu kekekalan. 5ST, Sept. 10, 1894MKB 268.3

    Hai para ibu, perlakukanlah anak-anakmu dengan baik. Kristus sendiri sudah pernah hidup sebagai anak kecil. Demi kepentingan-Nya hormatilah anak-anak itu. Pandanglah mereka sebagai suatu tanggung jawab yang kudus, bukan untuk menyenangkan hatimu saja, bukan untuk disayang-sayang saja dan didewa-dewakan, melainkan untuk dididik supaya hidup suci dan berbudi. Mereka adalah milik Allah; Ia mengasihi mereka dan meminta kamu supaya kerja sama dengan Dia untuk menolong membentuk tabiat mereka yang sempuma. 6ST, Agst. 23, 1899MKB 268.4

    Jikalau kamu mau bertemu dengan Allah dalam damai, berikanlah makanan kawanan domba-Nya itu sekarang makanan rohani karena setiap anak mempunyai kemungkinan mendapat kehidupan kekal. Anakanak dan para pemuda adalah harta kekayaan Allah yang unik. 7Letter 105, 1893MKB 269.1

    Para pemuda perlu diberi kesan dengan kebenaran bahwa bakat-bakat mereka bukanlah milik mereka sendiri. Tenaga, waktu dan kecerdasan mereka adalah harta yang dipinjamkan saja. Kesemuanya itu adalah milik Allah, sebab itu setiap orang muda harus bertekad untuk menggunakannya dengan sebaik mungkin. Dia adalah ibarat sebuah cabang dari pada-Nya. Allah mengharapkan buah-buah; seorang penatalayan yang harus mem-bawa hasil-hasil yang lebih besar. Ia adalah sebuah terang yang bertugas menerangi kegelapan dunia. Setiap pemuda, setiap anak, mempunyai tugas untuk dilaksanakan demi kemuliaan Allah dan meninggikan nasib umat manusia. 8Ed., p. 57, 58MKB 269.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents