Para Orangtua Bersama-sama Memupuk Agama dalam Rumah Tangga

Ibu bapa bertanggung jawab memelihara agama di rumah tangga. ^{20Manuscript 7, 1908}MKB 307.2

Janganlah seorang ibu mengumpulkan begitu banyak beban kesusahan kepada dirinya sendiri sehingga ia tidak ada waktu kepada kebutuhankebutuhan rohani keluarganya. Biarlah para orangtua berusaha memohon tuntunan Allah dalam pekerjaan mereka. Dengan bertelut di hadapan-Nya akan mendapat pengertian yang benar tentang kewajiban mereka yang besar, di sana mereka dapat menyerahkan anak-anaknya pada Se-orang yang tidak akan salah memberi nasihat dan pengajaran-Nya....MKB 307.3

Seorang bapa tidak boleh menyerahkan kepada ibu segala urusan pelajaran rohani. Suatu pekerjaan besar harus dilakukan oleh keduanya dengan peranan masing-masing dalam mempersiapkan anak-anak mereka untuk menghadapi pemeriksaan besar dalam pengadilan nanti. ^{21Letter 90, 1911}MKB 307.4

Hai para orangtua, bawalah anak-anakmu dalam upacara keagamaan. Rangkulkanlah lengan imanmu pada mereka dan serahkan kepada Kristus. Jangan membiarkan sesuatu apa pun yang menghalangi kewajibanmu untuk mendidik mereka dengan baik; dan jangan biarkan kesenangan duniawi menyebabkan kamu meninggalkan mereka. Sekali-kali jangan biarkan kesalehan hidupmu mengasingkan mereka dari padamu. Bawalah mereka bersamamu kepada Tuhan. Didiklah pikiran mereka memakai kebenaran ilahi. Biarlah mereka bergaul dengan orang yang mencintai Allah. Bawalah mereka kepada Allah sebagai anak-anak yang telah dibentuk dalam pembangunan tabiat untuk sesuatu yang kekal. ^{22ST, April 23, 1912}MKB 307.5

Agama dalam rumah tangga, apakah yang tidak dapat dilakukannya? Agama dapat melakukan pekerjaan yang sudah direncanakan Allah yang harus dilaksanakan dalam setiap keluarga. Anak-anak akan dibesarkan dalam pemeliharaan dan nasihat dari Tuhan. Mereka akan diajar dan dididik bukan untuk menjadi penggemar yang tunduk saja di masyarakat, tetapi lebih dari itu, yakni untuk menjadi anggota keluarga Tuhan. ^{23Manuscript 7, 1899}MKB 307.6