Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Keluarga Bahagia - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Yesus Memperbaiki Pengertian yang Salah Mengenai Pernikahan

    Bagi orang Yahudi seorang pria diizinkan meninggalkan istrinya karena pelanggaran yang sepele saja, dan wanita itu bebas untuk menikah kembali. Kebiasaan ini terbawa kepada kesalahan dan dosa yang besar. Pada waktu Yesus berkhotbah di atas bukit, mengatakan dengan tegas bahwa pernikahan tidak dapat diputuskan oleh sesuatu apa pun kecuali karena tidak setia pada sumpah (janji) pernikahan. “Barang siapa,” kataNya “yang menceraikan istrinya, lalu menikah dengan perempuan lain, ia berbuat zina; dan barang siapa menikah dengan perempuan yang dicerai-kan suaminya itu, ia berbuat zinah.”MKB 325.1

    Ketika orang Farisi mengajukan pertanyaan kepada-Nya mengenai undung-undang perceraian, Yesus mengarahkan para pendengar-Nya kembali kepada lembaga pernikahan sebagaimana yang ditetapkan pada waktu permulaan dunia dijadikan. “Oleh sebab keras hatimu Musa melu-luskan kamu menceraikan istrimu; tetapi pada mulanya bukan demikian.” Ia tujukan pikiran mereka kepada hari-hari bahagia di taman Firdaus, ketika Allah mengumumkan segala perkara “Sungguh amat baik” di sinilah pernikahan dan hari Sabat dimulai, kedua lembaga kembar itu diberikan untuk menjadi kemuliaan Allah dan manfaat (keuntungan) bagi manusia. Kemudian, sementara Khalik memegang kedua tangan sejoli yang suci itu Ia berkata, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Ia menegaskan tentang undang-undang pernikahan bagi semua anak Adam pada akhir zaman ini. Apa yang telah diumumkan oleh Allah Bapa yang kekal itu, menjadi undang-undang berkat tertinggi dan demi perkembangan bagi manusia. 3TMB, p. 99, 100MKB 325.2

    Yesus telah datang ke dunia kita ini untuk memperbaiki kesalahan dan untuk memulihkan peta Allah pada manusia. Perasaan yang salah mengenai pernikahan mendapat tempat di dalam pikiran guru-guru bangsa Israel. Mereka telah menganggap remeh tentang kesucian lembaga pernikahan itu. Seorang suami yang keras hati dengan mudah saja membuat alasan yang biasa supaya dapat menceraikan istrinya, atau kalau dia mau pilih, ia pisahkan istrinya dari anak-anaknya dan mengusir dia supaya pergi. Hal yang demikian dirasa sebagai suatu penghinaan dan sering disertai dengan penderitaan yang pahit pada pihak yang disingkirkan.MKB 325.3

    Kristus telah datang untuk memperbaiki kejahatan ini, dan mukjizatNya yang pertama diadakan pada peristiwa pesta pernikahan. Itulah sebabnya Ia mengumumkan kepada dunia bahwa pernikahan itu bila dipelihara kesuciannya adalah suatu lembaga yang kudus. 4Manuscript 16, 1899MKB 325.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents