Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Keluarga Bahagia - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Utamakan Tuntutan Allah.

    Apa yang dituntut Allah harus diutamakan terlebih dulu. Kita bukan melakukan kehendak-Nya kalau kita hanya baktikan kepada-Nya sisasisa penghasilan kita, setelah semua keperluan kita sampai kepada yang sebenarnya tidak begitu penting kita penuhi. Sebelum pendapatan kita dibelanjakan, kita harus mengasingkan sebagian dan mempersembahkan kepada-Nya bagian yang diruntut-Nya. Menuntut peraturan perbaktian pada zaman bani Israel dahulu kala, sesuatu persembahan syukur terus menerus dibakar di atas mezbah; ini menunjukkan kewajiban yang tidak ada akhirnya kepada Allah. Kalau kita berhasil dalam bidang usaha kita sehari-hari, itu semuanya adalah karena Allah memberkati kita, sebagian dari pendapatan ini harus diamalkan kepada fakir miskin dan sebagian besar harus dibaktikan menunjang pekerjaan Allah. Apabila bagian yang dituntut Allah sudah diserahkan kepada-Nya, maka bagian yang sisa niscaya dikuduskan serta diberkati-Nya sementara kita menggunakannya. Tetapi bilamana seseorang merampok Allah dengan menahan bagian yang dituntut oleh-Nya, maka laknat-Nya nicaya datang ke atas seluruh pendapatan itu. 8Idem, vol.MKB 351.4

    Kalau kita benar-benar mewakili tabiat Kristus, maka setiap unsur mementingkan diri harus dibuang dari dalam jiwa. Dalam melaksanakan pekerjaan yang sudah dipercayakan-Nya kepada kita, maka kita harus menyerahkan segala sesuatu yang dapat kita hemat. Kemiskinan, duka cita dalam banyak keluarga perlu kita perhatikan, demikian juga orang yang sengsara dan menderita harus ditolong. Kita hanya mengetahui sedikit penderitaan manusia yang ada di sekeliling kita. Tetapi apabila kita mempunyai kesempatan, haruslah kita siap memberi pertolongan langsung kepada orang-orang yang sudah sangat terdesak. 9Manuscript 25, p. 1894MKB 352.1

    Memboroskan uang dalam kemewahan berarti merampas dari fakir miskin, yang seharusnya digunakan untuk membekali mereka dengan makanan dan pakaian. Itu berarti bahwa uang yang dibelanjakan untuk memuaskan selera, kesombongan dalam berpakaian dan perabot serta perhiasan dapat digunakan untuk meringankan duka cita banyak keluarga yang melarat dan yang menderita sengsara. Para penatalayan Allah haruslah membantu orang-orang yang tidak mampu. 10RH, vol. 4, p. 1896MKB 352.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents