Musik Populer dengan Daya Tariknya

Saya merasa gelisah sementara saya menyaksikan kelakuan yang sembrono dari para pria dan wanita yang mengaku percaya kepada kebenaran. Tampaknya tidak ada Allah lagi di dalam pikiran mereka. Pikiran mereka dipenuhi dengan omong kosong. Percakapan mereka hanya kesia-siaan dan hanya membicarakan perkara-perkara kosong yang tak berguna. Mereka mempunyai suatu pendengaran yang tajam kepada musik, dan Setan mengetahui alat-alat musik apa yang dapat menggairahkan supaya hidup, memikat dan mempesona pikiran, sehingga Kristus tidak diinginkan lagi. Jiwa membutuhkan kerohanian yang berasal dari ilahi untuk pertumbuhan kasih karunia yang sedang diperlukan.MKB 390.1

Kepadaku telah ditunjukkan para pemuda harus mempunyai pendirian yang lebih tinggi dan menjadikan firman Allah jadi penasihat dan penuntun, seperti seorang penasihat bagi mereka. Tugas-tugas yang khidmat dipercayakan kepada para orang muda, dan mereka menganggap enteng atas tugas-tugas ini. Mereka memasukkan musik ke dalam rumah mereka, gantinya sebagai pendorong untuk kesucian dan kerohanian, musik itu telah menjadi alat untuk mengalihkan pikiran mereka dari kebenaran. Musik-musik populer dan nyanyian yang merangsang setiap hari tampaknya menyenangkan dan cocok kepada selera mereka. Alatalat musik telah menyita banyak waktu mereka, yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk berdoa yang tekun. Bilamana musik tidak disalahgunakan, maka musik itu akan menjadi suatu berkat yang besar. Tetapi apabila musik itu digunakan secara salah, akan menjadi laknat yang mengerikan. Musik menggairahkan, tetapi tidak memberi kekuatan dan semangat. Kekuatan dan semangat hanya akan ditemukan di takhta kasih karunia dengan merendahkan diri menyatakan kerinduannya dengan seruan yang nyaring dan air mata, memohon kekuatan dari surga untuk membentengi diri melawan kuasa penggodaan kejahatan Iblis. Setan menuntun anak muda kepada penawanan. Oh, apa yang dapat saya katakan menuntun mereka mematahkan kuasa yang merajalela itu? Dia sangat mahir memikat hati mereka supaya membujuk menuju kebinasaan. ^{5 T, vol. l,p. 496, 497}MKB 390.2