Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Keluarga Bahagia - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 10—Kapan Nasihat Diperlukan

    Mencari Nasihat dari Alkitab

    Allah yang mengadakan pernikahan, peraturan dalam pernikahan itu kudus dan sekali-kali tidak boleh dimasuki roh mementingkan diri. Mereka yang mau mengambil langkah ini harus memper timbangkan dengan sungguh-sungguh dan penuh doa untuk mencari nasihat Ilahi sehingga mereka dapat mengetahui apakah tindakan mereka itu setuju dengan kehendak Allah. Surga memandang perkawinan itu dengan suatu kesukaan, dibangun sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam Kitab Suci. 1Letter (Lt) 17, 1896MKB 65.1

    Kalau ada suatu hal yang harus di-pertimbangkan dengan tenang dan dipandang bukan karena didorong oleh nafsu, ialah tentang perkawinan. Kalau ada satu saat di mana Kitab Suci diperlukan sebagai penasihat, ialah sebelum mengambil langkah untuk dipersatukan dalam perkawinan untuk seumur hidup. Di dalam hal ini rasa sentimen yang merajalela itulah yang menjadi penuntun, dan di dalam banyak kasus mabuk cinta milah yang memegang peranan dan menuntun kepada kebinasaan yang pasti. Maka di dalam masalah ini anak-anak muda menunjukkan ketidakbijaksanaan mereka lebih daripada yang lain; sehingga mereka menolak nasihat yang pantas diterima. Tampaknya soal perkawinan menjadi suatu kuasa yang mempesona terhadap mereka. Mereka tidak menyerahkan diri kepada Allah. Perasaan mereka telah mengikat lalu bertindak dengan diam-diam secara rahasia, seolah-olah takut kalau ada orang lain yang mencampuri rencana mereka. 2FE, p. 103MKB 65.2

    Banyak orang yang sedang berlayar menuju pelabuhan yang berbahaya. Mereka membutuhkan seorang nakhoda; tetapi mereka menolak pertolongan yang sangat diperlukan itu, merasa bahwa mereka sanggup menuntun bahteranya sendiri, dan tidak menyadari bahwa bahteranya hampir terdampar di atas batu karang yang tersembunyi, yang akan menenggelamkan iman dan kebahagiaan mereka.... Kecuali mereka menyelidik sabda Allah dengan rajin, mereka akan melakukan kesalahan-kesalahan besar, yang akan mencemarkan kebahagiaan mereka demikian juga orang lain, baik pada waktu ini maupun dalam dunia yang akan datang. 3 Idem, p. 100 MKB 66.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents