Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Anak yang Bertanggung Jawab - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PASAL 69—Pengaruh Perbuatan yang Merusak

    Tenaga Vital Diserap. Praktik kebiasaan yang tersembunyi itu pasti merusak tenaga vital dari sistem dalam tubuh. Segala perbuatan yang tidak perlu yang memerlukan tenaga itu akan diikuti oleh terjadinya masa kekurangan yang setimpal. Di antara orang muda modal vital itu, yaitu otaknya, dibebani dengan demikian berat-nya pada masa muda mereka sehingga terjadi kekurangan, yang akan menyebabkan sistem dalam tubuh terbuka kepada berbagai macam penyakit. 1Appeal to Mothers, him. 28.MABJ 471.1

    Dasar Diletakkan bagi Berbagai Macam Penyakit di Hari Kemudian. Jikalau perbuatan itu diteruskan dari sejak usia lima belas tahun dan seterusnya, maka alam akan mengadakan perlawanan terhadap penyalahgunaan yang telah dideritanya itu, dan terus-menerus menderita, dan akan menjadikan mereka membayar hukuman pelanggaran terhadap undang-undangnya, terutama sekali dari usia tiga puluh sampai empat puluh lima tahun, oleh timbulnya berbagai macam kesakitan dalam sistem tubuh dan berbagai jenis penyakit, seperti penyakit hati dan paru-paru, saraf, encok, penyakit tu-lang belakang, penyakit ginjal dan kanker. Beberapa dari antara mesin-mesin alam yang baik itu akhirnya menyerah, dan meninggalkan yang sisa untuk melaksanakan tugas yang lebih berat, yang mengacaukan cara pengaturan alam yang baik itu; dan sering terjadi satu kehancuran yang mendadak dari bangunan tubuh, dan kematian adalah akibatnya. 2Idem, him. 18.MABJ 471.2

    Hukum yang Keenam Telah Dilanggar dengan Sembrono. Mengambil nyawa seseorang dengan sekaligus tidaklah merupakan dosa yang lebih besar dari merusaknya secara lambat laun, tetapi pasti. Orang-orang yang mendatangkan kerusakan yang pasti ke atas diri sendiri, oleh perbuatan yang salah, akan menderita hukumannya di dunia ini; dan tanpa satu pertobatan yang sempurna, tidak akan diizinkan untuk masuk ke dalam surga sama seperti orang-orang yang telah menghancurkan dirinya sekaligus. Kehendak Allah menetapkan adanya hubungan antara sebab dan akibat-akibatnya. 3Idem, him. 26.MABJ 472.1

    Orang-orang yang Bersih Pikirannya Bisa Saja Menjadi Korban Penyakit. Kita tidaklah berkesimpulan bahwa semua orang muda yang berpenyakitan itu adalah orang-orang yang bersalah atas kebiasaan yang jahat. Ada orang-orang yang pikirannya bersih dan sadar, yang menjadi penderita dari berbagai macam sebab untuk mana mereka tidak mempunyai daya apa-apa. 4Idem, him. 23.MABJ 472.2

    Kuasa Pikiran Dilemahkan. Orangtua yang suka memanjakan akan menaruh simpati terhadap anak-anak mereka oleh sebab mereka berpendapat bahwa pelajaran-pelajaran mereka itu adalah satu tugas yang terlalu berat, dan bahwa kesungguh-sungguhan dalam belajar akan merusak kesehatan anak-anak mereka. Benar, tidaklah baik untuk mengisi pikiran anak-anak itu dengan pelajaran-pelajaran yang terlalu banyak dan terlalu sukar. Tetapi, orangtua, bukankah engkau telah melihat lebih jauh ke dalam persoalan ini daripada sekadar menerima pendapat yang dianjurkan oleh anak-anakmu? Bukankah engkau telah terlalu cepat menerima sesuatu yang kelihatannya menjadi sebab keengganan mereka? Orangtua dan para wali harus melihat sampai ke bawah permukaan agar memperoleh sebab yang sebenarnya. 5Testimonies for the Church, jilid 4, him. 96,97.MABJ 472.3

    Pikiran dari beberapa anak-anak ini sudah demikian dilemahkan sehingga mereka hanya memiliki separuh atau sepertiga dari kecerdasan pikiran yang seharusnya mereka bisa miliki, jikalau mereka telah bersifat baik dan bersih. Mereka telah membuang hal itu dengan menyalahgunakan tubuh mereka. 6Idem, jilid 2, him. 361.MABJ 473.1

    Tekad yang Luhur dan Kehidupan Rohani Dirusak. Kejahatan yang tersembunyi ini merupakan perusak tekad yang luhur, usaha yang sungguh-sungguh dan kekuatan kemauan untuk membentuk satu tabiat keagamaan yang baik. Semua orang yang memiliki pendapat yang benar tentang apa yang tercakup dalam menjadi seorang pengikut Tuhan mengetahui bahwa para pengikut Tuhan berada di bawah tanggung jawab sebagai murid-murid-Nya untuk menaklukkan segala nafsu mereka, kekuatan jasmani dan kesanggupan pikiran mereka ke bawah kehendak-Nya. Mereka yang dikendalikan oleh nafsu mereka tidak dapat menjadi pengikut Tuhan. Mereka terlalu mengabdi kepada pelayanan terhadap majikan mereka, biang keladi dari segala kejahatan, untuk dapat meninggalkan kebiasaan mereka yang jahat dan memilih pelayanan kepada Tuhan. 7Appeal to Mothers, him. 9,10.MABJ 473.2

    Agama Bisa Hanya Sekadar Bentuk, Tetapi Hal Itu Kosong Sama Sekali. Beberapa orang yang mengaku sebagai pengikut Tuhan mengetahui bahwa mereka sedang berbuat dosa terhadap Allah dan merusakkan kesehatan mereka, namun demikian mereka adalah budak kepada hawa nafsu mereka yang jahat. Mereka merasakan adanya hati nurani yang bersalah dan memiliki kecenderungan yang semakin berkurang untuk menghampiri Allah dalam doa pribadi. Mereka bisa saja mempertahankan bentuk agama, namun demikian tidak memiliki anugerah Allah di dalam hati mereka. Mereka tidak mempunyai pengabdian kepada pelayanan-Nya, tidak mempunyai kepercayaan di dalam Dia, tidak hidup untuk kemuliaan-Nya, tidak mempunyai kesenangan dalam upacara-upacara kebaktian kepada-Nya dan tidak suka akan Dia. 8Idem, him. 25.MABJ 473.3

    Kuasa untuk Memerintah Diri Nampaknya Telah Hilang. Beberapa orang akan mengakui kejahatan dari pemanjaan yang keji, namun demikian mereka memaafkan diri mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengatasi nafsu mereka. Hal ini merupakan satu pengakuan yang menakutkan yang dapat diadakan oleh seseorang yang memakai nama Tuhan. “Biarlah setiap orang yang mengambil nama Tuhan menjauhkan diri dari kejahatan.” Mengapa ada kelemahan seperti ini? Hal ini disebabkan karena kecenderungan-kecenderungan seperti binatang itu telah dikuatkan melalui kebiasaan, sehingga semuanya itu telah memperoleh kekuasaan terhadap kuasa-kuasa yang lebih luhur. Pria dan wanita kekurangan prinsip. Mereka secara rohani sedang mati, oleh karena mereka sudah terlalu lama memanjakan selera alamiah mereka sehingga kuasa untuk memerintah diri sendiri nampaknya telah hilang. Nafsu-nafsu yang lebih rendah dari sifat mereka telah memegang kendali, dan apa yang seharusnya menjadi kuasa yang memerintah telah menjadi hamba nafsu yang jahat. Jiwa telah dikekang dalam perhambaan yang paling keji. Nafsu berahi telah memadamkan keinginan terhadap sesuatu yang suci dan menyebabkan kemakmuran rohani layu. 9Testimonies for the Church, jilid 2, him. 348.MABJ 473.4

    Komunikasi dengan Surga Diputuskan. Pekabaran-pekabaran yang khidmat dari surga tidak dapat dengan kuat meyakinkan hati yang tidak dilindungi terhadap pemanjaan atas kejahatan yang keji ini. Saraf-saraf otak yang peka telah kehilangan kesehatannya oleh rangsangan yang tidak sehat untuk memuaskan keinginan yang tidak wajar bagi pemanjaan hawa nafsu. Saraf-saraf otak yang berkomunikasi dengan seluruh sistem adalah satu-satunya alat melalui mana surga dapat berkomunikasi kepada manusia dan mempengaruhi jiwanya. Apa saja yang mengganggu aliran dari arus listrik di dalam susunan saraf akan mengurangi kekuatan tenaga vital itu dan akibatnya adalah satu kelumpuhan pada kepekaan pikiran. Dengan mempertimbangkan segala kenyataan ini, betapa pentingnya bagi para pemimpin agama dan anggota yang mengaku diri beribadat, untuk berdiri terpisah dan tidak dinodai oleh kejahatan yang merusak ini! 10Idem, him. 347.MABJ 474.1

    Beberapa Orang Menyesal tetapi Kehormatan Diri Hilang. Pengaruh kebiasaan keji itu tidaklah sama pada semua pikiran. Ada beberapa orang anak yang memiliki kuasa moral yang telah diper-kembang, telah terbawa-bawa pada kejahatan, oleh pergaulan dengan anak-anak yang melakukan kebiasaan yang merusak diri sendiri. Pengaruh terhadap orang-orang seperti ini sering menjadikan mereka sedih, mudah marah dan cemburu; namun demikian mereka ini boleh jadi tidak akan kehilangan sikap hormat mereka terhadap perbaktian keagamaan dan tidak menunjukkan sikap tidak percaya terhadap perkara-perkara rohani. Kadang-kadang mereka akan sangat menderita oleh karena perasaan menyesal, dan akan merasakan kekejian diri mereka pada pemandangan mereka sendiri, dan kehilangan kehormatan diri mereka. 11Idem, him. 392.MABJ 474.2

    Pikiran Bisa Dilindungi dari Penggodaan. Kuasa moral sangat lemah bilamana itu dihadapkan kepada kebiasaan yang sudah mendalam. Pikiran-pikiran kotor telah mengendalikan imajinasi, dan penggodaan hampir-hampir tidak dapat dilawan. Jikalau pikiran dibia-sakan untuk merenung-renungkan perkara-perkara yang luhur, imajinasi dididik untuk memandang kepada hal-hal yang bersih dan suci, maka itu akan dilindungi dari penggodaan. Itu akan terangkat kepada hal-hal yang berhubungan dengan surga, yang bersih, yang suci, dan tidak dapat ditarik kepada hal-hal yang keji dan jahat. 12Christian Temperance and Bible Hygiene, him. 135.MABJ 475.1

    Menjadi Bijaksana dalam Segala Perkara Ini. Pemanjaan nafsu yang keji akan menuntun aman banyak orang untuk menutup mata mereka terhadap terang, oleh karena mereka takut bahwa mereka akan melihat dosa-dosa yang mereka tidak mau tinggalkan. Semua orang bisa melihat jikalau saja mereka mau. Jikalau mereka memilih kege-lapan gantinya terang, maka kejahatan mereka tidaklah akan berkurang sedikit pun. Mengapa pria dan wanita tidak membaca dan menjadi bijaksana dalam hal ini, yang pasti akan mempengaruhi kekuatan tubuh, pikiran dan moral mereka? Allah telah memberikan kepadamu sebuah tempat tinggal untuk dipelihara dan dijaga agar berada dalam keadaan yang sebaik-baiknya untuk pelayanan dan kemuliaan kepada-Nya. Tubuhmu bukanlah milikmu sendiri. “Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jikalau ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” 13Testimonies for the Church, jilid 2, him. 352,353.MABJ 475.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents