Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Anak yang Bertanggung Jawab - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PASAL 27—Kegembiraan dan Sifat Berterima kasih

    Biarlah Suatu Pengaruh yang Manis Memenuhi Rumah Tangga. Di atas segala sesuatu yang lainnya, biarlah orangtua mengelilingi anak-anak mereka dengan suatu suasana kegembiraan, kesopansantun-an, dan kasih. Sebuah rumah tangga di mana kasih tinggal, dinyatakan dalam wajah, dalam kata-kata, dan dalam perbuatan, adalah satu tempat di mana malai-kat-malaikat senang menyatakan kehadirannya.MABJ 153.1

    Orangtua, biarlah sinar matahari kasih, kegembiraan, dan kepuasan yang berbahagia memasuki hatimu sendiri; dan biarlah pengaruhnya yang manis dan menggembirakan itu memenuhi rumah tangga- mu. Tunjukkanlah roh yang manis budi dan sabar; dan bangkitkan hal yang serupa ini di dalam hati anak-anakmu, sambil memupuk segala sifat yang akan menggembirakan kehidupan rumah tangga. Suasana yang diciptakan dengan cara demikian itu bagi anak-anak akan seperti udara dan sinar matahari bagi tumbuh-tumbuhan, akan menyehatkan dan menguatkan pikiran dan tubuh. 1Ministry of Healing, him. 386,387.MABJ 153.2

    Biarlah Wajahmu Berseri-seri. Tidak ada sesuatu yang suram di dalam agama Tuhan. Sementara segala sesuatu yang bersifat remeh dan menertawakan, yang rasul katakan bukan sesuatu yang patut, harus dijauhkan, ada damai dan ketenangan yang indah di dalam Tuhan yang akan dinyatakan dalam wajah. Para pengikut Tuhan tidak akan bersifat murung, tertekan dan putus asa. Mereka itu bersifat sungguh-sungguh, namun demikian mereka akan menunjukkan kepada dunia suatu kegembiraan yang hanya dapat diberikan oleh anugerah. 2Review and Herald, 15 April 1884.MABJ 154.1

    Anak-anak tertarik oleh suatu pembawaan yang riang gembira. Tunjukkan kepada mereka keramahtamahan dan kesopansantunan, dan mereka akan menunjukkan roh yang sama kepadamu dan kepada satu dengan yang lain. 3Education, him. 240.MABJ 154.2

    Didiklah jiwamu untuk bergembira, berterima kasih dan menyatakan syukur kepada Allah karena Kasih-Nya yang besar itu, yang telah mengasihi kita.... Kegembiraan umat Tuhan adalah kesucian yang paling indah. 4Youth’s Instructor, 11 Juli 1895.MABJ 154.3

    Ucapkan Kata-kata yang Menyenangkan dan Menggembirakan. Kata-kata yang menyenangkan dan menggembirakan tidaklah mengeluarkan biaya dari kita sama halnya seperti kata-kata yang tidak menyenangkan dan penuh kemarahan. Apakah engkau tidak merasa senang bilamana kata-kata yang kasar diucapkan kepadamu? Ingatlah bahwa bilamana engkau mengucapkan kata-kata seperti itu, orang lain akan merasakan sengatnya yang tajam.... Para orangtua, bawalah peribadatan yang praktis ke dalam rumah tanggamu. Malaikat-malaikat tidak tertarik pada sebuah rumah tangga yang dipenuhi percekcok-kan. Didiklah anak-anakmu untuk mengucapkan kata-kata yang akan mendatangkan sinar matahari dan kesukaan. 5Review and Herald, 31 Des. 1901.MABJ 154.4

    Kembangkan Suatu Sikap Pikiran yang Berbahagia. Jikalau ada seseorang yang harus senantiasa bersyukur, maka orang itu adalah pengikut Tuhan. Jikalau ada seseorang yang menikmati kebahagiaan, sekalipun di dalam hidup yang sekarang ini, itu adalah pengikut Tuhan yang setia. Tugas anak-anak Allah itu bergembiraria. Mereka harus memperkembangkan suatu sikap pikiran yang berbahagia. Allah tidak dapat dipermuliakan oleh anak-anak-Nya yang selalu hidup di bawah awan dan melemparkan suatu bayang gelap ke mana saja ia pergi. Umat Tuhan harus memancarkan sinar matahari gantinya sebuah bayang-bayang gelap.... Ia akan menunjukkan wajah yang gembira. 6Review and Herald, 28 April 1859.MABJ 154.5

    Anak-anak membenci kegelapan awan dan kesusahan. Hati mereka memberikan sambutan kepada terang, kepada kegembiraan, kepada kasih. 7Counsels on Sabbath School Work, hal. 98.MABJ 155.1

    Tersenyumlah, Hai Para Orangtua, Tersenyumlah. Beberapa orangtua dan juga beberapa orang guru, kelihatannya lupa bahwa mereka sendiri pernah sebagai anak-anak. Mereka sombong, dingin dan tidak bersimpati.... Muka mereka selalu menunjukkan suatu gambaran yang khidmat dan bersifat menempelak.MABJ 155.2

    Kegembiraan ataupun pelanggaran yang bersifat kekanak-kanakan, keaktifan anak-anak muda yang tidak mengenal lelah itu, tidak ada maaf di hadapannya. Kesalahan-kesalahan kecil diperlakukan sebagai dosa besar. Disiplin seperti ini tidaklah menunjukkan sifat yang dikehendaki Allah. Anak-anak yang dididik dengan cara demikian merasa takut kepada orangtua dan guru mereka, tetapi tidak mengasihi mereka; mereka tidak mempercayakan kepada anak-anak segala pengalaman mereka yang bersifat kekanak-kanakan itu.MABJ 155.3

    Beberapa dari antara sifat-sifat pikiran dan hati yang paling berharga menjadi dingin dan mati, seperti sebuah tanaman lembut di hadapan angin topan yang dingin.MABJ 155.4

    Tersenyumlah hai orangtua; tersenyumlah hai para guru. Jikalau hatimu susah, janganlah wajahmu memberitahukannya. Biarlah sinar matahari dari satu hati yang penuh kasih, dan rasa syukur menerangi wajahmu. Bebaskan dirimu dari belenggu martabatmu itu, sesuaikan dirimu dengan kebutuhan anak-anak itu, dan jadikan mereka mengasi-himu. Engkau harus memenangkan kasih mereka jikalau engkau mau menanamkan kebenaran agama di dalam hati mereka. 8Review and Herald, 21 Maret 1882.MABJ 155.5

    Sebuah Doa yang Patut. Jadikan pekerjaanmu menyenangkan dengan adanya nyanyian puji-pujian. Jikalau engkau menginginkan sebuah catatan yang bersih di dalam buku surga, janganlah sekali-kali bersungut atau marah-marah. Biarlah doamu setiap hari, “Tuhan, ajarlah aku bekerja sebaik-baiknya. Ajar aku melakukan pekerjaan yang lebih baik. Berikan kepadaku tenaga dan kegembiraan.” . . . Bawalah Tuhan ke dalam segala sesuatu yang engkau kerjakan. Maka hidupmu akan dipenuhi dengan terang dan rasa syukur.... Marilah kita berbuat dengan sebaik-baiknya, sambil terus bergerak maju dengan penuh kegembiraan di dalam pelayanan kepada Allah, dengan hati yang dipenuhi oleh kebahagiaan. 9Australasian Union Record, 15 Nop. 1903.MABJ 155.6

    Ajar Anak-anakmu Bersyukur. “Hendaklah engkau bersuka ria karena segala yang baik yang diberikan Tuhan kepadamu.” Ucapan syukur dan puji-pujian harus dinyatakan kepada Allah atas segala berkat yang sementara dan atas segala kenikmatan yang diberikan-Nya kepada kita. Allah menghendaki agar setiap keluarga yang sedang dise-diakan-Nya untuk menempati rumah yang kekal di surga memberikan kemuliaan kepada-Nya atas segala kekayaan anugerah-Nya itu. Kalau saja, anak-anak, di dalam rumah tangga telah dididik dan dilatih bersyukur kepada Dia yang memberi segala perkara yang baik itu maka kita akan menyaksikan suatu sifat anugerah surga nyata di dalam rumah tangga kita. Kegembiraan akan terlihat di dalam hidup rumah tangga, dan datang dari rumah tangga seperti itu, maka anak muda itu akan membawa satu roh yang penuh dengan sikap hormat dan suka menghargai ke dalam ruang sekolah dan tempat ibadah. Maka akan ada satu kehadiran di dalam bait suci di mana Allah bertemu dengan umat-Nya, satu sikap hormat terhadap segala upacara-upacara kebaktian, dan nyanyian pujian dan syukur akan dinyanyikan atas segala pemberian yang telah dikaruniakan-Nya itu.MABJ 156.1

    Jikalau firman Allah sekarang ini dilaksanakan dengan saksama seperti halnya pada waktu firman itu diberikan kepada bangsa Israel dahulu kala, maka para bapa dan ibu akan memberikan kepada anak-anak mereka suatu teladan yang akan sangat berharga.... Setiap berkat yang sementara akan diterima dengan rasa syukur, dan berkat rohani akan menjadi dua hal lebih berharga oleh sebab pandangan dari setiap anggota keluarga telah disucikan oleh Firman kebenaran itu. Tuhan berada dekat dengan mereka yang menghargai pemberian-pemberian-Nya yang indah dengan cara seperti itu, sambil menyadari bahwa segala perkara yang baik itu datang dari Allah yang berkemurahan, penuh dengan kasih dan selalu memperhatikan, dan mengakui Dia sebagai Sumber yang besar dari segala kenikmatan dan penghiburan, Sumber anugerah yang tidak pernah habis. 10Naskah 67,1907.MABJ 156.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents