Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Khotbah Di Atas Bukit - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First

    4 - Tujuan Pelayanan yang Sebenarnya

    “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka.” Matius 6:1.

    Kata-kata Kristus di atas bukit itu adalah suatu pernyataan yang telah merupakan ajaran dari kehidupan-Nya yang tidak diucapkan, namun orang-orang itu tidak dapat memahaminya, Mereka tidak dapat memahami bagaimana Dia yang memiliki kuasa yang begitu besar lalai menggunakannya untuk menanamkan apa yang mereka anggap sangat baik. Semangat, tujuan dan metode mereka bertentangan dengan yang Dia miliki, Sementara mereka menyatakan sangat hati-hati dalam menghormati hukum, kemuliaan diri adalah tujuan sebenarnya yang mereka cari; dan Kristus menyatakan itu kepada mereka bahwa pencinta diri adalah pelanggar hukum.KAB 91.1

    Tapi prinsip-prinsip yang dimiliki orang-orang Farisi seperti itu merupakan sifat umat manusia sepanjang zaman. Roh Farisi adalah roh sifat alami manusia; dan sementara Juruselamat menunjukkan perbedaan antara roh dan metode-Nya dengan roh dan metode para rabi, ajaran-Nya pun sama-sama dapat juga dikenakan kepada manusia sepanjang zaman.KAB 91.2

    Pada zaman Kristus orang-orang Farisi terus-menerus berupaya untuk memperoleh kemurahan hati surga agar mendapatkan kehormatan dan kemakmuran duniawi yang mereka anggap sebagai upah kebaikan. Pada waktu yang sama mereka memamerkan perbuatan-perbuatan amal mereka di hadapan orangorang untuk menarik perhatian mereka dan memperoleh nama kesucian.KAB 91.3

    Yesus memarahi perasaan mereka itu, menyatakan bahwa Allah tidak mengakui pelayanan yang demiKian dan sanjungan serta pujian orang-orang itu, yang mereka cari dengan sungguhsungguh adalah upah satu-satunya yang akan pernah mereka terima.KAB 92.1

    “Tetapi jika engkau memberi sedekah,” kata Yesus, “janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”KAB 92.2

    Dalam kata-kata ini Yesus tidak mengajarkan bahwa perbuatan-perbuatan baik harus selalu dirahasiakan. Rasul Paulus, menulis oleh bantuan Roh Kudus, tidak menyembunyikan pengorbanan diri dari orang-orang Kristen Makedonia tetapi menceritakan kasih karunia yang telah dibuat Kristus di dalam diri mereka dan dengan demikian orang-orang lain dikaruniai dengan roh yang sama. Dia juga mengirim surat ke gereja Korintus dan mengatakan, “Kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.” 2 Korintus 9:2.KAB 92.3

    Kata-kata Kristus sendiri membuat maksud-Nya jelas, bahwa dalam perbuatan-perbuatan amal janganlah bertujuan untuk memperoleh pujian dan penghormatan dari manusia. Kesalehan sejati tidak pernah menganjurkan suatu upaya dalam pertunjukan. Orang-orang yang menginginkan kata-kata pujian dan sanjungan dan hidup dari padanya sebagai suapan manis adalah orang-orang Kristen dalam nama saja.KAB 92.4

    Oleh perbuatan-perbuatan baik, para pengikut Kristus harus membawa kemuliaan, bukan untuk diri mereka, tetapi untuk Dia yang melalui kasih karunia dan kuasa-Nya mereka telah ditempa. Melalui Roh Kuduslah setiap perbuatan baik disempumakan, dan Roh itu diberikan untuk memuliakan Pemberi, bukan penerima. Apabila terang Kristus bersinar di dalam jiwa, bibir akan dipenuhi dengan pujian dan rasa syukur kepada Allah. Doamu, pelaksanaan tugasmu, penyangkalan dirimu, tidak akan menjadi tema pemikiran atau percakapanmu. Yesus akan dibesarkan, diri akan disembunyikan, dan Kristus akan kelihatan sebagai segala-galanya.KAB 92.5

    Kita harus memberi dengan tulus hati, bukan untuk membuat pertunjukan perbuatan-perbuatan baik kita, tetapi karena belas kasihan dan kasih kepada orang-orang yang menderita. Maksud yang tulus, kebaikan hati sebenarnya, adalah tujuan yang dinilai surga. Jiwa yang tulus dalam kasihnya, segenap hati dalam ketaatan, Allah menghargainya sebagai lebih berharga daripada biji emas dari Ofir.KAB 93.1

    Kita tidak boleh memikirkan upah, tetapi memikirkan pelayanan; namun kebaikan yang ditunjukkan dalam roh ini tidak akan kehilangan imbalannya. “Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Sementara benar Allah sendiri adalah Upah yang besar, merangkul setiap orang lain, jiwa menerima dan memperoleh-Nya hanya apabila jiwa itu dipersatukan kepada-Nya dalam tabiat. Hanya kesukaan yang dapat menghargai kesukaan. Hal itu terjadi apabila kita menyerahkan diri kita kepada Allah demi pelayanan umat manusia sehingga Dia menyerahkan diri-Nya untuk kita.KAB 93.2

    Tidak seorang pun dapat memberikan hati dan kehidupannya sendiri untuk mengalirkan berkat Allah kepada orang-orang lain, tanpa menerima suatu upah yang besar dalam dirinya. Lereng-lereng bukit dan dataran yang menjadi saluran bagi sungai-sungai pegunungan untuk mencapai laut tidak pernah menderita kerugian dengan cara demikian. Apa yang mereka berikan dibayar kembali ratusan kali lipat. Karena sungai yang mengalir mendesing dalam perjalanannya meninggalkan pemberiannya di belakang kesegaran dan kesuburan. Rumput-rumput di tepinya hijau segar, pepohonan berdaun-daun yang lebih segar, bunga-bunga lebih melimpah-ruah. Apabila bumi ini gundul dan coklat di bawah panas terik yang membakar, garis kesegaran menandai jalan sungai; dan dataran yang membuka dadanya untuk membawa kekayaan pegunungan ke laut ditutupi dengan kesegaran dan keindahan, suatu saksi kepada imbalan yang diberikan kasih karunia Allah kepada semua yang menyerahkan dirinya sebagai suatu saluran untuk mengalirkannya ke dunia ini.KAB 93.3

    Ini adalah berkat orang-orang yang menunjukkan kemurahan hati kepada orang-orang miskin. Nabi Yesaya mengatakan, ‘’Supaya engkau memecah-mecah-kan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera;.. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, . . . engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.” Yesaya 58:7-11.KAB 94.1

    Pekerjaan kemurahan hati diberkati dua kali lipat. Sementara dia yang memberikan sesuatu kepada orang-orang melarat memberkati orang-orang lain, dia sendiri diberkati dengan jumlah yang lebih besar. Kasih karunia Kristus dalam jiwa sedang mengembangkan ciri-ciri tabiat yang bertentangan dengan sifat mementingkan diri, — ciri-ciri yang akan memperhalus, memuliakan dan memperkaya kehidupan. Perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan dengan diam-diam akan mengikat hati bersama-sama, dan akan menarik mereka lebih dekat ke hatiNya, dari siapa setiap gerakan kemurahan hati berasal. Perhatian-perhatian yang sedikit, perbuatan-perbuatan kasih yang kecil dan pengorbanan diri, yang mengalir dari kehidupan secara diam-diam bagaikan keharuman dari sekuntum bunga — ini merupakan pemberian berkat-berkat dan kebahagiaan hidup yang tidak kecil. Dan pada akhirnya akan didapati bahwa penyangkalan diri demi kebaikan dan kebahagiaan orang-orang lain, betapa sedenhana dan tak terpuji pun di dunia ini, di surga diakui sebagai tanda persatuan kita dengan Dia, Raja kemuliaan, yang kaya, namun demi kepentingan kita Ia menjadi miskin.KAB 94.2

    Perbuatan-perbuatan baik mungkin dilakukan dengan diamdiam, tetapi hasilnya tidak bisa disembunyikan kepada tabiat pelakunya itu. Jika kita bekerja dengan perhatian yang sepenuhnya selaku pengikut Kristus, hati akan sangat simpati kepada Allah, dan Roh Allah yang bergerak ke dalam roh kita, akan memerlukan kerukunan jiwa yang suci untuk menjawab jamahan Ilahi.KAB 95.1

    Dia yang menambahkan talenta-talenta kepada orang-orang yang telah melipatgandakan dengan bijaksana pemberian-pemberian yang dipercayakan kepada mereka senang mengakui pelayanan umat-Nya yang percaya kepada Yang Dikasihi itu. yang melalui kasih karunia dan kekuatan-Nya mereka telah ditempa. Orang-orang yang telah mencari pengembangan dan penyempurnaan tabiat Kristen dengan menggunakan kemampuan mereka dalam perbuatan-perbuatan baik, akan menuai di dunia yang akan datang apa yang telah mereka tabur. Pekerjaan yang dimulai di dunia akan mencapai penyempurnaannya dalam kehidupan yang lebih tinggi dan lebih suci yang akan tahan sampai selama-lamanya.KAB 95.2