Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Khotbah Di Atas Bukit - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    “Janganlah khawatir akan hidupmu.” Matius 6:25.

    Dia yang telah memberikan kehidupan kepadamu mengetahui keperluanmu akan makanan secara terus-menerus. Dia yang menciptakan tubuh menyadari keperluanmu akan pakaian. Apakah Dia yang telah memberikan karunia yang lebih besar tidak juga memberikan apa yang diperlukan untuk membuatnya sempurna?KAB 108.2

    Yesus menunjukkan kepada para pendengarnya burung-burung saat berkicau menyanyikan lagu pujian, tak dibebani dengan pikiran yang susah, karena “mereka tidak menabur dan tidak menuai namun Bapa yang besar itu menyediakan keperluan mereka. Dan Ia bertanya, “Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”KAB 108.3

    “Tidak seekor pun burung pipit
    yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya;
    Tidak ada orang yang tunduk rendah
    tanpa diketahui-Nya;
    Karena Dia beserta kita ke mana saja,
    Dan memperhatikan setiap
    air mata yang menetes.
    Dan Dia tidak akan pernah
    meninggalkan orang yang
    senantiasa mempercayai-Nya.”
    KAB 108.4

    Lereng-lereng bukit dan ladang-ladang indah cemerlang dengan aneka ragam bunga, dan menunjukkan kepada mereka kesegaran pagi yang masih berembun, Yesus berkata, “Perhatikanlah bunga bakung di ladang.” Bentuk-bentuk anggun dan warna-warni lembut dari tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga bisa ditiru oleh keterampilan manusia, tetapi jamahan apa yang dapat memberikan kehidupan kepada sekuntum bunga atau sebilah rumput saja? Setiap bunga yang di pinggir jalan menunjukkan keadaannya kepada kuasa yang sama yang mengatur dunia-dunia yang penuh dengan bintang di atas. Seluruh ciptaan menggetarkan satu urat nadi kehidupan dari jantung besar Allah. Bunga-bunga di ladang diberi pakaian oleh tangan-Nya dengan jubah-jubah yang lebih mewah daripada yang pernah dikenakan raja-raja dunia. Dan “jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?”KAB 109.1

    Dia yang menciptakan bunga-bunga dan memberikan nyanyian kepada burung pipit mengatakan, “Perhatikanlah bunga bakung,” “Pandanglah burungburung di langit.” Di dalam keindahan benda-benda alam engkau dapat mempelajari lebih banyak tentang akal budi Allah daripada yang diketahui orangorang terdidik. Di atas daun bunga bakung, Allah telah menuliskan pekabaran bagimu, tertulis dalam bahasa yang hanya dapat dibaca hatimu apabila belajar meninggalkan pengajaranpengajaran tentang tidak mempercayai, mementingkan diri dan kesusahan yang merusak. Mengapa Dia telah memberikan kepadamu burung-burung yang berkicau dan bunga-bunga yang lembut kecuali karena kasih yang meluap dari hati seorang Bapa, yang akan menerangi dan menggembirakan jalan kehidupanmu? Semua yang diperlukan untuk kehidupan akan menjadi milikmu tanpa bunga-bunga dan burung-burung, tetapi Allah tidak puas untuk memberikan apa yang akan mencukupi kehidupan saja. Dia telah memenuhi bumi, udara dan langit dengan pemandangan yang indah untuk menceritakan kepadamu tentang pikiran yang penuh kasih bagimu. Keindahan segala ciptaan adalah suatu pancaran terang dari kemuliaan-Nya yang istimewa. Jika Dia telah mencurahkan kecakapan yang tiada batas seperti itu kepada benda-benda alam, untuk kebahagiaan dan sukacitamu, masihkah engkau meragukan bahwa Dia akan memberikan kepadamu segala berkat yang diperlukan?KAB 109.2

    “Perhatikanlah bunga bakung di ladang.” Setiap bunga yang membuka helai bunganya kepada matahari menurut hukumhukum besar yang sama yang mengendalikan bintang-bintang, dan betapa sederhana, indah, dan manisnya kehidupannya! Melalui bunga-bunga, Allah akan menarik perhatian kita kepada keserupaan tabiat Kristus. Dia yang telah memberikan keindahan yang demikian kepada bunga-bunga lebih jauh merindukan supaya jiwa itu dipakaikan dengan keindahan tabiat Kristus.KAB 110.1

    Pikirkan, kata Yesus, bagaimana bunga bakung tumbuh, bagaimana keluar dari tanah yang dingin dan gelap, atau dari palungan lumpur sungai, tumbuh-tumbuhan yang indah dan harum. Siapa yang mengimpikan kemungkinan-kemungkinan yang indah pada umbi bunga bakung yang coklat dan kasar itu? Tetapi bila kehidupan Allah yang tersembunyi di situ, disingkapkan pada panggilan-Nya dalam hujan dan sinar matahari, manusia akan takjub melihat kasih karunia dan keindahan. Demikian jugalah kehidupan Allah yang disingkapkan dalam setiap jiwa manusia yang menyerahkan dirinya kepada pelayanan kasih karunia-Nya yang cuma-cuma, akan datang kepada semua orang seperti hujan dan sinar matahari dengan ucapan syukur. Firman Tuhanlah yang menciptakan bungp-bunga, dan firman yang sama akan menghasilkan kasih karunia Roh-Nya di dalam kamu.KAB 110.2

    Hukum Allah adalah hukum kasih. Dia yang telah mengelilingimu dengan keindahan untuk mengajarkan kepadamu bahwa engkau ditempatkan di atas dunia ini bukanlah semata-mata untuk memeriksa diri, menggali dan membangun, bekerja keras dan memintal, tetapi untuk membuat kehidupan gembira, riang dan indah dengan kasih Kristus seperti bunga-bunga, untuk menggembirakan kehidupan lain oleh pelayanan kasih.KAB 111.1

    Para bapa dan ibu, biarkan anak-anakmu belajar dari bungabunga. Bawalah mereka ke taman dan ladang di bawah pohonpohon yang rindang, dan ajar mereka membaca pekabaran tentang kasih Allah dalam alam. Biarlah pemikiran tentang Allah dihubungkan dengan burung, bunga dan pohon. Pimpin anakanak itu melihat dalam setiap hal yang menyenangkan dan indah suatu pernyataan kasih Allah bagi mereka. Pujilah agamamu di hadapan mereka oleh kesenangannya. Biarlah hukum kebaikan berada di bibirmu.KAB 111.2

    Ajarkan kepada anak-anak bahwa karena kasih besar Allah sifat-sifat mereka bisa berubah dan sesuai dengan sifat-Nya. Ajarkan kepada mereka bahwa kehidupan mereka-akan indah dengan keanggunan bunga-bunga itu. Ajar mereka, sementara mengumpulkan bunga-bunga yang indah, bahwa Dia yang menciptakannya lebih indah dari bunga-bunga itu. Dengan demikian pucuk-pucuk hati mereka akan melilit di sekitar-Nya. Dia yang “sama sekali baik” akan menjadi teman sehari-hari dan sahabat baik bagi mereka, dan kehidupan mereka akan berubah menjadi citra kesucian-Nya.KAB 111.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents