Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    69—DI BUKIT ZAITUN

    PERKATAAN Kristus kepada para imam dan penghulu, “Lihatlah ru,mahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi,” (Mat: 23:38) telah menimbulkan ketakutan dalam hati mereka. Mereka pura-pura bersikap acuh tak acuh, tetapi pertanyaan itu tetap timbul dalam pikiran mereka tentang apa gerangan makna perkataan ini. Suatu bahaya yang tidak ke-lihatan tampaknya mengancam mereka. Mungkinkah bait suci yang mulia, yang menjadi kemuliaan bangsa, tidak lama lagi akan menjadi timbunan puing? Ramalan tentang akan terjadinya sesuatu yang tidak baik dirasakan oleh murid-murid, dan dengan penuh kerinduan mereka me-nunggu ucapan yang lebih tegas dari Yesus. Ketika mereka keluar dengan Dia dari dalam bait suci, mereka mengalihkan perhatian-Nya kepada kekuatan dan keindahan bait suci itu. Batu-batu bait suci itu terbuat dari pualam yang paling mumi, paling putih, dan beberapa dari antaranya sangat luar biasa besarnya. Sebagian dari temboknya telah menahan kepungan tentara Nebukadnezar. Dalam pemasangan batu yang serba sempurna tembok itu tampaknya seperti satu batu kimpal yang digali dalam keadaan utuh dari tempat penggali in batu. Bagaimanakah tembok yang kuat itu dapat diruntuhkan tidak dapat dipahami oleh murid-murid.KSZ2 261.1

    Ketika perhatian Kristus tertarik atas keindahan bait suci itu, apakah gerangan pikiran yang tidak terucapkan dari Dia yang ditolak itu? Pe-mandangan di hadapan-Nya sungguh indah, tetapi Ia mengatakan dengan penuh kesedihan, Aku melihat semuanya. Bangunan itu memang ajaib. Engkau menunjuk pada tembok ini sebagai sesuatu yang tampaknya tidak dapat dibinasakan; tetapi dengarkan perkataan-Ku, harinya akan datang bila “satu, batu pun di sini tidak akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”KSZ2 262.1

    Perkataan Kristus telah diucapkan di hadapan sekumpulan besar ma-nusia, tetapi ketika Ia sendirian, Petrus, Yohanes, Yakobus, dan Andreas datang kepada-Nya ketika Ia duduk di atas Bukit Zaitun. “Katakanlah kepada kami,” kata mereka, “bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” Yesus tidak menjawab kepada murid-murid-Nya oleh memisahkan kebinasaan Yerusalem dan hari besar kedatangan-Nya. Ia mencampurkan penjelasan-Nya tentang kedua peristiwa ini. Sekiranya Ia memaparkan kepada murid-murid-Nya peristiwa-peristiwa masa depan sebagaimana Ia melihatnya, mereka tidak akan sanggup menanggung pemandangan itu. Dalam kemurahan kepada mereka la mencampurkan penjelasan tentang kedua krisis yang besar itu, dan membiarkan murid-murid mempelajari maknanya sendiri. Ketika Ia menyinggung tentang kebinasaan Yerusalem, nubuatannya bukan saja dikenakan pada peristiwa itu tetapi juga pada kebinasaan terakhir pada masa Tuhan akan berdiri dari tempat-Nya untuk menghukumkan dunia karena kejahatannya, bila bumi akan menyatakan darahnya, dan tidak lagi akan menutupi orang mati di dalamnya. Segenap pembicaraan telah diberikan, bukan saja bagi murid-murid, melainkan bagi mereka yang akan hidup pada peristiwa terakhir dalam sejarah dunia.KSZ2 262.2

    Sambil berbalik kepada murid-murid, Kristus berkata, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu. Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” Banyak mesias palsu akan kelihatan, dan mengaku mengadakan mukjizat-mukjizat, dan menyatakan bahwa saat kelepasan bangsa Yahudi sudah tiba. Hal ini akan menyesatkan ba-nyak orang. Perkataan Kristus digenapi. Di antara kematian-Nya dan pengepungan Yerusalem banyak mesias palsu muncul. Tetapi amaran ini diberikan juga kepada mereka yang hiaup pada zaman ini. Penipuan yang sama yang dijalankan menjelang kebinasaan Yerusalem telah dijalankan sepanjang masa, dan akan dijalankan lagi.KSZ2 262.3

    “Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu hams terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.” Menjelang kebinasaan Yemsalem, manusia bergumul untuk mencapai keunggulan. Kaisar-kaisar dibunuh. Mereka yang diduga untuk menggantikan raja di takhtanya dibunuh. Ada perang dan kabar perang. “Sebab semuanya itu hams terjadi,” kata Yesus, “tetapi itu belum kesudahannya (mengenai bangsa Yahudi sebagai suatu bangsa). Karena bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan; maka akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Tetapi semuanya itu hanya permulaan penderitaan.” Kristus mengatakan, bila para rabi melihat tanda-tanda ini, mereka akan menyatakannya sebagai hukuman Allah ke atas bangsa-bangsa karena mereka telah menawan umat pilihan-Nya. Mereka akan menyatakan bahwa tanda-tanda ini adalah tanda kedatangan Mesias. Jangan tersesat, hal itu merupakan permulaan hukuman-Nya. Orang banyak telah memandang kepada diri mereka sendiri. Mereka tidak bertobat dan diubahkan agar mereka disembuhkan. Tanda-tanda yang mereka gambarkan sebagai tanda-tanda kelepasan mereka dari perhambaan adalah tandatanda kebinasaan mereka.KSZ2 263.1

    “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh orang; dan kamu akan dibenci oleh segala bangsa sebab namaKu. Dan banyak orang akan murtad, dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.” Segala perkara ini diderita oleh orang Kristen. Ayah dan ibu mengkhianati anak-anak mereka. Anak-anak mengkhianati orangtua. Sahabat-sahabat menyerahkan sahabat mereka kepada Sanhedrin. Para penuntut mengerjakan niat mereka oleh membunuh Stefanus, Yakub, dan orang-orang Kristen yang lain.KSZ2 263.2

    Dengan perantaraan hamba-hamba-Nya, Allah memberi bangsa Yahudi suatu kesempatan terakhir untuk bertobat. Ia menunjukkan diri-Nya dengan perantaraan saksi-saksi-Nya dalam tahanan mereka, dalam ujian mereka, dan ketika mereka meringkuk dalam penjara. Meskipun demi- kian hakim menjatuhkan hukuman mati kepada mereka. Merekalah orangorang yang tidak layak bagi dunia, dan oleh membunuhnya orang Yahudi menyalibkan kembali Anak Allah itu. Demikianlah akan terjadi lagi. Para penguasa akan membuat undang-undang untuk membatasi kebebasan beragama. Mereka akan mengambil hak yang menjadi hak Allah sendiri. Mereka akan berpikir bahwa mereka dapat memaksa angan-angan hati, tetapi Allah saja hams mengendalikan. Sekarang pun mereka sedang mulai, pekerjaan ini akan mereka teruskan sampai mereka tiba pada suatu batas yang tidak dapat mereka lewati. Allah akan campur tangan untuk kepentingan umat-Nya yang setia dan memelihara hukumNya.KSZ2 263.3

    Pada setiap kesempatan bila penganiayaan terjadimereka yang me-nyaksikannya mengambil keputusan untuk berdiri di pihak Kristus ataupun melawan Kristus. Mereka yang menunjukkan simpati terhadap orang-orang yang dipersalahkan dengan tidak benar menunjukkan kasih sayang mereka bagi Kristus. Yang lain pula merasa tidak senang karena prinsip kebenaran menempelak kebiasaan mereka. Banyak orang terserandung dan jatuh, murtad dari iman yang pernah mereka pertahankan. Mereka yang murtad pada masa ujian akan bersaksi dusta dan mengkhianati saudara-saudaranya, agar mendapat keamanan bagi airi mereka sendiri. Kristus telah mengamarkan kepada kita tentang hal ini, agar kita tidak dikejutkan melihat tindakan yang kejam dan bengis dari orangorang yang menolak terang itu.KSZ2 264.1

    Kristus memberi murid-murid-Nya suatu tanda kebinasaan yang akan menimpa Yemsalem, dan dikatakan-Nya bagaimana mereka hams melu-putkan diri: “Apabila kamu melihat Yemsalem dikepung oleh tentaratentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea hams melarikan ke pegunungan, dan orang-orang yang berada dalam kota hams mengungsi, dan orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis.” Amaran ini diberikan untuk diperhatikan empat puluh tahun kemudian, pada waktu kebinasaan Yerusalem. Orang Kristen mentaati amaran itu, dan tidak ada seorang Kristen binasa dalam kejatuhan kota itu.KSZ2 264.2

    “Berdoalah supaya pada waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh musim dingin dan pada hari Sabat,” kata Kristus. Ia yang menjadikan Sabat tidak meniadakannya, dan memakukannya ke salib-Nya. Sabat itu tidak dibatalkan oleh kematian-Nya. Empat puluh tahun sesudah Ia disalibkan Sabat itu masih harus dipelihara dalam keadaan suci. Selama empat puluh tahun murid-murid harus berdoa agar jangan mereka lari pada hari Sabat.KSZ2 264.3

    Dari kebinasaan Yerusalem, Kristus beralih dengan cepat kepada pe-ristiwa yang lebih besar, mata rantai yang terakhir dalam rantai sejarah dunia ini—kedatangan Anak Allah dalam kebesaran dan kemuliaan. Di antara dua peristiwa ini, terpaparlah pada pemandangan Kristus abadabad kegelapan yang panjang, abad-abad bagi sidang-Nya yang ditandai dengan darah dan air mata dan sengsara. Murid-murid-Nya tidak bisa tahan melihat pemandangan ini, dan Yesus melewatinya saja dengan menyinggungnya sedikit saja. “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.” Selama lebih dari seribu tahun penganiayaan seperti itu yang belum pernah dialami oleh dunia sebelumnya akan menimpa para pengikut Kristus. Berjuta-juta saksi-Nya yang setia dibunuh. Sekiranya tangan Allah tidak direntangkan untuk memelihara umat-Nya, semuanya akan binasa. Akan tetapi karena orang-orang pilihan, katanya “waktu itu akan dipersingkat.”KSZ2 265.1

    Sekarang, dalam bahasa yang tidak dapat menimbulkan salah paham, Tuhan kita berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kalinya, dan Ia memberikan amaran tentang bahaya-banaya yang mendahului kedatangan-Nya ke dunia. “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dhasyat dan mukjizat-mukjizat, se-hingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ: atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya. Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak ke-datangan Anak Manusia.” Sebagai salah satu tanda kebinasaan Yerusalem, Kristus telah mengatakan, “Banyak nabi palsu akan muncul, dan menyesatkan banyak orang.” Nabi-nabi palsu timbul, menipu orang banyak dan memimpin banyak sekali orang ke padang belantara. Tukang sihir yang mengaku mempunyai kuasa ajaib, menarik orang banyak untuk mengikut mereka ke tempat yang sunyi di gunung. Tetapi nubuatan ini diucapkan juga untuk akhir zaman. Tanda ini diberikan sebagai tanda kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Sekarang ini pun Kristus palsu dan nabi palsu sedang menunjukkan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban untuk membujuk murid-murid-Nya. Tidakkah kita mendengar seruan, “Lihat, Ia ada di padang belantara?” Bukankah beribu-ribu orang sudah pergi ke padang belantara, dengan harapan menemukan Kristus? Dan dari beribu-ribu perhimpunan di mana orang-orang mengaku mengadakan hubungan dengan roh orang mati bukankah panggilan sekarang kedengaran, “Lihat, Ia ada di dalam bilik?” Justru inilah tuntutan yang dikemukakan oleh spiritisme. Tetapi apakah yang dikatakan oleh Kristus? “Janganlah kamu percaya. Karena sama seperti kilat memancar dari timur, dan bercahaya sampai ke barat, demikian juga kedatangan Anak manusia.”KSZ2 265.2

    Juruselamat memberikan tanda-tanda kedatangan-Nya, dan lebih dari ini, Ia menentukan masanya bila yang pertama dari tanda-tanda ini akan kelihatan: “Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awanawan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”KSZ2 266.1

    Pada akhir masa penganiayaan kepausan yang besar itu, Kristus me-nyatakan, matahari akan dikelamkan, dan bulan juga tidak akan berca- haya. Sesudah itu, bintang-bintang akan gugur dari langit. Dan Ia berkata, “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.” Mat. 24:32, 33.KSZ2 266.2

    Kristus telah memberikan tanda-tanda kedatangan-Nya. Ia menyatakan bahwa kita dapat mengetahui bila Ia sudah dekat, malah sudah di muka pintu. Ia mengatakan tentang mereka yang melihat tanda-tanda ini, “Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi.” Tanda-tanda ini sudah kelihatan. Sekarang kita mengetahui dengan pasti bahwa kedatangan Tuhan sudahlah dekat. Langit dan bumi akan lenyap,” kata-Nya, “tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.KSZ2 267.1

    Kristus akan datang dengan awan dan dengan kemuliaan besar. Banyak sekali malaikat yang bercahaya akan menyertai Dia. Ia akan datang membangkitkan orang mati dan untuk mengubahkan orang saleh yang hidup dari kemuliaan kepada kemuliaan. Ia akan datang untuk menghor-mati mereka yang mengasihi Dia, dan memeliharakan hukum Nya, dan membawa mereka kepada-Nya. Ia tidak melupakan mereka dan juga tidak melupakan janji-Nya. Rantai kekeluargaan akan dihubungkan kembali. Bila kita melihat pada kekasih kita yang sudah meninggal, kita boleh berpikir tentang pagi bila sangkakala Allah akan berbunyi, bila “orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.” 1 Kor. 15:5. Tidak lama kemudian, kita akan melihat Raja dalam kemuliaan-Nya. Tidak lama kemudian. Ia akan menghapuskan segala air mata dari mata kita. Tidak lama kemudian. dan Ia akan mendirikan kita “dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.” Yudas 24. Oleh sebab itu, bila Ia memberikan tanda-tanda kedatangan-Nya Ia berkata, Jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat.KSZ2 267.2

    Tetapi hari dan jam kedatangan-Nya tidak dinyatakan t :h Kristus. Ia menegaskan dengan jelasnya kepada murid-murid-Nya bahwa Ia Sendiri tidak dapat memberitahukan hari atau jam kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Sekiranya Ia sudah menyatakan hal ini dengan bebas, mengapa Ia perlu menasihati mereka untuk mempertahankan suatu sikap menung- gu yang terus menerus? Ada orang yang mengaku mengetahui hari dan jam kedatangan Tuhan kita. Sangatlah bersungguh-sungguh mereka me-rencanakan masa depan. Tetapi Tuhan telah mengamarkan mereka ter-hadap ramalan seperti itu. Saat yang tepat kedatangan Anak Manusia yang kedua kalinya adalah rahasia Allah.KSZ2 267.3

    Kristus meneruskan, sambil menunjukkan kepada keadaan dunia pada waktu kedatangan-Nya, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada keda-tangan Anak Manusia.” Di sini Kristus tidak mengemukakan suatu masa seribu tahun di dunia ini, seribu tahun yang dalamnya semua orang harus mengadakan persiapan untuk masa kekekalan. Ia mengatakan kepada kita bahwa sebagaimana pada zaman Nuh, demikian juga akan jadi bila Anak Manusia datang kembali.KSZ2 268.1

    Bagaimanakah keadaannya pada zaman Nuh? “Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata.” Kej. 6:5. Penduduk dunia pada zaman sebelum air bah berbalik dari Allah, enggan melakukan kehendak-Nya yang suci. Mereka mengikuti angan-angan mereka sendiri yang tidak suci serta pikiran yang sesat. Karena kejahatan mereka sendirilah mereka itu dibinasakan, dan dewasa ini dunia sedang mengikuti jalan yang sama. Hal itu tidak menunjukkan tanda-tanda kemuliaan seribu tahun yang muluk-muluk. Para pelanggar hukum Allah sedang mengisi bumi dengan kejahatan. Kegiatan-kegiatan mereka berupa bertaruh, pacuan kuda, judi, pemborosan, kebiasaan nafsu mereka, hawa nafsu yang tidak dikendalikan, sedang dengan cepatnya mengisi dunia dengan kekerasan.KSZ2 268.2

    Dalam nubuatan tentang kebinasaan Yerusalem Kristus berkata, “Dan karena makin bertambah-tambahnya kedurhakaan, maka kasih keba-nyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Nubuatan ini akan digenapi lagi. Kejahatan yang melimpah pada zaman itu terdapat pula dalam generasi ini. Demikian juga dengan ramalan mengenai pemberitaan Injil. Sebelum kejatuhan Yerusalem, Paulus yang menulis oleh ilham Roh Kudus, menjatakan bahwa Injil sudah diberitakan kepada “seluruh alam di bawah langit.” Kol. 1:23. Demikian juga sekarang, sebelum kedatangan Anak Manusia, Injil yang kekal harus diberitakan kepada “semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum.” Why. 14:6, 14. Allah sudah menetapkan “suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia.” Kis. 17:31 Kristus mengatakan kepada kita bila hari itu akan tiba Ia tidak mengatakan bahwa segenap dunia bertobat, melainkan bahwa “Injil kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa; sesudah itu barulah tiba kesudahan.” Oleh memberikan Injil itu kepada dunia kita diberi kuasa untuk mempercepat kedatangan Tuhan. Kita bukan saja menunggu melainkan mempercepat kedatangan hari Allah. 2 Ptr. 3:12. Sekiranya jemaat Kristus telah melakukan pekerjaan yang ditunjuk baginya sebagaimana yang ditentukan oleh Tuhan, segenap dunia sudah seharusnya diberi amaran sebelum masa ini, dan Tuhan Yesus Kristus sudah datang ke bumi kita ini dalam kuasa dan kemuliaan besar.KSZ2 268.3

    Setelah Ia memberikan tanda-tanda kedatangan-Nya. Kristus berkata, “Jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa kerajaan Allah sudah dekat.” “Ingatlah baik-baik, berjagalah dan berdoalah.” Allah se-nantiasa memberi amaran kepada manusia tentang pehukuman yang akan datang. Mereka yang mempunyai iman dalam pekabaran-Nya untuk masa itu, dan yang bertindak menurut iman itu dalam penurutan akan hukum-Nya, terhindar dari pehukuman yang jatuh ke atas orang yang tidak menurut dan tidak percaya. Perkataan itu datang kepada Nuh, “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku.” Nuh menurut dan diselamatkan. Peka^aran datang kepada Lot, “Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab Tuhan akan memusnahkan kota ini.” Kej. 7:1; 19:14. Lot menempatkan dirinya di bawah pengawalan pesuruh-pesuruh surga dan diselamatkan. Demikianlah murid-murid Kristus diberi amaran tentang kebinasaan Yerusalem. Mereka yang memperhatikan tanda kebinasaan yang akan datang, dan melarikan diri dari kota itu, luput dari kebinasaan. Demikian juga sekarang kita diberi amaran tentang kedatangan Kristus kedua kalinya dan tentang kebinasaan yang akan menimpa dunia ini. Mereka yang menghiraukan amaran itu akan diselamatkan.KSZ2 269.1

    Karena kita tidak mengetahui saat kedatangan-Nya yang tepat, kita diperintahkan untuk berjaga-jaga. “Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.” Luk. 12:37. Mereka yang berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan tidaklah menunggu dalam keadaan berlengah-lengah. Pengharapan akan kedatangan Kristus hendaknya menjadikan manusia takut akan Allah, takut akan pehukumanNya atas pelanggaran. Hal itu harus menyadarkan mereka terhadap dosa yang besar dalam hal menolak tawaran kemurahan-Nya. Mereka yang sedang menunggu Tuhan akan menyucikan jiwa mereka oleh penurutan akan kebenaran. Sambil berjaga-jaga dengan penuh kewaspadaan mereka pun bekerja dengan tekun. Karena mereka mengetahui bahwa Tuhan sudah di muka pintu, semangat mereka lebih hidup-hidup untuk kerja sama dengan kecerdasan Ilahi dalam bekerja untuk keselamatan jiwajiwa. Inilah hamba-hamba yang setiawan dan budiman yang memberikan kepada isi rumahnya “untuk memberikan makanan kepada me-reka pada waktunya.” Luk. 12:42. Mereka sedang menyatakan kebenaran yang dapat dikenakan khusus pada zaman ini. Sebagaimana Henokh. Nuh, Abraham, dan Musa masing-masing menyatakan kebenaran untuk zamannya, demikian juga hamba-hamba Kristus sekarang akan memberikan amaran khusus untuk generasi mereka.KSZ2 270.1

    Tetapi Kristus menunjukkan golongan yang lain: ‘ Tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersamasama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya.”KSZ2 270.2

    Hamba yang jahat berkata dalam hatinya, “Tuhanku lambat lagi datang.” Ia tidak mengatakan bahwa Kristus tidak akan datang. Ia tidak mengejek buah pikiran tentang kedatangan-Nya yang kedua kali. Tetapi dalam hatinya dan oleh tindakan dan perkataannya ia menyatakan bahwa kedatangan Tuhan lambat. Ia membuangkan dari pikiran orang lain keyakinan bahwa Tuhan akan datang dengan segera. Pengaruhnya menuntun manusia kepada sifat menunda yang lalai dan angkuh. Mereka makin kuat dalam keduniawian dan keadaan terlengah. Hawa nafsu dunia pikiran yang bejat, menguasai pikiran mereka. Hamba yang jahat makan dan minum dengan orang yang mabuk, bersatu dengan dunia dalam mencari kepelesiran. Ia memukul sesama hamba, menuduh dan mempersalahkan mereka yang setia kepada Gurunya. Ia bercampur dengan dunia. Kegemaran bertumbuh dengan kegemaran dalam pelanggaran. Itulah suatu penyesuaian yang menakutkan. Dengan dunia ini ia dibawa ke dalam jerat. “Maka tuan hamba itu akan datang .. . pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik.”KSZ2 270.3

    “Jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.” Why. 3:3. Kedatangan Kristus akan mengejutkan guru-guru palsu. Mereka sedang mengatakan “Sejahtera dan selamat.” Sebagaimana halnya dengan para imam dan guru sebelum kejatuhan Yerusalem, mereka mencari gereja untuk menikmati Kemakmuran dan kemuliaan duniawi. Tanda-tanda zaman mereka tafsirkan sebagai sesuatu yang membayangkan hai ini. Tetapi apakah yang dikatakan oleh perkataan yang diilhamkan? “Tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan.” 1 Tes. 5:3. Kepada semua orang yang tinggal di permukaan segenap bumi, kepada semua orang yang menjadikan dunia ini rumah mereka, hari Allah akan datang sebagai suatu jerat. Hal itu datang kepada mereka sebagai pencuri yang berkeliaran.KSZ2 271.1

    Dunia yang penuh dengan kerusuhan, penuh dengan kepelesiran yang tidak mengenal Allah, sedang tertidur, tertidur dalam kesejahteraan hawa nafsu. Manusia sedang menunda jauh-jauh kedatangan Tuhan. Mereka menertawai amaran. Kebanggaan yang angkuh diucapkan, “Segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.” “Besok akan sama seperti hari ini, dan lebih hebat lagi!” 2 Ptr. 3:4; Yes. 56:12. Kita akan tenggelam lebih dalam ke dalam keadaan menggemari kepelesiran. Tetapi Kristus berkata, “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri.” Why. 16:15. Justru pada saat ketika dunia menanyakan dengan mengejek, “Di manakah janji kedatangan-Nya” tanda-tanda sedang digenapi. Sementara mereka berseru, “Sejahtera dan selamat,” tiba-tiba datanglah kebi- nasaan. Bila orang yang mengejek, orang yang menolak kebenaran, sudah menjadi angkuh; bila pekerjaan rutin pada berbagai-bagai lapangan pekerjaan dalam mencari uang dijalankan tanpa menghiraukan prinsip; bila mahasiswa sedang asyik berusaha mencari ilmu tentang segala sesuatu kecuali Alkitab, Kristus pun datanglah seperti seorang pencuri.KSZ2 271.2

    Segala sesuatu yang di dunia sedang dalam kegemparan. Tanda-tanda zaman sedang mengancam. Peristiwa-peristiwa yang akan datang sudah terlihat bayang-bayangannya. Roh Allah sedang diangkat dari bumi, dan malapetaka demi malapetaka terjadi di laut dan di darat. Terdapatlah angin ribut, gempa bumi, kebakaran, banjir, pembunuhan yang beraneka coraknya. Siapakah dapat membaca masa depan? Di manakah Kesejah-teraan itu? Tidak ada jaminan dalam sesuatu perkara yang bersifat manusiawi dan duniawi. Dengan cepat manusia menempatkan dirinya di bawah panji yang telah mereka pilih sendiri. Dengan gelisah mereka menunggu dan memperhatikan gerakan para pemimpin mereka. Ada orang-orang yang sedang menunggu dan memperhatikan dan bekerja bagi kedatangan Tuhan kita. Golongan yang lain sedang mengikuti barisan yang di bawah pimpinan pemuka kemurtadan yang mula-mula itu. Sangat sedikit orang yang percaya dengan segenap hati dan jiwa bahwa ada neraka yang harus kita jauhkan dan surga yang harus kita cari.KSZ2 272.1

    Krisis itu kian lama kian dekat. Matahari bersinar di langit, mengitari peredarannya yang biasa, dan cakrawala masih menyatakan kemuliaan Allah. Manusia masih makan dan minum, menanam dan membangun, kawin dan dikawinkan. Para pedagang masih berjual-beli. Manusia sedang saling mendorong, berebut-rebutan hendak mencari tempat tertinggi. Para penggemar kepelesiran masih membanjiri gedung bioskop, pacuan kuda, dan rumah judi. Perasaan yang berkobar-kobar terdapat di mana-mana, namun demikian pintu kasihan segera akan ditutup, dan setiap perkara hampir akan ditentukan untuk selama-lamanya. Setan melihat bahwa waktunya sudah singkat. Ia telah mengerahkan semua agennya untuk bekerja agar manusia dapat tertipu, terpedaya, dikuasai dan terpesona sampai masa percobaan akan berakhir, dan pintu kasihan ditutup selama-lamanya.KSZ2 272.2

    Dengan penuh khidmat datanglah kepada kita dari abad-abad yang lampau perkataan amaran Tuhan kita dari Bukit Zaitun, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepen-tingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tibatiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”KSZ2 272.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents