Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    79—“SUDAH SELESAI”

    KRISTUS tidak menyerahkan hidup-Nya sampai Ia telah melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepada-Nya, dan dengan napas perpisahan-Nya Ia berseru, “Sudah selesai.” Yoh. 19:30. Pertempuran telah dimenangkan. Tangan kanan-Nya yang suci telah mendapatkan kemenangan bagi-Nya. Sebagai pemenang la menancapkan panji-Nya pada ketinggian abadi. Bukankah ada kegembiraan di antara malaikat-malaikat? Segenap surga menang dalam kemenangan Juruselamat. Setan d kalahkan, dan mengetahui bahwa kerajaannya sudah hilang.KSZ2 410.1

    Kepada malaikat-malaikat dan dunia-dunia yang tidak jatuh seruan “Sudah selesai,” mempunyai makna yang dalam. Bagi mereka dan juga bagi kitalah pekerjaan penebusan yang besar itu telah dilaksanaican. Mereka dengan Kita mengambil bagian dari buan-buah kemenangan Kristus.KSZ2 410.2

    Nanti setelah kematian Kristus barulah tabiat Setan dinyatakan dengan jelas kepada para malaikat atau kepada dunia yang tidak jatuh Kepala segala makhluk yang murtad telah menyelubungi dirinya dengan penipuan sehingga makhluk-makhluk yang suci sekalipun tidak mengerti akan prinsip-prinsipnya. Mereka tidak melihat dengan jelas sifat pemberontakannya.KSZ2 410.3

    Itulah makhluk yang luar biasa kuasa dan kemuliaannya yang telah bertekad melawan Allah. Mengenai Bintang Kejora Tuhan berkata, “Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.” Yeh. 28:12. Bintang Kejora adalah kerubium yang menaungi. Ia telah berdiri dalam terang hadirat Allah. Ia telah menjadi yang paling tinggi dari segala makhluk ciptaan-Nya, dan paling terkemuka dalam menyatakan maksud Allah kepada semesta alam. Sesudah ia berdosa, kuasanya untuk menipu lebih menyesatkan lagi, dan pembeberan tabiatnya menjadi lebih sulit pula, karena kedudukan yang tinggi yang ditempatinya bersama Bapa.KSZ2 410.4

    Sebenarnya Allah dapat membinasakan Setan dan para simpatisannya semudah seorang dapat melemparkan kerikil ke tanah, tetapi Ia tidak berbuat demikian. Pemberontakan hendaknya jangan dikalahkan dengan kekerasan. Kuasa memaksa terdapat hanya di bawah pemerintahan Setan. Prinsip Tuhan bukannya seperti ini. Kekuasaan-Nya berdasarkan kebaikan, kemurahan, dan kasih; dan cara mengemukakan prinsip ini merupakan ikhtiar yang digunakan. Pemerintahan Allah bersifat akhlak, dan kebenaran serta kasih seharusnya menjadi Kuasa yang menang.KSZ2 411.1

    Adalah maksud Allah menempatkan perkara-perkara di atas suatu dasar keamanan abadi, dan dalam majelis di surga diputuskan bahwa waktu harus diberikan bagi Setan untuk menunjukkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar sistem pemerintahannya. Ia telah menuntut bahwa hal-hal ini lebih unggul daripada prinsip-prinsip Allah. Waktu diberikan untuk pelaksanaan prinsip-prinsip Setan, agar hal itu dapat dilihat oleh semesta alam.KSZ2 411.2

    Setan menuntun manusia ke dalam dosa, dan rencana penebusan dijalankan. Selama empat ribu tahun, Kristus bekerja untuk mengangkat derajat manusia, dan Setan bekerja untuk kebinasaan dan penurunan derajatnya. Dan semesta alam memandang segala perkara itu.KSZ2 411.3

    Ketika Yesus datang ke dalam dunia, kuasa Setan diarahkan terhadap-Nya. Sejak Ia datang sebagai seorang bayi di Betlehem, perebut kekuasaan itu bekerja hendak membinasakan Dia. Dengan segala daya ia berusaha menghalangi Yesus agar Ia tidak mengembangkan masa kanak-kanak yang sempurna, masa dewasa yang tidak bersalah, pelayanan yang suci, dan pengorbanan yang tidak bercacat cela. Tetapi ia dikalahkan. Ia tidak dapat menuntun Yesus ke dalam dosa. Ia tidak dapat menawarkan hati-Nya, atau menarik Dia dari pekerjaan yang hendak dilakukan-Nya oleh kedatangan-Nya ke dunia. Dari padang belantara ke Golgota, topan kemarahan Setan menimpa DIA, tetapi lebih hebat topan itu memukul, lebih teguh pula Anak Allah berpaut pada tangan Bapa-Nya, dan berjalan terus pada jalan yang berlumuran darah. Segala usaha Setan untuk menindas dan mengalahkan Dia hanya menunjukkan tabiat-Nya yang tidak bercacat cela itu dalam terang yang lebih sempurna.KSZ2 411.4

    Segenap surga dan dunia-dunia yang tidak jatuh telah menyaksikan pertentangan itu. Dengan perhatian yang besar sekali mereka mengikuti peristiwa-peristiwa terakhir pada pergumulan itu. Mereka melihat Juruselamat memasuki taman Getsemani, jiwa-Nya tunduk dengan kengerian kegelapan besar itu. Mereka mendengar seruan-Nya yang pahit, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu.” Mat.26:39. Ketika hadirat Bapa ditarik, mereka melihat Dia bersusah dengan kepahitan kesusahan yang melebihi kesusahan pada saat pergumulan terakhir dengan kematian. Peluh darah dipaksakan dari poripori-Nya, dan menetes di atas tanah. Tiga kali doa kelepasan keluar dari bibir-Nya. Surga tidak dapat tahan melihat pemandangan itu lebih lama, dan seorang pesuruh diutus kepada Anak Allah untuk memberi penghiburan.KSZ2 412.1

    Surga melihat korban itu diserahkan ke tangan orang banyak yang ingin membunuh, dan dengan ejekan dan kekerasan dibawa cepat-cepat dari satu pengadilan ke pengadilan yang lain. Didengarnya olokan orangorang yang menganiaya Dia karena kelahiran-Nya yang hina. Didengarnya penyangkalan dengan kutuk dan sumpah oleh salah seorang muridNya yang paling dikasihi-Nya. Dilihatnya pekerjaan Setan yang gila, dan kuasanya atas hati manusia. Uh, pemandangan yang sungguh menakutkan! Juruselamat ditangkap pada tengah malam di Getsemani, diseret ke sana ke mari dari istana ke ruang pengadilan, diadili dua kali di hadapan imam-imam, dua kali di hadapan Sanhedrin, dua kali di hadapan Pilatus, dan sekali di hadapan Herodes, diejek, didera, dipersalahkan, dan digiring ke luar untuk disalibkan, sambil menanggung beban salib yang berat, di tengah ratapan putri-putri Yerusalem dan olokan rakyat jelata.KSZ2 412.2

    Surga memandang Kristus yang tergantung di salib dengan perasaan sedih dan heran, darah mengalir dari pelipis-Nya yang dilukai, dan peluh bercampur darah terdapat pada dahi-Nya. Dari tangan dan kaki-Nya da- rah jatuh, tetes demi tetes, di atas batu yang dilubangi untuk tempat menancapkan kaki salib itu. Luka-luka yang disebabkan oleh paku terbuka lebar ketika berat tubuh-Nya menekan tangan-Nya. Napas-Nya yang berat bertambah cepat dan dalam, ketika jiwa-Nya terengah-engah di bawan beban dosa-dosa dunia. Segenap surga dipenuhi keheranan ketika doa Kristus dipersembahkan di tengah penderitaan-Nya yang mengerikan, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Luk. 23:34. Meskipun demikian di situlah berdiri orang-orang, yang dibentuk menurut peta Allah, bersatu hendak meremukkan hidup Anak-Nya yang tunggal. Alangkah ngerinya pemandangan itu bagi semesta alam!KSZ2 412.3

    Penguasa dan kuasa kegelapan berhimpun di sekeliling salib, memasukkan bayang kurang percaya yang mengerikan ke dalam hati manusia. Pada waktu Tuhan menciptakan makhluk-makhluk ini untuk berdiri di hadapan takhta-Nya, keadaannya sungguh indah dan mulia. Keindahan dan kesuciannya sesuai dengan kedudukannya yang tinggi. Mereka diperkaya dengan kebijaksanaan dari Allah, dan diperlengkapi dengan senjata surga. Mereka adalah hamba-hamba Allah. Tetapi siapakah dapat mengenal dalam malaikat-malaikat yang sudah jatuh itu serafim yang mulia yang pernah melayani di istana surga?KSZ2 413.1

    Agen-agen Setan bersekutu dengan orang-orang jahat dalam menuntun orang banyak untuk percaya bahwa Kristus menjadi kepala orangorang berdosa, dan untuk menjadikan Dia sasaran kebencian mereka. Mereka yang mengajak Kristus ketika Ia tergantung di salib dipenuhi dengan Roh pemberontak besar yang mula-mula. Ia memenuhi mereka dengan kekejian dan bahasa yang menjijikkan. Ia mengilhami ejekan mereka. Tetapi oleh segala perkara ini ia tidak mendapat keuntungan apa-apa.KSZ2 413.2

    Seandainya dosa ada dalam Kristus, seandainya dalam satu perkara saja Ia menyerah kepada Setan untuk menghindari siksaan yang mengerikan, maka musuh Allah dan manusia akan menang. Kristus menundukkan kepala-Nya dan mati, tetapi Ia memegang teguh iman-hya dan penyerahan-Nya kepada Allah. “Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga berkata: ‘Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.” Why. 12:10.KSZ2 413.3

    Setan melihat bahwa sasarannya sudah dirusakkan. Cara kerjanya di-paparkan di hadapan malaikat-malaikat yang tidak jatuh dan di hadapan semesta alam. Ia telah menyatakan dirinya sebagai pembunuh. Oleh me-numpahkan darah Anak Allah, ia telah mencabut dirinya sendiri dari simpati makhluk-makhluk surga. Sejak saat ini pekerjaannya dibatasi. Sikap apa pun diambilnya, ia tidak dapat lagi menunggu malaikat-malaikat ketika mereka datang dari istana surga, dan menuduh di hadapan mereka bahwa saudara-saudara Kristus mengenakan jubah hitam dan kenajisan dosa. Hubungan simpai» yang terakhir antara Setan dan dunia diputuskan.KSZ2 414.1

    Meskipun demikian Setan tidak dibinasakan pada waktu itu. Malaikat-malaikat tidak mengerti pada saat itu segala perkara yang termasuk dalam pertentangan besar itu. Prinsip-prinsip yang dipertaruhkan harus dinyatakan lebih sempurna. Dan untuk kepentingan manusia, adanya Setan harus diteruskan. Baik manusia maupun malaikat-malaikat harus melihat perbedaan yang mencolok antara Putra terang dan putra kegelapan. Ia harus memilih siapa yang hendak dilayaninya.KSZ2 414.2

    Dalam pembukaan pertentangan yang besar itu, Setan telah menyatakan bahwa hukum Allah tidak dapat dituruti, bahwa keadilan tidak sesuai dengan kemurahan, dan bahwa tidak mungkin bagi orang berdosa diampuni sekiranya hukum itu dilanggar. Setiap dosa harus mendapat hukumannya, desak Setan, dan jika Allah mengurangi hukuman karena dosa, Ia tidak akan menjadi Allah kebenaran dan keadilan. Bila manusia melanggar hukum Allah, dan menentang kehendak-Nya, Setan bersoraksorak. Ia menyatakan bahwa sudah terbukti hukum itu tidak dapat dituruti; manusia tidak dapat diampuni. Karena setelah pemberontakannya ia telah dicampakkan dari surga, Setan menuntut bahwa umat manusia harus diasingkan selama-lamanya dari anugerah Allah. Ia mendesak bahwa Allah tidak dapat berlaku adil, dan masih dapat menunjukkan kemurahan kepada orang berdosa.KSZ2 414.3

    Tetapi meskipun sebagai seorang berdosa, manusia berada dalam kedudukan yang berbeda dengan Setan. Bintang Kejora di surga telah berdosa dalam terang kemuliaan Allah. Kepada-Nyalah kasih Allah di-nyatakan sebagaimana yang tidak pernah dinyatakan kepada makhluk ciptaan-Nya yang lain. Karena mengerti tabiat Allah, mengetahui kebaikan-Nya, Setan memilih untuk mengikuti kemauannya sendiri yang mementingkan diri dan berdiri sendiri. Pilihannya menentukan. Tidak ada lagi yang dapat diperbuat Allah untuk menyelamatkan dia. Tetapi manusia tertipu, pikirannya digelapkan oleh penyesatan Setan. Ketinggian dan kedalaman kasih Allah tidak diketahuinya. Baginya ada pengharapan dalam pengetahuan akan kasih Allah. Oleh memandang tabiat-Nya ia dapat ditarik kembali kepada AllahKSZ2 414.4

    Dengan perantaraan Yesus, kemurahan Allah ditunjukkan kepada ma-nusia; tetapi kemurahan tidak mengesampingkan keadilan. Hukum me-nyatakan sifat-sifat tabiat Allah, dan satu noktah pun daripadanya tidak dapat diubahkan untuk menemui manusia dalam keadaannya yang sudah jatuh. Allah tidak mengubah hukum-Nya, tetapi Ia mengorbankan diriNya sendiri, dalam Kristus untuk penebusan manusia. “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya.” 2 Kor. 5:19.KSZ2 415.1

    Hukum menuntut kebenaran—suatu kehidupan yang benar—suatu tabiat yang sempurna dan hal ini tidak perlu diberikan oleh manusia. Ia tidak dapat memenuhi tuntutan hukum Allah yang suci. Tetapi Kristus, yang datang ke dunia ini sebagai manusia, hidup suci, dan mengembangkan suatu tabiat yang sempurna. Inilah yang ditawarkan-Nya sebagai suatu pemberian cuma-cuma kepada semua orang yang mau menerimanya. Hidup-Nya menggantikan hidup manusia. Dengan demikian mereka mendapat pengampunan dosa-dosa yang lampau, karena panjang sabar Allah. Lebih dari ini, Kristus memenuhi manusia dengan sifat-sifat Allah. Ia membangun tabiat manusia menurut tabiat Ilahi, suatu tenunan kekuatan dan keindahan rohani yang elok rupanya. Dengan demikian kebenaran hukum digenapi dalam orang yang percaya pada Kristus. Allah dapat “menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.” Roma 3:26.KSZ2 415.2

    Kasih Allah telah dinyatakan dalam keadilan-Nya tidak kurang daripada dalam kemurahan-Nya. Keadilan menjadi dasar takhta-Nya, dan buah kasih-Nya. Adalah maksud Setan untuk memisahkan kemurahan dari kebenaran dan keadilan. Ia berusaha membuktikan bahwa kebenaran hukum Allah merupakan suatu musuh terhadap perdamaian. Tetapi Kris- tus menunjukkan bahwa dalam rencana Allah hal-hal itu disatukan dan tidak dapat dipisah-pisahkan; yang satu tidak dapat hidup tanpa yang lain. “Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” Mzm. 85’11.KSZ2 415.3

    Oleh kehidupan-Nya dan kematian-Nya, Kristus membuktikan bahwa keadilan Allah tidak merusakkan kemurahan-Nya, tetapi bahwa dosa dapat diampuni, dan bahwa hukum itu benar, dan dapat diturut dengan sempurnanya. Tuduhan Setan dibantah. Allah telah memberikan kepada manusia bukti yang tidak mungkin keliru tentang kasih-Nya.KSZ2 416.1

    Penipuan lain harus dikemukakan sekarang. Setan menyatakan bahwa kemurahan merusakkan keadilan, bahwa kematian Kristus menghapuskan hukum Bapa. Sekiranya hukum itu dapat diubahkan atau dihapuskan, maka Kristus tidak perlu mati. Tetapi menghapuskan hukum berarti me-ngekalkan pelanggaran, dan menempatkan dunia di bawah kuasa Setan. Karena hukum tidak dapat diubahkan, karena manusia dapat diselamatkan hanya oleh menurut ajaran-ajarannya, maka Yesus ditinggikan di salib. Tetapi justru alat yang olehnya Kristus mendirikan hukum itu dikemukakan Setan sebagai sesuatu yang merusakkannya. Di sinilah akan datang konflik terakhir dari pertentangan besar antara Kristus dan Setan.KSZ2 416.2

    Bahwa hukum yang diucapkan oleh suara Allah sendiri salah adanya, bahwa suatu perincian telah dikesampingkan adalah tuntutan yang dikemukakan Setan sekarang. Itulah penipuan besar yang terakhir yang akan didatangkannya ke atas dunia. Ia tidak perlu menyerang segenap hukum; jika ia dapat menuntun manusia untuk mengabaikan satu ajaran, maka tercapailah maksudnya. Karena “barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” Yak. 2:10. Oleh mengizinkan diri melanggar satu hukum, manusia dibawa ke bawah kuasa Setan. Oleh menggantikan hukum Allah dengan hukum manusia, Setan akan berusaha mengendalikan dunia. Pekerjaan ini diramalkan dalam nubuatan. Dari kuasa kemurtadan yang besar itu yang mewakili Setan, dinyatakan, “Ia akan mengucapkan perka-taan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang Kudus milik Yang Mahatinggi.” Dan. 7:25.KSZ2 416.3

    Manusia sudah pasti akan menegakkan hukum mereka sendiri untuk menghalangi hukum Allah. Mereka akan berusaha memaksa angan- angan hati orang lain, dan dalam semangat mereka untuk memaksakan hukum ini, mereka akan menindas sesama manusiaKSZ2 416.4

    Peperangan melawan hukum Allah, yang dimulai di surga, akan dite-ruskan sampai akhir masa. Setiap manusia akan diuji. Penurutan ataupun pelanggaran merupakan persoalan yang harus ditentukan oleh segenap dunia. Semua orang akan dipanggil untuk memilih antara hukum Allah dan hukum manusia. Di sinilah akan ditarik garis pemisah. Akan terdapat hanya dua golongan. Seuap tabiat akan diperkembangkan sepenuhnya, dan semua orang akan menunjukkan apakah mereka telah memilih pihak kesetiaan atau pihak pemberontakan.KSZ2 417.1

    Kemudian datanglah kesudahan. Allah akan mempertahankan hukum-Nya dan meluputkan umat-Nya. Setan dan semua orang yang telah bergabung dengan dia dalam pemberontakan akan dikerat. Dosa dan orang berdosa akan binasa, akar dan cabang (Mal. 4:l)~Setan sebagai akar, dan para pengikutnya sebagai cabang-cabangnya. Perkataan itu akan digenapi bagi putra kejahatan, “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, . . . maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya . . Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau.” Kemudian “lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.” “Mereka akan menjadi seakan-akan mereka tidak pernah ada.” Yeh. 28:6-19; Mzm. 37:10; Obaja 16.KSZ2 417.2

    Ini bukannya suatu perbuatan dari kuasa sewenang-wenang di pihak Allah. Orang-orang yang menolak kemurahan-Nya menuai apa yang sudah mereka tabur sendiri. Allah menjadi sumber kehidupan, dan bila seorang memilih pelayanan dosa, ia memisahkan diri dari Allah, dan dengan demikian memutuskan hubungannya dengan kehidupan. Ia “jauh dari hidup persekutuan dengan Allah.” Kristus berkata, “Semua orang yang membenci Aku, mencintai maut.” Ef. 4:18; Ams. 8:36. Allah memberi mereka hidup sesaat lamanya agar mereka mengembangkan tabiat mereka dan menyatakan prinsip-prinsip mereka. Bila hal ini telah dilaksanakan. mereka menerima kasih pilihan mereka sendiri. Oleh hidup dalam pemberontakan, Setan dan segala orang yang bersatu dengan dia menempatkan diri mereka dalam keadaan yang tidak serasi dengan Allah sehingga hadirat-Nya justru merupakan api yang menghanguskan bagi mereka. Kemuliaan dari Dia yang kasih adanya akan membinasakan mereka.KSZ2 417.3

    Pada permulaan pertentangan yang besar itu, malaikat-malaikat tidak mengerti akan hal ini. Seandainya Setan dan bala tentaranya dibiarkan menuai hasil sepenuh-penuhnya dari dosa mereka pada waktu itu juga, maka sudah tentu mereka telah binasa; tetapi tidaklah jelas bagi makhluk-makhluk surga bahwa inilah akibat dosa yang tidak dapat dielakkan itu. Suatu keraguan mengenai kebaikan Allah akan tetap ada dalam ingatan mereka sebagai benih kejahatan, untuk menghasilkan buah dosa dan celaka yang membawa maut itu.KSZ2 418.1

    Tetapi bukannya demikian bila pertentangan besar itu akan berakhir. Kemudian, setelah rencana penebusan diselesaikan, tabiat Allah dinyatakan kepada segala makhluk cerdas yang diciptakan-Nya. Ajaran hukumNya kelihatan sempurna dan tidak dapat diubahkan. Pada waktu itulah dosa telah menunjukkan sifatnya, dan Setan telah menunjukkan tabiatnya. Kemudian pembasmian dosa akan membenarkan kasih Allah dan mendirikan kehormatan-Nya di hadapan makhluk-makhluk semesta alam yang senang melakukan kehendak Nya, dan yang di dalam hatinya terdapat hukum-Nya.KSZ2 418.2

    Pada waktu itulah malaikat-malaikat bergembira ketika mereka me-mandang salib Juruselamat, sebab meskipun pada saat itu mereka belum mengerti semuanya, mereka mengetahui bahwa pemusnahan dosa dan Setan sudah ditentukan selama lamanya, bahwa penebusan manusia sudah dipastikan dan bahwa semesta alam sudah dijadikan aman selama-lamanya. Kristus sendiri mengerti benar-benar hasil pengorbanan yang diadakan di Golgota. Kepada segala perkara inilah la memandang ke depan ketika di atas salib la berseru, “Sudah selesai.”KSZ2 418.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents