Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    80—DALAM KUBUR YUSUF

    AKHIRNYA Yesus beristirahat. Berakhirlah hari yang panjang selama Ia dipermalukan dan disiksa. Ketika sinar terakhir dari matahari yang sedang terbenam menandai tibanya Sabat, Anak Allah berbaring dengan tenang di dalam kubur Yusuf. Pekerjaan-Nya sudah selesai, tangan-Nya dilipat dalam damai, Ia pun beristirahatlah sepanjang jam-jam hari Sabat yang suci.KSZ2 419.1

    Pada mula pertama Bapa dan Anak telah beristirahat pada hari Sabat setelah menyelesaikan pekerjaan penciptaan. “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya” (Kej. 2:1), Khalik dan semua makhluk surga bergembira merenungkan peristiwa yang mulia ini. “Pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai.” Ayub 38:7. Sekarang Yesus beristirahat dari pekerjaan penebusan, dan meskipun ada kesedihan di antara mereka yang mengasihi Dia di bumi ini, namun ada kesukaan di surga. Sungguh mulia pada pemandangan makhluk-makhluk surga janji tentang masa depan itu. Suatu ciptaan yang dipulihkan, suatu bangsa yang ditebus, yang setelah mengalahkan dosa tidak pernah lagi dapat jatuh, hal ini, hasil yang mengalir dari pekerjaan Kristus yang sudah selesai, dilihat oleh malaikat-malaikat. Dengan peristiwa inilah hari ketika Yesus beristirahat di- hubungkan selama-lamanya. Karena “segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan” dan “segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya.” UI. 32:4; Pkh. 3:14. Bila akan ada suatu “waktu pemu’;han segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu” (Kis. 3:21), penciptaan Sabat, yakni hari ketika Yesus beristirahat di kubur Yusuf, akan senantiasa menjadi hari perhentian dan kesukaan. Surga dan bumi akan bersatu dalam puji-pujian, sebagaimana “Sabat berganti kepada Sabat” (Yes. 66:23) bangsa-bangsa yang diselamatkan akan tunduk menyembah Allah dan Anak Domba dengan kegirangan.KSZ2 419.2

    Pada akhir peristiwa hari penyaliban, bukti yang segar diberikan tentang kegenapan nubuatan, dan kesaksian yang baru diberikan tentang Keilahian Kristus. Ketika kegelapan telah terangka\ dari salib, dan seruan Yesus yang hampir mati itu telah diucapkan, tiba-tiba suara lain kedengaran, berkata, “Sungguh, la ini adalah Anak Allah.” Mat. 27:54.KSZ2 420.1

    Perkataan ini dikatakan bukannya dengan nada berbisik saja. Semua mata dialihkan untuk melihat dari mana suara itu datang. Siapakah yang telah berbicara? Itulah penghulu laskar Roma. Kesabaran Ilahi yang ada pada Juruselamat, dan kematian-Nya yang tiba-tiba, dengan seruan ke-menangan pada bibir-Nya, telah memberi kesan kepada orang kafir ini. Pada tubuh yang berbilur dan hancur yang sedang tergantung di atas salib, penghulu laskar itu mengenal rupa Anak Allah, la tidak dapat menahan dirinya dari mengakui imannya. Demikianlah sekali lagi diberikan bukti bahwa Penebus kita harus melihat kesengsaraan jiwa-Nya. Pada hari kematian-Nya, tiga orang, yang sangat berbeda satu dengan yang lain, telah menyatakan iman mereka, ia yang memerintahkan pengawal Roma, ia yang menanggung salib Juruselamat, dan ia yang mati di atas salib di sisi-Nya.KSZ2 420.2

    Ketika malam tiba, suatu ketenangan yang aneh tetap menaungi Golgota. Orang banyak berpencar-pencar, dan banyak dari mereka kembali ke Yerusalem dalam keadaan yang sangat berbeda semangatnya dengan keadaan mereka pada waktu pagi. Banyak dari mereka telah datang berduyun-duyun ke tempat penyaliban karena ingin tahu, dan bukannya karena kebencian terhadap Kristus. Mereka masih percaya akan tuduhan imam-imam, dan memandang kepada Kristus sebagai seorang penjahat. Dalam kegemparan yang sangat kejam mereka telah bersatu dengan orang banyak dalam menistai Dia. Tetapi ketika bumi diselubungi kegelapan, dan mereka berdiri dalam keadaan tertuduh oleh anganangan mereka sendiri, mereka pun merasa bersalah dalam kesalahan yang besar itu. Tiada senda-gurau atau tertawa olokan kedengaran di tengah kegelapan yang menakutkan itu, dan ketika kegelapan itu terangkat, pulanglah mereka ke rumah mereka masing-masing dalam ketenangan yang penuh khidmat. Mereka diyakinkan bahwa tuduhan imam-imam palsu adanya, bahwa Yesus bukannya seorang yang berpura-pura; dan beberapa minggu kemudian, ketika Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta, mereka terdapat di antara beribu-ribu orang yang bertobat kepada KristusKSZ2 420.3

    Tetapi para pemimpin Yahudi tidak berubah oleh peristiwa yang sudah mereka saksikan. Kebencian mereka kepada Yesus tidak berkurang. Kegelapan yang telah meliputi bumi pada saat penyaliban bukannya lebih tebal daripada kegelapan yang masih menyelimuti pikiran imam imam dan penghulu-penghulu. Pada kelahiran-Nya bintang telah mengenal Kristus, dan telah menuntun orang Majus ke palungan di tempat la terbaring. Bala tentara surga telah mengenal Dia, dan telah menyanyikan puji-pujian bagi-Nya di dataran Betlehem. Laut telah mengenal suara-Nya, dan telah menurut perintah-Nya. Penyakit dan kematian telah mengakui kekuasaan-Nya, dan telah menyerahkan mangsa mereka kepada-Nya. Matahari telah mengenal Dia, dan ketika melihat derita kematian-Nya, telah menyembunyikan wajah terangnya. Batu telah mengenal Dia, dan bergetar sampai pecah-pecah mendengar seruan-Nya. Alam yang tidak bernyawa telah mengenal Kristus dan telah menjadi saksi Keilahian-Nya. Tetapi para imam dan penghulu Israel tidak mengenal Anak Allah.KSZ2 421.1

    Meskipun demikian para imam dan penghulu bukannya bebas dari penderitaan batin. Mereka telah melaksanakan niat mereka dalam mem-bunuh Kristus; tetapi mereka tidak merasakan kemenangan yang telah mereka harapkan. Malah pada saat yang tampaknya merupakan keme-nangan bagi mereka terganggulah mereka dengan kebimbangan mengenai apa yang akan terjadi sesudah itu. Mereka mendengar seruan, “Sudah selesai.” “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa- Ku.” Yoh. 19:30; Luk. 23:46. Mereka telah melihat batu-batu pecah, dan telah merasakan gempa bumi yang keras, dan mereka gelisah dan tidak senang.KSZ2 421.2

    Mereka telah merasa cemburu akan pengaruh Kristus kepada orang banyak ketika masih hidup, mereka cemburu kepada-Nya sampai pada kematian sekalipun. Mereka lebih takut akan Kristus yang sudah mati daripada ketika Kristus masih hidup. Mereka takut jangan-jangan perhatian orang banyak dialihkan lebih lanjut kepada peristiwa-peristiwa yang terjadi ketika la disalibkan. Mereka khawatir akan akibat perbuatan pada hari itu. Sekali-kali mereka tidak mau membiarkan tubuh-Nya tetap tergantung di salib selama hari Sabat. Sabat hampir tiba, dan akan melanggar kesuciannya kalau tubuh tergantung di salib. Sebab itu, dengan menggunakannya sebagai suatu dalih, orang-orang Yahudi yang terkemuka memohon kepada Pilatus agar kematian para korban dipercepat, dan tubuh mereka diturunkan sebelum matahari terbenam.KSZ2 422.1

    Sebagaimana halnya dengan mereka, Pilatus pun tidak sudi melihat tubuh Yesus tetap tergantung di salib. Setelah memperoleh izin daripadanya, kaki kedua pencuri dipatahkan untuk mempercepat kematian mereka; tetapi Yesus kedapatan sudah mati Serdadu-serdadu yang kasar telah dilembutkan oleh apa yang mereka dengar dan lihat tentang Kristus, dan mereka menahan diri dari mematahkan anggota tubuh-Nya. Dengan demikian dalam mempersembahkan Anak Domba Allah hukum Paskah digenapi, “Janganlah mereka meninggalkan sebagian dari padanya sampai pagi, dan satu tulang pun tidak boleh dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah haruslah mereka merayakannya.” Bil. 9:12.KSZ2 422.2

    Para imam dan penghulu keheran-heranan ketika mendapat’ bahwa Kristus sudah mati. Kematian di salib adalah suatu proses yang lambat, sukar menentukan bila hayatnya berakhir. Belum pernah terdengar kabar bahwa seorang mati dalam enam jam sesudah disalibkan. Imam-imam ingin memastikan kematian Yesus, dan atas anjuran mereka, seorang serdadu menusukkan sebilah tombak ke rusuk Yesus. Dari luka itu mengalirlah dua jenis cairan yang jelas bedanya, yang satu darah, yang lain lagi air. Ini diperhatikan oleh semua orang yang melihatnya, dan Yohanes mengungkapkan kejadian itu dengan jelasnya, la berkata, “Tetap, seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.’ Dan ada pula nas yang mengatakan: ‘Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.” Yoh. 19:34-37.KSZ2 422.3

    Sesudah kebangkitan, para imam dan penghulu menyebarkan berita bahwa Kristus tidak mati di salib, bahwa Ia hanya pingsan, dan sesudah itu hidup lagi. Berita lain menegaskan bahwa bukannya tubuh yang sebenarnya dari daging dan tulang, melainkan yang serupa dengan tubuh, itulah yang dibaringkan di dalam kubur Tindakan serdadu-serdadu Roma membuktikan kebalikan berita palsu ini. Mereka tidak mematah-kan kaki-Nya, karena Ia sudah mati. Untuk memuaskan imam-imam, mereka menusuk rusuk-Nya. Kalau seandainya hayat belum hilang, luka ini akan menyebabkan kematian yang segera.KSZ2 423.1

    Tetapi bukannya tusukan tombak, bukannya perasaan sakit di salib, yang menyebabkan kematian Yesus Seruan yang diucapkan “dengan suara nyaring” (Mat. 27:50; Luk. 23:46), pada saat kematian, darah dan air yang mengalir dari rusuk-Nya, menyatakan bahwa la mati karena hati yang hancur. Hatinya hancur oleh penderitaan pikiran-Nya. Ia dibunuh karena dosa dunia.KSZ2 423.2

    Dengan kematian Kristus punahlah harapan murid-murid-Nya. Mereka memandang pada kelopak mata-Nya yang tertutup dan kepala-Nya yang tunduk. rambut-Nya kusut dengan darah, tangan dan kaki-Nya yang ditembusi paku, dan kesedihan mereka tidak terperikan. Sampai pada akhirnya mereka tidak percaya bahwa Ia akan mati, mereka hampir tidak percaya bahwa sesungguhnya Ia sudah mati. Karena bingung dengan kesusahan, mereka tidak teringat akan perkataan-Nya yang meramalkan peristiwa ini. Tidak suatu pun yang telah dikatakan-Nya memberi mereka penghiburan sekarang. Mereka melihat hanya salib dan Korbannya yang sedang berdarah. Masa depan tampaknya gelap dengan putus asa. Iman mereka kepada Yesus lenyaplah, tetapi belum pernah mereka mengasihi Tuhan mereka seperti sekarang. Belum pernah sebelumnya mereka merasakan jasa-Nya, serta keperluan mereka akan hadirat-Nya.KSZ2 423.3

    Dalam kematian sekalipun, tubuh Kristus sangat berharga bagi muridmurid-Nya. Mereka ingin memakamkan Dia dengan penuh kehormatan, tetapi tidak mengetahui bagaimana melaksanakannya. Pengkhianatan terhadap pemerintah Roma merupakan kejahatan yang olehnya Yesus dihukum, dan orang-orang yang dibunuh karena pelanggaran ini dibawa ke pekuburan khusus yang disediakan bagi penjahat-penjahat seperti itu. Yohanes, murid Yesus, dengan wanita-wanita dari Galilea telah tinggal di salib. Mereka tidak dapat meninggalkan tubuh Tuhan mereka diperlakukan oleh serdadu-serdadu yang tidak berperasaan, dan dikuburkan di kubur yang tidak terhormat. Meski pun demikian mereka tidak dapat mencegahnya. Mereka tidak dapat memperoleh izin dari penguasa Yahudi, dan mereka tidak mempunyai pengaruh kepada Pilatus.KSZ2 424.1

    Dalam keadaan darurat ini, Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus datang menolong murid-murid. Kedua orang ini adalah anggota Sanhedrin, dan berkenalan baik dengan Pilatus. Keduanya adalah orang kaya dan berpengaruh. Mereka menentukan untuk menguburkan tubuh Yesus dengan penuh penghormatan.KSZ2 424.2

    Yusuf pergi dengan beraninya kepada Pilatus, dan memohonkan tubuh Yesus dari padanya. Untuk pertama kalinya, Pilatus mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus sudah mati Berita-berita yang bertentangan telah sampai kepadanya mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi pada penyaliban, tetapi berita tentang kematian Kristus dengan sengaja tidak disampaikan kepadanya. Pilatus telah diberi amaran oleh imam-imam dan penghulu-penghulu terhadap penipuan oleh murid-murid Kristus mengenai tubuh-Nya. Sebab itu setelah mendengar permohonan Yusuf, disuruhnya memanggil penghulu laskar yang bertugas di salib, dan mencari tahu kepastian tentang kematian Yesus. Ia juga menanyakan kepadanya cerita tentang peristiwa di Golgota untuk menguatkan kesaksian Yusuf.KSZ2 424.3

    Permohonan Yusuf dikabulkan. Sementara Yohanes merasa susah tentang penguburan Gurunya, kembalilah Yusuf dengan membawa pe-rintah Pilatus untuk tubuh Kristus; dan Nikodemus datang membawa suatu campuran mur dan gaharu yang mahal harganya, kira-kira seratus kati beratnya, untuk merempah-rempahi-Nya. Yang paling dihormati di seluruh Yerusalem sekalipun tidak dapat diberi penghormatan yang lebih dari itu dalam kematian. Murid-murid tercengang-cengang melihat penghulu-penghulu yang kaya ini yang mempunyai perhatian yang sama seperti mereka sendiri dalam penguburan Tuhannya.KSZ2 424.4

    Baik Yusuf maupun Nikodemus belum menerima Juruselamat terangterangan sementara Ia masih hidup. Mereka mengetahui bahwa langkah seperti itu akan mengasingkan mereka dari Sanhedrin, dan mereka meng-harapkan hendak melindungi Dia oleh pengaruh mereka dalam majelis. Untuk sementara waktu mereka tampaknya berhasil, tetapi imam-imam yang licik, yang melihat bahwa mereka menyenangi Kristus, telah meng-halangi rencana itu. Pada waktu mereka tidak hadir Yesus dinyatakan bersalah dan diserahkan untuk disalibkan. Sekarang karena Ia sudah mati, mereka tidak lagi menyembunyikan kasih sayang mereka kepadaNya. Sementara murid-murid takut menunjukkan diri terang-terangan sebagai pengikut-Nya, Yusuf dan Nikodemus datang dengan beraninya untuk menolong mereka. Pertolongan orang-orang yang kaya dan terhormat ini sangat diperlukan pada saat ini. Men;ka dapat melakukan bagi Guru mereka yang sudah mati apa yang tidak mungkin dilakukan oleh murid-murid yang miskin; dan kekayaan serta pengaruh mereka sangat melindungi mereka dari kebencian para imam dan penghulu.KSZ2 425.1

    Dengan pelahan lahan dan dengan penuh hormat mereka melepaskan dengan tangan mereka sendiri tubuh Yesus dari salib. Air mata simpati bercucuran ketika mereka memandang tubuh-Nya yang hancur dan lukaluka itu. Yusuf mempunyai sebuah kubur yang baru, yang dipahat di dalam batu. Ia menyediakan kubur ini bagi dirinya sendiri, tetapi kubur itu terletak di dekat Golgota, dan sekarang ia menyediakannya bagi Yesus. Tubuh, bersama-sama dengan rempah-rempah yang dibawa oleh Nikodemus, dibungkus dengan hati-hati dalam kain kapan, dan Juruselamat dibawa ke kubur. Di sanalah ketiga murid meluruskan anggota-anggota badan yang sudah koyak, dan melipat tangan yang sudah berbilur itu di atas dada yang tidak berdenyut lagi. Wanita-wanita Galilea datang hendak melihat bahwa segala sesuatu yang dapat dilakukan telah dilakukan bagi tubuh Guru mereka yang kekasih yang tidak bernyawa lagi itu. Kemudian mereka melihat batu yang berat digulingkan untuk menutup pintu kubur, dan Juruselamat ditinggalkan dalam peristirahatan-Nya. Wanita-wanita itu berada paling akhir di salib, dan paling akhir di kubur Kristus. Sementara hari-hari bertambah gelap, Maria Magdalena dan Maria-Maria lainnya berlambat-lambat di sekitar tempat peristirahatan Tuhan mereka, sambil mengucurkan air mata kesusahan atas nasib Guru yang mereka kasihi. “Setelah pulang . . . mereka beristirahat menurut hukum Taurat.” Luk. 23:56.KSZ2 425.2

    Itulah Sabat yang tidak pernah dilupakan oleh murid-murid yang berdukacita itu, dan juga oleh para imam, penghulu, ahli Taurat, dan orang banyak. Ketika matahari terbenam pada malam persiapan nafiri-nafiri dibunyikan, menandakan bahwa Sabat sudah mulai. Paskah diperingati sebagaimana biasanya berabad-abad lamanya, sedangkan Ia yang dilam-bangkan oleh upacara itu sudah dibunuh oleh tangan-tangan yang jahat, dan berbaring di kubur Yusuf. Pada hari Sabat halaman bait suci dipenuhi dengan orang-orang yang berbakti. Imam besar dari Golgota ada di situ, berpakaikan jubah keimamatannya yang indah. Imam-imam yang me-ngenakan serban putih, yang penuh dengan kegiatan, melakukan kewajiban mereka. Tetapi beberapa orang yang hadir tidak tenang ketika darah lembu dan kambing dipersembahkan karena dosa. Mereka tidak menyadari bahwa lambang sudah bertemu dengan yang dilambangkannya, bahwa suatu korban yang tidak terbatas sudah diadakan untuk dosa-dosa dunia. Mereka tidak mengetahui bahwa tidak ada lagi gunanya melaksanakan upacara agama itu. Tetapi belum pernah sebelumnya upacara itu disaksikan dengan perasaan yang bertentangan seperti itu. Nafiri-nafiri dan alat-alat musik dan suara orang menyanyi sama nyaringnya dan jelasnya seperti sediakala. Tetapi suatu perasaan keanehan meliputi segala sesuatu. Seorang demi seorang menanyakan tentang suatu peristiwa aneh yang telah terjadi. Sampai saat ini tempat yang maha suci telah dijaga baikbaik dari gangguan. Tetapi sekarang tempat itu dapat dilihat oleh semua mata. Tirai yang berat, yang terbuat dari kain rami mumi dan bersulamkan emas, kirmizi, dan ungu, terkoyak dari atas ke bawah. Tempat di mana Yehovah telah bertemu dengan imam besar, untuk menyampaikan kemuliaan-Nya, ruangan yang maha suci tempat bercakap-cakap dengan Allah, terbuka lebar bagi setiap mata, suatu tempat yang tidak lagi diakui oleh Tuhan. Dengan firasat yang suram para imam melayani di hadapan mezbah. Terbukanya rahasia yang suci dari tempat yang maha suci memenuhi mereka dengan ketakutan akan bencana yang akan datang.KSZ2 426.1

    Banyak pikiran sibuk dengan ingatan yang dimulai oleh peristiwa-pe-ristiwa di Golgota. Dari penyaliban sampai kepada kebangkitan banyak orang yang tidak dapat tidur senantiasa menyelidiki nubuatan, ada yang ingin mempelajari arti yang lebih dalam dari perayaan yang sedang mereka rayakan, dan ada pula yang ingin mencari bukti bahwa Yesus bukannya seperti pengakuan-Nya; dan yang lain pula dengan hati sedih sedang mencari bukti-bukti bahwa Ialah Mesias yang benar. Oleh menyelidiki dengan tujuan yang berbeda-beda itu, semuanya merasa yakin akan kebenaran yang sama, bahwa nubuatan telah digenapi dalam peristiwaperistiwa pada beberapa hari yang lampau, dan bahwa Yang Tersalib itu adalan Penebus dunia. Banyak orang yang pada saat itu bersatu dalam upacara itu tidak pernah lagi mengambil bagian dalam upacara Paskah. Malah banyak dari imam-imam diyakinkan akan tabiat Yesus yang benar. Penyelidikan mereka akan nubuatan tidaklah sia-sia, dan sesudah kebangkitan-Nya mereka mengakui Dia sebagai Anak Allah.KSZ2 427.1

    Nikodemus, ketika melihat Yesus ditinggikan di salib, teringat akan perkataan-Nya yang diucapkan pada malam di bukit Zaitun, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.” Yoh. 3:14. 15. Pada Sabat itu, ketika Kristus berbaring di kubur. Nikodemus mendapat kesempatan untuk merenung. Suatu terang yang baru kini menerangi pikirannya, dan perkataan yang telah diucapkan Yesus kepadanya bukan lagi rahasia. Ia merasa bahwa ia telah kehilangan banyak karena tidak menggabungkan dirinya dengan Juruselamat selama masa hidupnya. Sekarang ia teringat akan peristiwa-peristiwa di Golgota. Doa Kristus bagi orang-orang yang membunuh Dia serta jawab-Nya kepada permohonan pencuri yang hampir mati berbicara kepada hati anggota majelis yang terpelajar itu. Sekali lagi ia memandang kepada Juruselamat dalam kesengsaraan-Nya, sekali lagi ia mendengar seruan terakhir itu, “Sudah selesai” yang diucapkan seperti perkataan seorang pemenang. Sekali lagi ia memandang bumi yang bergempa, langit yang dikelamkan, tirai yang terkoyak, batu yang bergetar, dan imannya diteguhkan selama-lamanya. Peristiwa yang membinasakan harapan murid-murid justru meyakinkan Yusuf dan Nikodemus tentang Keilahian Yesus. Ketakutan mereka dikalahkan oleh keberanian iman yang teguh dan tidak goyah.KSZ2 427.2

    Belum pernah Kristus menarik perhatian orang banyak seperti sekarang karena Ia sudah dibaringkan di dalam kubur. Menurut Kebiasaan mereka, orang banyak membawa orang-orang sakit dan menderita ke halaman bait suci, seraya menanyakan, Siapakah dapat menceritakan kepada kami tentang Yesus orang Nazaret? Banyak orang datang dari tempat yang jauh untuk mencari Dia yang telah menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Pada setiap tempat terdengar seruan, Kami memerlukan Kristus Penyembuh itu! Pada kesempatan ini mereka yang dianggap menunjukkan adanya kusta diperiksa oleh imam-imam. Banyak orang terpaksa mendengar suami, istri, atau anak-anak mereka menyatakan bahwa mereka berpenyakit kusta, dan ditentukan nasibnya untuk keluar meninggalkan tempat berlindung di rumah serta pemeliharaan sahabat-sahabat mereka, mengamarkan orang asing untuk menjauhkan diri dengan teriak yang menyedihkan, “Najis-najis!” Tangan Yesus orang Nazaret yang ramah itu, yang tidak penah menolak untuk menjamah orang kusta yang menjijikkan itu dengan kesembuhan, kini sudah dilipat di atas dada-Nya. Bibir yang menjawab permohonannya dengan perkataan yang menghiburkan, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” (Mat. 8:3), sudah diam. Banyak orang berseru kepada imam-imam besar dan penghulu-penghulu untuk mendapat simpati, tetapi sia-sia saja. Tampaknya mereka menentukan hendak melihat Kristus di antara mereka sekali lagi. Dengan kesungguh-sungguhan yang teguh mereka menanyakan untuk berjumpa dengan Dia. Mereka tidak mau disuruh pergi begitu saja. Tetapi mereka diusir dari halaman bait suci, dan serdadu-serdadu ditempatkan pada pintu gerbang untuk menahan orang banyak yang datang dengan orang sakit dan yang hampir mati, sambil meminta masuk.KSZ2 428.1

    Para penderita yang telah datang untuk disembuhkan oleh Juruselamat sangat susah karena perasaan kecewa. Jalan-jalan dipenuhi dengan per-kabungan. Orang-orang sakit sedang mati karena memerlukan jamahan Yesus yang menyembuhkan itu. Nasihat dokter sudah diminta tetapi siasia saja, tidak ada kecakapan seperti yang ada pada-Nya yang berbaring di kubur Yusuf.KSZ2 428.2

    Tangis perkabungan dari para penderita memberi kesadaran kepada beribu-ribu orang bahwa terang besar sudah hilang dari dunia. Banyak orang yang suaranya menyaringkan seruan, “Salibkan Dia, salibkan Dia,” kin’ menyadari bencana yang sudah menimpa mereka, dan ingin sekali berseru, Berikanlah Yesus kepada kami! seandainya Ia masih hidup.KSZ2 428.3

    Ketika orang banyak mengetahui bahwa Yesus sudah dibunuh oleh imam-imam pertanyaan diajukan mengenai kematian-Nya. Seluk-beluk pengadilan terhadap Dia dirahasiakan, tetap, selama saat Ia berada di kubur, nama-Nya menjadi buah bibir beribu-ribu orang, dan berita tentang pengadilan pura-pura dan tidak adanya peri kemanusiaan di pihak imam-imam dan penghulu-penghulu, disebarluaskan di manamana. Oleh kaum terpelajar para imam dan penghulu ini dipanggil untuk menjelaskan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama mengenai Mesias, dan sementara berusaha menyusun suatu kepalsuan sebagai jawab, mereka menjadi seperti orang yang kurang waras. Mereka tidak dapat menje-laskan nubuatan-nubuatan yang menunjukkan kepada penderitaan dan kematian Kristus, dan banyak penanya diyakinkan bahwa Kitab Suci sudah digenapi.KSZ2 429.1

    Pembalasan dendam yang menurut anggapan imam-imam akan sangat menyenangkan, kini sudah menjadi kepahitan bagi mereka. Mereka mengetahui bahwa mereka sedang mendapat kritik keras dari orang banyak, mereka mengetahui bahwa justru orang-orang yang sudah mereka pengaruhi untuk melawan Yesus kini merasa ngeri karena perbuatan mereka sendiri yang memalukan itu. Imam-imam ini telah berusaha mempercayai bahwa Yesus seorang penipu tetapi hal itu sia-sia saja. Beberapa dari mereka telah berdiri di sisi kubur Lazarus, dan telan melihat orang mati dihidupkan kembali. Mereka gemetar karena takut bahwa Kristus Sendiri akan bangkit dari antara orang mati, dan kelihatan sekali lagi di hadapan mereka. Mereka telah mendengar Dia menyatakan bahwa Ia berkuasa meletakkan nyawa-Nya dan mengambilnya kembali. Mereka teringat bahwa Ia telah mengatakan “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Yoh. 2:19. Yudas telah mengatakan kepada mereka perkataan yang diucapkan oleh Yesus kepada mund-murid sementara dalam perjalanan terakhir ke Yerusalem: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan men- jatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Mat. 20:18. 19. Ketika mereka mendengar perkataan ini, mereka telah mengolok-olok dan menertawai-Nya. Tetapi sekarang mereka teringat bahwa ramalan Kristus sudah digenapi sejauh itu. Ia telah mengatakan bahwa Ia akan bangkit lagi pada hari ketiga, dan siapakah dapat mengatakan bahwa hal itu juga tidak akan terjadi. Mereka ingin menghilangkan ingatan ini, tetapi mereka tidak dapat. Sebagaimana halnya dengan bapa mereka, Iblis, mereka percaya dan gemetar.KSZ2 429.2

    Sekarang karena kegemparan yang berkobar-kobar sudah lalu, gam-baran tentang Kristus akan mengganggu pikiran mereka. Mereka me-mandang Dia ketika Ia berdiri tenang dan tidak mengeluh di hadapan musuh-musuh-Nya, menderita olokan dan nistaan mereka tanpa bersungut. Semua peristiwa ketika Ia diadili dan disalibkan terkilas dalam ingatan mereka dengan suatu keyakinan yang kuat bahwa Ialah Anak Allah. Mereka merasa bahwa mungkin pada suatu waktu Ia akan berdiri di hadapan mereka, yang tertuduh menjadi penuduh, yang dipersalahkan akan mempersalahkan, yang dibunuh menuntut keadilan dalam kematian orang-orang yang membunuh Dia.KSZ2 430.1

    Mereka dapat beristirahat sedikit pada hari Sabat. Meskipun mereka tidak mau melangkahi ambang pintu orang kafir karena takut menjadi najis, namun mereka mengadakan suatu rapat mengenai tubuh Kristus. Kematian dan kubur harus menahan Dia yang sudah disalibkan oleh me-reka. “Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imamimam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, dan mereka berkata: ‘Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu me-ngatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang per-tama.’ Kata Pilatus kepada mereka: ‘Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya.” Mat. 27:62-65.KSZ2 430.2

    Imam-imam memberikan petunjuk untuk menemukan kubur itu. Se- buah batu besar telah ditaruh di muka pintunya. Mereka merentangkan tali melintang pada batu ini, menambatkan ujung-ujungnya pada batu yang keras dan memeteraikannya dengan meterai Roma. Batu tidak dapat digulingkan tanpa merusakkan meterai itu. Pasukan pengawal yang terdiri dari seratus serdadu ditempatkan di sekeliling kubur untuk mencegah jangan sampai ada orang berusaha membukanya. Imam-imam melakukan segala sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk menahan tubuh Kristus di tempat Ia dibaringkan. Ia dimeteraikan dengan saksama dalam kubur-Nya seakan-akan Ia harus tinggal di situ sepanjang waktu.KSZ2 430.3

    Begitulah orang-orang yang lemah mengadakan permufakatan dan rencana. Para pembunuh ini menyadari sedikit saja bahwa usaha mereka tidak berguna. Tetapi oleh tindakan mereka Allah dimuliakan. Justru usaha-usaha yang diadakan untuk mencegah Kebangkitan Kristus merupakan alasan yang paling meyakinkan dalam buktinya. Lebih besar jumlah serdadu-serdadu yang ditempatkan di sekeliling kubur, lebih kuat pula kesaksian bahwa Ia telah bangkit. Beratus-ratus tahun sebelum kematian Kristus, Roh Kudus telah menyatakan dengan perantaraan penulis Mazmur, “Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermupakat bersama-sama melawan Tuhan dan yang diurapi-Nya.... Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.” Mzm. 2:14. Para pengawal Roma dan senjata Roma tidak berkuasa menahan Tuhan kehidupan di dalam kubur. Saat kelepasan-Nya sudahlah dekat.KSZ2 431.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents