Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    53—PERJALANAN TERAKHIR DARI GALILEA

    KETIKA pekerjaan-Nya sudah hampir berakhir, ada suatu perubahan dalam cara kerja Kristus. Sampai saat itu Ia telah berusaha menjauhkan perhatian yang meluap-luap dari khalayak ramai. Ia telah menolak penghormatan orang banyak, dan telah pergi cepat-cepat dai i suatu tempat ke tempat lain ketika semangat khalayak ramai yang menyukaiNya tampaknya berkobar-kobar sehingga tidak dapat dibatasi. Berkalikali Ia telah memerintahkan agar jangan seorang pun mengumumkan bahwa Ialah Kristus.KSZ2 101.1

    Pada saat Hari Raya Pondok Daun-daunan, perjalanan-Nya ke Yeru-salem dilakukan-Nya dengan cepat-cepat dan sembunyi-sembunyi. Ketika didesak oleh saudara-saudara-Nya untuk menunjukkan diri-Nya kepada khalayak ramai sebagai Mesias, jawab-Nya ialah “Waktu-Ku belum tiba.” Yoh. 7:6. Ia mengadakan perjalanan-Nya ke Yerusalem tanpa diperhatikan, dan memasuki kota itu tanpa diumumkan, dan tidak dihor-mati oleh orang banyak. Tetapi bukan demikian halnya dengan perjalanan-Nya yang terakhir. Ia telah meninggalkan Yerusalem sementara waktu karena kebencian imam-imam dan rabi-rabi. Tetapi sekarang berangkatlah Ia pulang, mengadakan perjalanan-Nya dengan cara yang da- pat dilihat oleh khalayak ramai, melalui jalan panjang, dan didahului de-ngan pengumuman perihal kedatangan-Nya seperti belum pernah diadakan-Nya sebelumnya. Ia sedang maju kepada peristiwa pengorbananNya yang besar, dan kepada hal ini perhatian orang banyak hams dialihkan.KSZ2 101.2

    “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia hams ditinggikan.” Yoh. 3:14. Sebagaimana mata segenap Israel telah ditujukan kepada ular yang ditinggikan, yakni lambang yang ditentukan demi kesembuhan mereka, demikian juga segala mata hams ditarik kepada Kristus, korban yang membawa keselamatan kepada dunia yang hilang.KSZ2 102.1

    Pengertian yang salah akan pekerjaan Mesias, dan kurang iman akan tabiat Ilahi pada Yesus, itulah yang mendorong saudara-saudara-Nya untuk mendesak Dia agar Ia menunjukkan diri-Nya kepada orang banyak pada Hari Raya Pondok Daun-daunan. Sekarang, dengan roh yang sama, murid-murid hendak mencegah agar Dia tidak mengadakan perjalanan ke Yerusalem. Mereka teringat akan perkataan-Nya mengenai apa yang akan menimpa Dia di sana, mereka tahu sikap permusuhan yang hebat di pihak para pemimpin agama, dan mereka ingin mencegah Guru mereka agar Ia jangan pergi ke sana.KSZ2 102.2

    Bagi Kristus, memaksakan jalan-Nya terhadap ketakutan, kekecewaan, dan kurang percaya di pihak murid-murid yang dikasihi-Nya sungguh merupakan suatu tugas yang pahit. Sukar menuntun mereka maju terhadap dukacita dan putus asa yang menunggu mereka di Yerusalem. Dan Setan ada di tempat itu untuk mendesakkan penggodaannya pada Anak Manusia. Mengapa Ia hams pergi ke Yerusalem sekarang, kepada kematian yang pasti? Di sekeliling-Nya terdapat jiwa-jiwa yang lapar akan roti hidup. Di segala tempat terdapatlah orang-orang yang menderita yang sedang menunggu ucapan-Nya yang menyembuhkan. Pekerjaan yang hendak dikerjakan oleh Injil anugerah-Nya baru saja dimulai. Dan Ia penuh dengan kekuatan masa remaja. Mengapa tidak maju ke ladang dunia yang luas dengan sabda anugerah-Nya, jamahan kuasa penyemuhan-Nya. Mengapa tidak menikmati kegembiraan dalam memberikan terang dan kesukaan kepada berjuta-juta orang yang ada dalam kegelap-an dan dukacita? Mengapa meninggalkan pengumpulan panen kepada murid-murid-Nya, yang sangat lemah dalam iman, sangat lamban dalam pengertian, dan sangat lambat dalam bertindak? Mengapa menghadapi kematian sekarang, dan meninggalkan pekerjaan dalam permulaan masa perkembangannya? Musuh yang telah berhadapan dengan Kristus di padang belantara sekarang menyerang Dia dengan penggodaan yang ganas dan licik. Seandainya Yesus menyerah sesaat saja, seandainya Ia telah menukar arah-Nya dalam hal yang terkecil sekalipun untuk menyelamatkan diri-Nya, maka agen-agen Setan tentu akan menang, dan dunia tentu akan hilang.KSZ2 102.3

    Tetapi “Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,” Hukum kehidupan-Nya ialah kehendak Bapa. Dalam kunjungan ke Bait Suci pada masa kanak-kanak-Nya, Ia telah mengatakan kepada Maria, “Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?” Luk. 2:49. Di Kana. ketika Maria menghendaki agar Dia menyatakan kuasa mukjizat-Nya,jawab-Nya ialah, “waktu-Ku belum tiba.” Yoh. 2:4. Dengan perkataan yang sama Ia menjawab saudara-saudara-Nya ketika mereka mendesak Dia pergi ke pesta itu. Tetapi saat rencana Allah yang besar sudah ditentukan untuk mempersembahkan diri-Nya bagi dosa manusia, dan saat itu segera akan tiba. Ia tidak akan gagal atau tersandung. Langkah-Nya ditujukan ke Yerusalem, di tempat musuh-musuh-Nya yang sudah lama bersekongkol hendak membunuh Dia; sekarang Ia akan menyerahkan nyawa-Nya. Ditetapkan-Nya tujuan-Nya akan menghadapi aniaya, penyangkalan, penolakan, hukuman, dan kematian.KSZ2 103.1

    Dan Ia “menyuruh beberapa pesuruh di hadapan-Nya. Maka pergilah mereka itu, lalu masuk ke dalam sebuah desa orang Samaria untuk mem-persiapkan segala sesuatu bagi-Nya.” Tetapi orang banyak enggan menerima Dia, karena Ia sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Hal ini mereka tafsirkan dengan pengertian bahwa Kristus menunjukkan kecenderungan untuk lebih menyukai orang Yahudi, yang sangat mereka benci. Seandainya Ia datang memulihkan bait suci dan perbaktian di atas Gunung Gerizim, tentu mereka menerima Dia dengan senang hati; tetapi Ia sedang menuju ke Yerusalem, dan mereka tidak mau menunjukkan sifat suka menerima tamu kepada-Nya. Mereka kurang menyadari bahwa mereka sedang menolak pemberian surga yang terbaik dari pintu mereka. Yesus mengundang manusia meminta mereka menerima Dia. Dia meminta kerelaan mereka, supaya Ia datang mendekati mereka, untuk mengaruniakan berkat-berkat-Nya yang paling limpah. Untuk semua ke-baikan yang ditunjukkan kepada-Nya, Ia membalasnya dengan anugerah yang lebih berharga. Tetapi segala sesuatu sudah hilang bagi orang Samaria karena prasangka dan kefanatikan mereka.KSZ2 103.2

    Yakobus dan Yohanes, yakni pesuruh-pesuruh Kristus, sangat sakit hati karena hinaan yang ditumukkan kepada Tuhannya. Mereka dipenuhi dengan kemarahan karena Ia telah diperlakukan dengan sangat kasar oleh orang Samaria yang sedang dihormati-Nya dengan hadirat-Nya. Belum lama berselang mereka telah bersama-sama dengan Dia kentika Ia dipermuliakan di atas gunung, dan telah melihat Dia dipermuliakan oleh Allah, dan dihormati oleh Musa dan Elia. Pada hemat mereka, sikap tidak hormat yang terang-terangan dari pihak orang Samaria ini tidak boleh dilalukan begitu saja tanpa hukuman yang nyata.KSZ2 104.1

    Setelah datang kepada Kristus, mereka melaporkan perkataan orang banyak kepada-Nya, dengan mengatakan kepada-Nya bahwa mereka malah enggan memberi tumpangan bagi-Nya walau hanya semalam. Me-reka berpendapat bahwa suatu kesalahan yang menyedihkan telah di-lakukan terhaaap-Nya, dan sambil melihat ke Gunung Karmel di kejauh an, di mana Elia telah membunuh nabi-nabi palsu, mereka berkata. “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka9” Mereka merasa heran melihat bahwa Yesus merasa getir dengan perkataan mereka, dan lebih heran pula ketika mereka mendengar tempelakan-Nya, “Kamu tidak mengenal bagaimana perangaimu. Karena Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan nyawa orang, melainkan untuk menyelamatkannya.” Maka pergilah Ia ke desa yang lain.KSZ2 104.2

    Memaksa manusia supaya menerima Dia bukanlah merupakan sebagian dan tugas Kristus. Setan dan manusia yang digerakkan oleh rohnya itulah yang berusaha memaksa angan-angan hati. Dengan pura-pura bersemangat bagi kebenaran, manusia yang bersekutu dengan malaikatmalaikat yang jahat membawa penderitaan kepada sesama manusia, supaya dapat menarik mereka Kepada buah pikiran mereka tentang agama; tetapi Kristus senantiasa menunjukkan kemurahan, selalu berusaha me- menangkan dengan menyatakan kasih-Nya. Ia tidak dapat menerima saingan dalam jiwa, ataupun menerima pelayanan yang setengah-setengah, tetapi Ia menghendaki hanya pelayanan sukarela, penyerahan hati dengan kerelaan di bawah dorongan kasih. Tidak ada bukti yang lebih pasti bahwa Kita memiliki roh Setan daripada adanya pembawaan untuk melukai atau membinasakan orang-orang yang tidak menghargai pekerjaan kita, atau yang bertindak melawan buah pikiran kita.KSZ2 104.3

    Setiap manusia, dalam tubuh, jiwa dan roh, adalah milik Allah. Kristus mati untuk menebus semua orang. Tidak suatu pun lebih menghina Allah daripada manusia, yang karena kefanatikan agama, membawa penderitaan pada mereka yang dibeli dengan darah Juruselamat.KSZ2 105.1

    “Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang Sungai Yordan dan di sini pun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.” Mrk. 10:1.KSZ2 105.2

    Sebagian besar dari bulan-bulan terakhir dalam masa kerja Kristus digunakan-Nya di Perea, propinsi “di seberang Yordan dari Yudea. Di sinilah orang banyak berkerumun kepada-Nya sebagaimana pada permulaan masa kerja-Nya di Galilea, dan banyak ajaran-Nya yang dahulu itu diulangi. Luk. 9:55, 56. Sebagaimana Ia telah mengutus kedua belas murid-Nya, demikian juga Ia “menentukan tujuh puluh murid lain, lalu mengutus mereka itu berdua-dua mendahului Dia ke setiap kota dan tempat yang hendak dikuniungi-Nya.” Luk 10KSZ2 105.3

    Murid-murid ini sudah bersama-sama dengan Dia beberapa waktu la-manya, dalam latihan untuk pekerjaan mereka. KetiKa kedua belas murid diutus untuk tugas mereka yang terpisah-pisah, murid-murid lain menemani Yesus dalam perjalanan-Nya melalui Galilea. Dengan demikian mereka mendapat kesempatan untuk bergaul dengan Dia, serta mendapat instruksi pribadi secara langsung. Sekarang orang yang berjumlah lebih besar itu pula harus pergi melakukan tugas yang terpisah-pisah.KSZ2 105.4

    Petunjuk yang diberikan kepada ketujuh puluh murid ini serupa dengan petunjuk yang telah diberikan pada kedua belas murid; tetapi perintah kepada kedua belas murid, yakni jangan memasuki kota orang kafir dan orang Samaria, tidak diberikan kepada ketujuh puluh murid. Meskipun Kristus baru saja ditolak oleh orang Samaria, namun kasihNya terhadap mereka tidak berubah. Ketika ketujuh puluh murid pergi keluar dalam nama-Nya, pertama-tama mereka mengunjungi kota-kota di Samaria.KSZ2 105.5

    Kunjungan Juruselamat sendiri ke Samaria, dan kemudian, pujian pada orang Samaria yang baik hati, dan kegembiraan orang kusta yang penuh rasa terima kasih, seorang Samaria, yang satu-satunya dari kesepuluh orang kusta kembali mengucapkan terima kasih kepada Kristus, sungguh penuh dengan makna bag, murid murid. Pelajaran itu benarbenar meresap ke dalam hati mereka. Dalam perintah-Nya kepada mereka, sesaat sebelum kenaikan-Nya, Yesus menyebutkan Samaria dengan Yerusalem dan Yudea sebagai tempat-tempat di mana mereka harus memasyhurkan Injil. Ajaran-Nya telah menyediakan mereka untuk memenuhi perintah ini. Ketika mereka pergi ke Samaria dengan nama Tuhan, mereka mendapati bahwa orang banyak sudah bersedia menerima-Nya. Orang Samaria telah mendengar perkataan pujian Kristus serta perbuatan kemurahan-Nya bagi bangsa mereka. Mereka melihat bahwa, meskipun perlakuan mereka kepada -Nya kasar, namun dalam pikiranNya hanya terdapat kasih terhadap mereka, dan hati mereka dimenangkan. Sesudah kenaikan-Nya, mereka menyambut utusan-utusan Juruselamat, dan murid-murid mengumpulkan hasil panen yang berharga dari antara mereka yang pernah menjadi musuh mereka yang paling getir. “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap.” Yes. 42:3; Mat. 12:21.KSZ2 106.1

    Dalam mengutus ketujuh puluh murid, Yesus memerintahkan kepada mereka, sebagaimana telah diperintahkan-Nya kepada kedua belas murid, agar mereka tidak mendesak masuk ke tempat di mana mereka tidak diterima dengan baik. “Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.” Mereka tidak boleh melakukan hal ini dengan motif marah atau oleh kesombongan yang dilukai, melainkan menunjukkan betapa menyedihkan bila menolak pekabaran Tuhan atau pesuruh-pesuruh-Nya. Karena menolak hamba-hamba Tuhan adalah menolak Kristus sendiri.KSZ2 106.2

    “Aku berkata kepadamu,” Yesus menambahkan, ‘ nada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu. Kemudian pikiranNya kembali kepada kota-kota Galilea di tempat sebagian besar masa kerja-Nya telah digunakan. Dalam nada yang sangat sedih Ia berseru, “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena uka di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi d. tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau, akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!”KSZ2 107.1

    Kepada kota-kota yang ramai di sekitar Danau Galilea, berkat-berkat surga yang paling limpah telah ditawarkan dengan bebas. Dan hari ke hari Putra kehidupan sudah masuk dan keluar d. antara mereka. Kemuliaan Allan, yang sudah lama dirindukan oleh nabi-nabi dan raja-raja telah bersinar pada orang banyak yang mengerumuni Juruselamat. Meskipun demikian mereka telah menolak pemberian surga.KSZ2 107.2

    Dengan mempertunjukkan kebijaksanaan besar rabi-rabi telah meng-amarkan orang banyak agar jangan menerima doktrin-doktrin baru yang diajarkan oleh Guru yang baru ini; karena teori-teori dan kebiasaan-kebiasaan-Nya bertentangan dengan ajaran nenek moyang. Orang banyak percaya akan apa yang diajarkan oleh imam-imam dan rang Farisi, gan-tinya berusaha mengerti sabda Allah bagi diri sendiri. Mereka menghormati imam-imam dan penghulu-penghulu gantinya menghormati Allah, dan menolak kebenaran supaya mereka dapat memelihara tradisi mereka sendiri. Banyak orang telah mendapat kesan dan hampir terbujuk, tetapi mereka tidak bertindak berdasarkan keyakinan mereka, dan tidak dianggap berada ii pihak Kristus. Setan mempelihatkan penggodaannya, sampai terang kelihatan sebagai kegelapan. Dengan demikian banyak orang menolak kebenaran yang sebenarnya terbukti menyelamatkan jiwa.KSZ2 107.3

    Saksi Yang Benar berkata, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan me-ngetok.” Why. 3:20. Setiap amaran, teguran, dan permohonan dalam firman Allah atau dengan perantaraan pesuruh-pesuruh-Nya adalah ketukan di pintu hati. Itulah suara Yesus yang meminta masuk. Dengan setiap ketukan yang tidak dihiraukan, kecenderungan untuk membuka menjadi lebih lemahKesan Roh Kudus jika tidak diindahkan hari ini, tidak akan sama kuatnya besok Hati menjadi kurang bersedia menerima kesan, dan terjerumus ke dalam bahaya tidak menyadari akan singkatnya hidup di dunia ini, serta masa kekekalan yang akan datang. Hukuman kita pada masa pehukuman tidak akan diakibatkan oleh kenyataan bahwa kita su-dah dalam kesalahan, melainkan dari kenyataan bahwa kita telah mela-laikan kesempatan yang diberikan oleh surga untuk mengetahui apakah kebenaran itu.KSZ2 107.4

    Sebagaimana halnya dengan rasul-rasul, ketujuh puluh murid telah menerima pemberian di luar kodrat, alam sebagai suatu meterai bagi tugas mereka. Ketika pekerjaan mereka sudah selesai, mereka pun kembali dengan gembira, seraya menyatakan, “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.”KSZ2 108.1

    Peristiwa tentang masa lampau dan masa depan ditunjukkan pada pi-kiran Yesus. Ia memandang bintang kejora, ketika ia mula-mula dibuang dari surga. Ia memandang ke depan kepada peristiwa kesengsaraan-Nya sendiri, bilamana di hadapan segala dunia tabiat penipu itu akan dibukakan. Ia mendengar seruan, “Sudahlah genap” (Yoh. 19:30), yang mengumumkan bahwa penebusan umat manusia yang hilang sudah dipastikan selama-lamanya, bahwa surga sudah dijadikan aman untuk selama-lamanya terhadap tuduhan, penipuan, dan kepura-puraan, yang hendak didatangkan oleh Setan.KSZ2 108.2

    Di seberang salib di Golgota, dengan kesengsaraan dan malu, Yesus memandang ke depan kepada hari besar yang terakhir, bila kuasa penguasa di udara akan menemui kebinasaan di bumi yang sudah lama sekali dirusakkan oleh pemberontakannya. Yesus memandang pekerjaan keja-hatan berakhir selama-lamanya, dan damai Allah memenuhi langit dan bumi.KSZ2 108.3

    Sejak saat itu para pengikut Kristus harus memandang kepada Setan sebagai seorang musuh yang sudah dikalahkan. Di atas salib, Yesus men-dapat kemenangan bagi mereka; Ia menghendaki agar kemenangan itu mereka terima sebagai milik mereka sendiri, “Ingatlah,” kata-Nya, “Se-sungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk mengin- jak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menaha kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.”KSZ2 108.4

    Kuasa Roh Kudus yang mahakuasa merupakan pertahanan setiap jiwa yang menyesal. Tidak seorang pun yang dalam penyesalan dan iman telah menuntut perlindungan-Nya akan diperkenankan Kristus melalui kuasa musuh Juruselamat berada di sisi umat-Nya yang digoda dan diuji. Dengan Dia tidak mungkin ada kegagalan, kerugian, kemustahilan, atau kekalahan; segala sesuatu dapat kita tanggung di dalam Dia yang menguatkan kita. Bila penggodaan dan ujian datang jangan tunggu untuk membereskan segala kesulitan itu, melainkan pandanglah kepada Yesus,KSZ2 109.1

    PelAdaI1orang Kristen yang memikirkan dan membicarakan terlalu banyak tentang kuasa Setan. Mereka memikirkan tentang awan mereka, dan mereka berdoa tentang kuasa Setan Mereka memikirkan tentang lawan mereka, dan mereka berdoa tentang dia, mereka bercakap-cakap tentang dia, dan ia muncul lebih besar dan lebih besar dalam angan-angan mereka. Memang benar bahwa Setan adalah suatu makhluk yang berkuasa; tetapi, syukur kepada Allah, kita mempunyai seorang Juruselamat yang paling berkuasa, yang mengusir sijahat dari surga. Setan senang bila kita membesar-besarkan kuasanya. Mengapa tidak mempercakapkan tentang Yesus? Mengapa tidak membesar-besarkan kuasa-Nya dan kasih-Nsa?KSZ2 109.2

    Pelangi janji yang mengelilingi takhta di surga merupakan suatu ke-saksian yang kekal bahwa “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tida^ binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yoh. 3:16. Hal itu menyaksikan kepada semesta alam bahwa Allah tidak pernah akan meninggalkan umat-Nya dalam pergumulan mereka dengan kejahatan. Itulah suatu jaminan bagi kita tentang kekuatan dan perlindungan selama takhta itu sendiri tetap berdiri.KSZ2 109.3

    Yesus menambahkan, “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga.” Jangan bersukacita karena memiliki kuasa, agar jangan engkau melupakan perlunya bergantung pada Allah. Berhati-hatilah agar jangan engkau merasa diri cukup, dan engkau bekerja dalam kekuatanmu sendiri, gantinya dalam Roh dan kekuatan Gurumu. Penghormatan terhadap diri sendiri siap mencengkam jika pekerjaan mengalami suatu taraf kemajuan. Diri sendiri dipuji secara berlebih-lebihan dan ditinggikan, dan kesan tidak diberikan pada pikiran orang-orang lain bahwa Allah adalah segala sesuatu dan dalam segala sesuatu Rasul Paulus berkata, “Sebab jika aku lemah maka aku Kuat.” 2 Kor. 12:10. Bila kita mempunyai kesadaran akan kelemahan kita, maka kita belajar bergantung pada kuasa yang tidak dapat dipisahkan. Tidak seorang pun dapat mengendalikan hati dengan teguh sebagaimana halnya dengan selalu ada rasa tanggung jawab kita kepada Allah. Tidak seorang pun menyelami benar-benar motif tingkah laku yang paling dalam sebagaimana halnya dengan perasaan kasih Kristus yang mengampuni. Kita harus berhubungan dengan Allah, dan dengan demikian kita akan dipenuhi dengan Roh Kudus-Nya, yang memungkinkan kita berhubungan dengan sesama manusia. Sebab itu bersukacitalah karena dengan perantaraan Kristus engkau dihubungkan dengan Allah, menjadi anggota keluarga surga. Selama engkau memandang lebih tinggi daripada dirimu sendiri, engkau akan selalu merasakan adanya kelemahan manusia. Makin kurang engkau mencintai dirimu sendiri, akan lebih jelas dan sempurnalah pengertianmu akan keunggulan Juruselamatmu. Lebih dekat engkau menghubungkan dirimu dengan sumber terang dan kuasa, lebih besar pula terang akan dipancarkan kepadamu, dan lebih besar pula kuasa akan diberikan kepadamu untuk bekerja bagi Allah. Bersukacitalah karena engkau satu dengan Allah, satu dengan Kristus, dan dengan segenap keluarga surga.KSZ2 109.4

    Sementara ketujuh puluh murid mendengarkan perkataan Kristus, Roh Kudus sedang mempengaruhi pikiran mereka dengan kenyataan-kenyataan yang hidup, serta menuliskan kebenaran di atas loh jiwa. Meskipun orang banyak mengelilingi mereka, namun mereka seakan-akan tinggal di dalam tempat yang terlindung bersama-sama dengan Allah.KSZ2 110.1

    Ketika mengetahui bahwa mereka telah mendapat ilham pada saat itu, Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku dan tidak ada se orang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.”KSZ2 110.2

    Orang-orang terhormat di dunia ini, serta mereka yang dinamakan orang-orang besar dan budiman, dengan segala pengetahuan yang mereka banggakan, tidak dapat menyelami tabiat Kristus. Mereka menghakimi Dia dari rupa secara lahir, dari kehinaan yang menimpa Dia sebagai manusia. Tetapi kepada para nelayan dan pemungut cukai telah dikaruniakan pengertian untuk melihat Yang Tidak Kelihatan. Murid-murid sekalipun tidak mengerti segala perkara yang hendak dinyatakan Yesus kepada mereka; tetapi sekali-sekali, ketika mereka menyerahkan diri kepada kuasa Roh Kudus, pikiran mereka diterangi. Mereka menyadari bahwa Allah yang berkuasa, yang berpakaikan kemanusiaan, ada di antara mereka. Yesus bersukacita karena meskipun pengetahuan ini tidak dimiliki oleh orang budiman dan berpengetahuan, namun sudah dinyatakan kepada orang-orang yang hina ini. Sering tatkala Ia telah mengemukakan tulisan Perjanjian Lama, dan menunjukkan penggunaan-Nya pada diri-Nya, pekerjaan grafirat-Nya, mereka telah digugah oleh RohNya, dan diangkat ke dalam suasana surga. Mengenai kebenaran rohani yang diucapkan oleh nabi-nabi mereka mendapat pengertian yang lebih jelas daripada para penulisnya yang semula. Sesudah itu mereka mau membaca tulisan Perjanjian Lama, bukannya sebagai ajaran ahli Taurat dan orang Farisi, bukannya sebagai ucapan orang-orang budiman yang sudah meninggal melainkan sebagai suatu Wahyu yang baru dari Allah. Mereka memandang Dia “Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. tetapi kamu mengenal Dia. sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” Yoh 14:17.KSZ2 111.1

    Satu-satunya jalan yang dalamnya kita dapat memperoleh pengertian yang lebih sempurna tentang kebenaran ialah oleh memelihara hati itu dalam keadaan lemah lembut dan ditaklukkan oleh Roh Kristus. Jiwa harus dibersihkan dari kesia-siaan dan kesombongan, dan dikosongkan dari segala yang telah memiliki jiwa itu, dan Kristus harus bertakhta di dalamnya. Ilmu pengetahuan manusia sangat terbatas untuk memahami grafirat itu. Rencana penebusan sangat luas sehingga filsafat tidak dapat menjelaskannya. Hal itu akan tetap merupakan rahasia yang tidak dapat diduga oleh pertimbangan yang paling dalam. Ilmu keselamatan tidak dapat dijelaskan, tetapi ilmu itu dapat diketahui dengan pengalaman. Hanya orang yang melihat keadaannya yang berdosa dapat melihat alangkah berharganya Juruselamat itu.KSZ2 111.2

    Pelajaran yang diajarkan oleh Kristus sungguh penuh dengan petunjuk ketika Ia berjalan perlahan-lahan dari Galilea ke Yerusalem. Dengan penuh kerinduan orang banyak mendengarkan perkataan-Nya. Di Perea, sebagaimana halnya di Galilea, orang banyak kurang dikuasai dengan kefanatikan orang Yahudi daripada di Yudea. dan ajaran-Nya mendapat sambutan dalam hati mereka.KSZ2 112.1

    Selama bulan-bulan terakhir dari masa kerja-Nya, banyak perumpamaan Kristus diucapkan. Imam-imam dan rabi-rabi mengikuti Dia dengan kepahitan yang kian bertambah, dan segala amaran-Nya kepada mereka ditudungi-Nya dalam lambang. Mereka tidak dapat salah mengerti akan maksud-Nya, tetapi tidak suatu pun mereka dapati dalam perkataan-Nya yang dapat dijadikan alasan untuk menuduh Dia. Dalam perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai, doa yang merasa diri sudah cukup, “Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain,” sangatlah mencolok perbedaannya dengan permohonan yang penuh penyesalan, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Luk 18:1), 13. Dengan demikian Kristus menempelak kepura-puraan orang Yahudi. Dan dengan menggunakan kiasan pohon ara yang tidak berbuah dan perjamuan yang besar Ia meramalkan nasib yang hampir akan menimpa bangsa yang tidak mau bertobat itu. Mereka yang telah menolak undangan ke pesta Injil itu dengan ejekan, mendengar perkataan amaran-Nya, “Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.” Luk. 14:24.KSZ2 112.2

    Amatlah berharga petunjuk yang diberikan kepada murid-murid. Pe-rumpamaan tentang janda yang meminta berkali-kali dengan tidak putus asa dan sahabat yang meminta roti pada tengah malam memberi tekanan baru pada perkataan-Nya, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan kepadamu.” Luk. 11:9. Dan sering iman mereka yang goyah dikuatkan oleh mengingat apa yang telah dikatakan Yesus, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.” Luk 18:7,8.KSZ2 112.3

    Perumpamaan yang indah tentang domba yang hilang diulangi Kristus. Dan Ia malah melanjutkan pelajaran-Nya lebih jauh lagi, ketika Ia menceritakan tentang dinar yang hilang dan anak yang hilang. Makna pelajaran ini tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh murid-murid pada saat itu; tetapi setelah kecurahan Roh Kudus, ketika mereka melihat pengumpulan orang Kafir serta amarah orang Yahudi yang cemburu itu, mereka pun lebih mengerti pelajaran tentang anak yang hilang, dan dapat turut merasakan kegembiraan perkataan Kristus, “Kita patut bersukacita dan bergembira.” Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Luk. 15:32, 24. Dan ketika mereka pergi keluar dalam nama Tuhan, menghadapi celaan dan kemiskinan dan aniaya, mereka sering menguatkan hati mereka oleh mengulangi perintah-Nya yang diucapkan pada perjalanan terakhir ini, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Luk. 12:32-34.KSZ2 113.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents