Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    41 — KRISIS DI GALILEA

    RETIKA Kristus melarang orang banyak untuk mengumumkan Dia sebagai raja, Ia telah mengetahui bahwa saat perubahan dalam sejarah hidup-Nya sudah tiba. Orang banyak yang tadinya ingin menaikkan Dia ke takhta berbalik dari Dia keesokan harinya. Dengan dikecewakannya cita-cita mereka yang mementingkan diri telah mengubah kasih mereka menjadi kebencian, dan pujian mereka menjadi kutuk serapah. Meskipun Ia mengetahui hal ini, Ia tidak mengambil tindakan mencegah krisis itu. Sejak awal Ia tidak menawarkan harapan akan pahala duniawi bagi para pengikut-Nya. Kepada seorang yang datang dengan kerinduan hendak menjadi murid-Nya Ia berkata, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepada-Nya.” Mat. 8:20. Sekiranya manusia dapat memperoleh dunia dengan Kristus, sudah tentu orang banyak akan me-nyatakan setia kepada-Nya; tetapi pelayanan seperti itu tidak dapat diterima-Nya. Dari mereka yang berhubungan dengan Dia sekarang banyak yang telah tertarik oleh harapan akan kerajaan duniawi. Orangorang ini hendaknya jangan tersesat. Ajaran rohani dalam mukjizat ketul roti yang dalam artinya tidak dipahami. Hal ini harus dijelaskan. Dan wahyu yang baru in akan membawa sertanya suatu ujian yang lebih teliti.KSZ1 413.1

    Mukjizat mengenai ketul roti telah tersebar luas ke tempat jauh dan dekat, dan pagi-pagi benar keesokan harinya orang banyak datang berduyun-duyun ke Betsaida hendak melihat Yesus: Mereka datang dalam jumlah yang besar, melalui darat dan laut. Mereka yang telah meninggalkan Dia pada malam sebelumnya kembali lagi, dengan berharap masih dapat menemukan Dia di situ; karena tidak ada perahu yang dapat ditumpangi-Nya untuk menyeberang. Tetapi sia-sia saja mereka mencari-Nya, dan banyak yang kembali ke Kapernaum dalam usaha hendak mencari Dia.KSZ1 414.1

    Dalam pada itu Ia telah tiba di Genesaret, sesudah tidak hadir hanya sehari lamanya. Segera sesudah diketahui bahwa Ia sudah mendarat, “berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.” Mrk. 6:55.KSZ1 414.2

    Sesaat kemudian pergilah Ia ke rumah ibadah, dan di sanalah mereka yang datang dari Betsaida menjumpai Dia. Mereka mendengar dari murid-murid tentang bagaimana Ia telah menyeberangi laut itu. Ganasnya topan dan usaha yang sia-sia mendayung beijam-jam lamanya hendak melawan angin sakai, tentang Kristus yang muncul dengan berjalan di atas air, mengenai takut yang ditimbulkan-Nya, perkataan-Nya yang me-mulihkan keyakinan, keberanian Petrus dan akibatnya, teduhnya angin ribut secara tiba-tiba dan perahu merapat dengan tenang, semuanya di. tuturkan dengan cermat kepada orang banyak yang keheran-heranan. Te-tapi karena tidak puas dengan penuturan ini, banyak orang mengerumuni Yesus seraya bertanya. “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Mereka mengharapkan hendak mendengar cerita selanjutnya tentang mukjizat itu dari bibir-Nya sendiri.KSZ1 414.3

    Yesus tidak memuaskan rasa ingin tahu mereka. Ia berkata dengan sedih, “Kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tandatanda. melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” Mereka bukannya mencari Dia karena suatu motif yang pantas, melainkan karena mereka telah diberi makan dengan roti, mereka masih meng-harapkan hendak mendapat keuntungan duniawi dengan merapatkan diri mereka kepada-Nya. Juruselamat menyuruh mereka, “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.” Jangan hanya mencari ke-untungan jasmani. Jangan hendaknya usaha utama hanya sekadar me-nyediakan untuk kehidupan sekarang ini, melainkan mencari makanan rohani, malahan akal budi yang akan tahan sampai kepada hidup yang kekal. Ini dapat diberikan hanya oleh Anak Allah, “Sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”KSZ1 414.4

    Pada saat itu minat para pendengar tergugah. Mereka berseru, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Mereka telah melakukan banyak pekerjaan yang memenatkan agar dapat memujikan diri mereka kepada Allah; dan mereka bersedia mendengar tentang suatu penurutan yang baru yang olehnya mereka dapat memperoleh pahala yang lebih besar lagi. Pertanyaan mereka berarti: Apakah yang harus kami lakukan supaya kami layak masuk surga? Apakah pengorbanan yang dituntut dari kami agar mem-peroleh hidup mendatang?KSZ1 415.1

    “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu per-caya kepada Dia yang telah diutus Allah.” Harga surga ialah Yesus. Jalan ke surga ialah oleh iman kepada “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Yoh. 1:29.KSZ1 415.2

    Tetapi orang banyak tidak memilih menerima pernyataan tentang ke-benaran Ilahi itu. Yesus telah melakukan pekerjaan yang sama seperti yang telah dinubuatkan tentang apa yang akan dilakukan Mesias; tetapi mereKa tidak menyaksikan apa yang digambarkan sebagai pekerjaanNya oleh harapan mereka yang mementingkan diri. Memang Kristus pernah memberi makan orang banyak dengan roti jelai; tetapi pada zaman Musa orang Israel telah diberi makan dengan manna selama empat puluh tahun, dan berkat-berkat yang jauh lebih besar lagi diharapkan dari Mesias. Hati mereka yang tidak puas menanyakan mengapa, jika Yesus dapat melakukan begitu banyak perbuatan yang ajaib sebagaimana yang sudah mereka saksikan, tidak dapatkah Ia memberikan kesehatan, kekuatan, dan kekayaan kepada sekalian umat-Nya, melepaskan mereka dari para penindas, serta mengangkat mereka kepada kuasa dan kehormatan? Kenyataan bahwa Ia mengaku diutus oleh Allah, namun enggan dijadikan raja Israel, sungguh merupakan rahasia yang tidak dapat mereka duga. Penolakan-Nya disalahtafsirkan. Banyak orang menarik kesimpulan bahwa la tidak berani menyatakan tuntutan-Nya karena Ia sendiri menyangsikan sifat Ilahi yang menjadi ciri tugas-Nya. Dengan demikian mereka membuka hati terhadap sifat tidak percaya, dan benih yang telah ditaburkan oleh Setan membuahkan yang sejenisnya, dalam salah pengertian dan kegagalan.KSZ1 415.3

    Sekarang, dengan setengah mengejek, seorang rabi bertanya Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun seperti ada tertulis. Mereka diberi-Nya makan roti dari Surga.”KSZ1 416.1

    Orang Yahudi menghormati Musa, sebagai si pemberi manna, mem-berikan pujian kepada perantara, dan melupakan Dia yang oleh-Nya pe-kerjaan telah dilaksanakan. Nenek moyang mereka bersungut kepada Musa, serta meragukan dan menyangkal tugas Ilahinya. Sekarang dalam roh yang sama keturunan mereka menolak Seorang yang menyampaikan pekabaran Allah kepada mereka. Maka kata Yesus kepada mereka itu, “Aku berkata kepadamu sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari Surga.” Si Pemberi manna sedang berdiri di tengah-tengah mereka. Kristuslah yang telah memimpin orang Ibrani melalui padang gurun, dan memberi makan kepada mereka setiap hari dengan roti dari surga. Makanan itu melambangkan roti yang sebenarnya dari surga. Roh yang memberi hidup, yang mengalir dari kepenuhan Allah yang tidak terbatas, ialah manna yang benar. Yesus berkata, Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Yoh. 6:33.KSZ1 416.2

    Masih dalam keadaan memikirkan bahwa makanan jasmanilah yang dimaksudkan Yesus, beberapa dari para pendengarnya berseru, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kemudian Yesus berkata dengan jelas, “Akulah roti hidup.”KSZ1 416.3

    Kiasan yang digunakan Yesus sudah lazim bagi orang Yahudi. Musa, dengan ilham Roh Kudus, berkata. “Bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan.” Dan Nabi Yeremia menulis, “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.” UI. 8:3; Yer. 15:16. Rabi-rabi sendiri mempunyai pemahaman, bahwa makan roti, dalam makna roha-ninya, adalah pelajaran tentang hukum dan kebiasaan perbuatan baik; dan sering dikatakan bahwa bila Mesias datang segenap Israel akan diberi makan. Ajaran nabi-nabi menjelaskan pelajaran rohani yang mendalam mengenai mukjizat roti. Pelajaran inilah yang hendak dipaparkan Kristus kepada para pendengar-Nya di rumah ibadah. Sekiranya mereka telah mengerti akan Kitab Suci, sudah tentu mereka mengerti perkataanNya ketika Ia berkata, “Akulah roti hidup.” Baru saja sehari yang lampau orang banyak, yang sudah lemah dan lelah, diberi makan dengan roti yang diberikan-Nya. Sebagaimana dari roti itu mereka mendapat kekuatan dan kesegaran jasmani, demikian juga dari Kristus mereka dapat memperoleh kekuatan rohani menuju hidup kekal. “Barangsiapa datang kepada-Ku” kata-Nya, “ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Tetapi Ia menambahkan, “Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.”KSZ1 416.4

    Mereka telah melihat Kristus dengan kesaksian Roh Kudus, dengan penyataan Allah kepada jiwa mereka. Bukti-bukti yang hidup mengenai kuasa-Nya sudah mereka saksikan dari hari ke hari, namun mereka masih minta tanda lain. Jika mereka tidak diyakinkan dengan apa yang sudah mereka lihat dan dengar, tidak ada gunanya menunjukkan lebih banyak perbuatan ajaib kepada mereka. Sifat tidak percaya selamanya mencari dalih untuk meragukan, dan tidak akan menerima bukti yang paling pasti.KSZ1 417.1

    Sekali lagi Kristus berseru ke hati yang degil. “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” Ia mengatakan bahwa semua orang yang menerima Dia dalam iman, akan mendapat hidup kekal. Tidak se-orang pun akan hilang. Tidak perlu orang Farisi dan orang Saduki mem-pertengkarkan dari hal kehidupan masa depan. “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”KSZ1 417.2

    Tetapi para pemimpin orang banyak itu merasa sakit hati, “Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari surga? ” Mereka berusaha membangkitkan prasangka dengan menyinggung secara mengejek tentang asal usul Yesus yang hina itu. Dengan sikap memandang rendah mereka menyindir tentang kehidupan-Nya sebagai seorang pekerja Galilea, serta tentang keluarga-Nya yang miskin dan hina. Mereka mengatakan bahwa tuntutan tukang kayu yang tidak terdidik ini tidak layak diperhatikan. Dan karena kelahiran-Nya yang gaib itu, mereka menyindir bahwa Ia berasal dari keturunan yang diragukan, dengan demikian menggambarkan keadaan kelahiran-Nya secara manusia sebagai suatu noda dalam seiran hidup-Nya.KSZ1 417.3

    Yesus tidak berusaha menjelaskan rahasia kelahiran-Nya. Ia tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kedatangan-Nya dari surga, sebagaimana Ia tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagai-mana Ia menyeberangi laut. Ia tidak menarik perhatian kepada mukjizatmukjizat yang menandai kehidupan-Nya. Dengan rela Ia tidak mencari nama baik bagi diri-Nya, dan Ia mengenakan bagi diri-Nya sifat seorang hamba. Tetapi perkataan dan perbuatan-Nya menyatakan tabiat-Nya. Se-mua orang yang hatinya terbuka terhadap penerangan Ilahi akan mengenal dalam Dia “Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Yoh. 1:14.KSZ1 418.1

    Prasangka orang Farisi lebih mendalam daripada yang dinyatakan da-lam pertanyaan-pertanyaan mereka; prasangka itu berakar dalam kebimbangan batin mereka. Setiap perkataan dan tindakan Yesus membangkitkan permusuhan dalam diri mereka; karena roh yang mereka dambakan pada-Nya tidak terdapat d dalam Dia.KSZ1 418.2

    “Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau Ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.” Tidak seorang pun akan datang kepada Kristus, kecuali mereka yang menyambut penarikan kasih Bapa. Tetapi Allah sedang menarik semua hati kepada-Nya, dan hanya mereka yang menolak penarikan-Nya akan enggan datang kepada Kristus.KSZ1 418.3

    Dalam perkataan, “Dan mereka semua akan diajar oleh Allah,” yang Yesus maksudkan ialah nubuatan Yesaya: “Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka.” Yes. 54:13. Ayat Kitab Suci ini dikenakan oleh orang Yahudi kepada diri mereka sendiri. Mereka membanggakan bahwa Allah menjadi guru mereka. Tetapi Yesus menunjukkan betapa sia-sia tuntutan ini; karena Ia berkata, “Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.” Hanya dengan perantaraan Kristus mereka dapat memperoleh pengetahuan tentang Bapa. Manusia tidak tahan melihat kemuliaan-Nya. Mereka yang sudah belajar tentang Allah sudah men-dengar suara Anak-Nya dan dalam Yesus orang Nazaret mereka akan mengenal Dia, yang melalui alam dan wahyu, telah menyatakan Bapa.KSZ1 418.4

    “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.” Dengan perantaraan Yohanes yang keka-sih, yang mendengarkan perkataan ini, Roh Kudus menyatakan kepada jemaat-jemaat, “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hi-dup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Ba-rangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.” 1 Yoh. 5:11, 12. Dan Yesus berkata, “Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” Kristus menjadi satu daging dengan kita, supaya kita boleh menjadi satu roh dengan Dia. Karena hubungan inilah kita akan keluar dari kubur bukan saja sebagai suatu pernyataan kuasa Kristus, melainkan karena oleh iman hidup-Nya telah menjadi hidup kita. Mereka yang melihat Kristus dalam tabiat-Nya yang benar, serta menerima Dia di dalam hati, mempunyai hidup kekal. Dengan perantaraan Roh Kuduslah Kristus tinggal di dalam kita; dan Roh Allah, yang diterima ke dalam hati oleh iman, menjadi permulaan hidup kekal.KSZ1 419.1

    Orang banyak telah mengalihkan perhatian Kristus kepada manna yang dimakan oleh nenek moyang mereka di padang gurun, seolah-olah penyediaan makanan itu merupakan mukjizat yang lebih besar daripada yang diadakan Yesus; tetapi Ia menunjukkan betapa kecilnya pemberian itu bila dibandingkan dengan berkat-berkat yang hendak dikaruniakanNya melalui kedatangan-Nya. Manna itu dapat memelihara hanya ke-hidupan di dunia ini; manna itu tidak mencegah datangnya kematian ataupun menjamin sifat baka; tetapi roti yang dari surga akan memberi makan kepada jiwa sampai hidup yang kekal. Juruselamat berkata, “Aku-lah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Pada kiasan ini Kristus menambahkan yang lain lagi. Hanya oleh mati dapatlah Ia memberikan hidup kepada manusia, dan da-lam perkataan selanjutnya, Ia menunjukkan kepada kematian-Nya se-bagai sarana keselamatan. Ia berkata, “Roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”KSZ1 419.2

    Orang-orang Yahudi sudah bersedia hendak merayakan Paskah di Yerusalem untuk memperingati malam kelepasan Israel, ketika malaikat pembinasa memukul rumah-rumah orang Mesir. Dalam domba Paskah Allah merindukan agar mereka memandang Anak Domba Allah; dan dengan perantaraan lambang itu menerima Dia yang memberikan diriNya untuk kehidupan dunia ini. Tetapi orang Yahudi telah menjadikan lambang itu sangat penting, sedangkan maknanya tidak diperhatikan. Mereka tidak membedakan tubuh Tuhan. Kebenaran yang sama yang dilambangkan dalam upacara paskah diajarkan dalam perkataan Kristus. Tetapi kebenaran itu masih tidak dilihat.KSZ1 420.1

    Sekarang rabi-rabi berseru dengan marahnya, “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” Mereka berpurapura mengerti perkataan-Nya dalam pengertian yang sama secara harfiah sebagaimana halnya dengan Nikodemus ketika ia bertanya, “Bagaima-nakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?” Yoh. 3:4. Sedikit ‘banyaknya mereka mengerti maksud Yesus, tetapi mereka tidak mau mengakuinya. Oleh salah menerima perkataan-Nya, mereka mengharap-kan untuk menimbulkan prasangka orang banyak melawan Dia.KSZ1 420.2

    Kristus tidak melunakkan penjelasan yang diberikan-Nya secara lam-bang. Ia mengulangi kebenaran itu dalam bahasa yang lebih kuat lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan dagingKu dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.”KSZ1 420.3

    Makan daging dan minum darah Kristus ialah menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi, percaya bahwa Ia mengampuni dosa-dosa kita, dan bahwa kita sempurna dalam Dia. Oleh memandang kasih-Nya, oleh me-renungkannya, oleh meminumnya, kita mendapat bagian dari sifat-Nya. Sebagaimana makanan perlu untuk tubuh, demikian juga halnya dengan Kristus untuk jiwa. Makanan tidak dapat memberikan manfaat kepada kita kecuali kita memakannya, kecuali makanan itu menjadi sebagian dari tubuh kita. Demikianlah Kristus tidak bermanfaat bagi kita jika kita tidak mengetahui Dia sebagai Juruselamat pribadi. Suatu pengetahuan secara teori melulu tidak akan memberikan kebaikan kepada kita. Kita harus makan dari pada-Nya, menerima Dia di dalam hati, sehingga ke-hidupan-Nya menjadi kehidupan kita. Kasih-Nya, rahmat-Nya, harus dipahami baik-baik.KSZ1 420.4

    Tetapi kiasan-kiasan ini sekalipun tidak berhasil menggambarkan hak istimewa dari hubungan orang percaya kepada Kristus. Yesus berkata, “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.” Sebagaimana Anak Allah hidup oleh iman kepada Bapa, demikian juga kita harus hidup oleh iman kepada Kristus. Demikian sempurnanya Ye-sus berserah kepada kemauan Allah sehingga Bapa saja yang kelihatan dalam kehidupan-Nya. Meskipun digoda sama seperti kita, namun Ia berdiri di hadapan dunia tanpa dinodai kejahatan yang mengelilingi-Nya. Demikianlah juga kita harus menang sebagaimana Kristus sudah menang.KSZ1 421.1

    Apakah engkau seorang pengikut Kristus? Kalau demikian segala per-kara yang tersurat mengenai kehidupan rohani tersurat bagimu, dan dapat dicapai oleh menyatakan dirimu kepada Yesus. Apakah semangatmu se-dang melemah? Apakah kasihmu yang mula-mula sudah menjadi dingin? Terimalah kembali kasih yang ditawarkan oleh Kristus. Makanlah dari daging-Nya, minumlah dari darah-Nya, dan engkau akan menjadi satu dengan Bapa dan dengan Anak itu.KSZ1 421.2

    Orang-orang Yahudi yang tidak percaya enggan melihat sesuatu ke-cuali makna secara harfiah saja dalam perkataan Juruselamat. Oleh hu-kum upacara mereka dilarang mencicipi darah, dan kini mereka mengar-tikan bahasa Kristus sebagai pencemaran sesuatu yang suci, dan mem-perdebatkannya satu sama lain. Kebanyakan dari mereka malahan murid-murid sekalipun, berkata, “Perkataan ini keras, siapakah yang sang-gup mendengarkannya?”KSZ1 421.3

    Juruselamat menjawab mereka, “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Ma-nusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang mem-beri hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”KSZ1 422.1

    Hidup Kristus yang memberikan hidup kepada dunia ialah perkataan-Nya. Dengan perkataan-Nyalah Yesus menyembuhkan penyakit dan mengusir Setan; dengan perkataan-Nya Ia mendiamkan laut, dan mem-bangkitkan orang mati; dan orang banyak menyaksikan bahwa perkataan-Nya disertai kuasa. Ia mengucapkan firman Allah, sebagaimana Ia telah mengucapkannya dengan perantaraan segala nabi dan guru Perjanjian Lama. Segenap Kitab Suci merupakan pemyataan Kristus, dan Juru-selamat ingin menetapkan iman para pengikut-Nya pada firman itu. Bila hadirat-Nya yang kelihatan itu ditarik kembali, firman itu hendaknya menjadi sumber kuasa bagi mereka. Sebagaimana halnya dengan Guru mereka, seharusnya mereka hidup “dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Mat. 4:4.KSZ1 422.2

    Sebagaimana kehidupan jasmani dipelihara dengan makanan, demiki-an juga kehidupan rohani dipelihara dengan firman Allah. Dan setiap jiwa harus menerima hidup dari firman Allah baginya sendiri. Sebagai-mana kita harus makan untuk diri kita sendiri agar mendapat keperluan gizi, demikian juga kita harus menerima firman itu bagi diri kita sendiri. Kita tidak memperolehnya hanya dengan perantaraan pikiran yang lain. Kita harus menyelidiki Kitab Suci dengan saksama, memohon dari Allah bantuan Roh Kudus agar kita dapat mengerti firman-Nya. Kita harus me-renungkan buah pikiran itu sampai itu menjadi bagian kita sendiri, dan kita mengetahui “apa yang dikatakan Tuhan.”KSZ1 422.3

    Dalam janji-janji dan amaran-amaran-Nya, Yesus tujukan kepada se-tiap orang. Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini, sehingga dikaruniakan-Nya Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, jangan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Pengalaman-pengalaman yang diceritakan dalam firman Allah hendaknya menjadi pengalaman saya juga. Doa dan janji, ajaran dan amaran, adalah untuk saya. “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang ‘hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Gal. 2:19, 20. Bila iman menerima dan menyelami prinsip-prinsip kebenaran dengan cara demikian, itu menjadi sebagian dari kehidupan serta kuasa pendorong bagi kehidupan. Finnan Allah itu, bila diterima ke dalam jiwa, mengu-bahkan pikiran, dan masuk ke dalam perkembangan tabiat.KSZ1 422.4

    Oleh selalu memandang kepada Yesus dengan mata iman, kita akan dikuatkan. Allah akan mengadakan wahyu yang paling berharga kepada umat-Nya yang lapar dan haus. Mereka akan mendapati bahwa Kristus adalah Juruselamat pribadi. Bila mereka makan dari firman-Nya, mereka mendapati bahwa firman itu roh dan hidup adanya. Firman itu memus-nahkan sifat bawaan dan duniawi, dan memberikan suatu hidup yang baru dalam Kristus Yesus. Roh Kudus datang ke dalam jiwa sebagai Penghibu Oleh rahmat-Nya yang mengubahkan itu, peta Allah dihasilkan kembali pada murid itu; ia menjadi suatu kejadian yang baru. Kasih menggantikan kebencian, dan hati menerima kesamaan Ilahi. Inilah yang dimaksudkan oleh hidup “dengan setiap firman yang keluar daripada mulut Allah.” Inilah yang dimaksudkan dengan makan Roti yang berasal dari surga.KSZ1 423.1

    Kristus telah mengucapkan kebenaran yang suci dan kekal mengenai hubungan antara Dia dengan para pengikut-Nya. Ia mengetahui tabiat orang-orang yang mengaku sebagai murid-murid-Nya, dan firman-Nya menguji iman mereka. Ia menyatakan bahwa mereka harus percaya dan bertindak sesuai dengan ajaran-Nya. Semua orang yang menerima Dia mengambil bagian dari sifat-Nya, dan menjadi serupa dengan tabiatNya. Ini menyangkut kesediaan meninggalkan cita-cita yang dipelihara dalam hati mereka. Hal itu memerlukan penyerahan diri mereka sepenuhnya kepada Yesus. Mereka dipanggil untuk memiliki sifat pengorbanan diri, dan kerendahan hati. Mereka harus berjalan pada jalan sempit yang dijalani oleh orang di Golgota, jika mereka mau mendapat bagian dari pemberian kehidupan dan kemuliaan surga.KSZ1 423.2

    Ujian itu terlalu besar. Semangat orang-orang yang tadinya berusaha memaksa serta menjadikan Dia raja kini menjadi dingin. Mereka menyatakan bahwa uraian di rumah ibadah ini telah membuka mata mereka. Sekarang mereka tidak terkecoh lagi. Dalam pikiran mereka perkataan-Nya merupakan pengakuan terus terang bahwa Ia bukannya Mesias, dan bahwa tidak ada pahala duniawi diwujudkan oleh berhu-bungan dengan Dia. Mereka menyambut kuasa-Nya yang mendatangkan kuasa mukjizat, mereka rindu dibebaskan dari penyakit dan penderitaan; tetapi mereka tidak mau bersimpati terhadap kehidupan-Nya yang me-ngorbankan diri. Mereka tidak menghiraukan kerajaan rohani yang sukar dipahami, yang dikatakan-Nya itu. Orang-orang yang tidak ikhlas, yang mementingkan diri, yang telah mencari Dia, tidak lagi mengingini-Nya. Jika Ia tidak mau mencurahkan kuasa dan pengaruh-Nya untuk mendapat kemerdekaan dari orang Roma, mereka tidak mau mengadakan hubungan dengan Dia.KSZ1 423.3

    Yesus berkata dengan jelas kepada mereka, “Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya,” sambil menambahkan, “Sebab itu, telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Ia menghendaki agar mereka me-ngerti bahwa jikalau mereka tidak tertarik kepada-Nya, sebabnya ialah hati mereka tidak terbuka kepada Roh Kudus. ‘Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” 1 Kor. 2:14. Dengan imanlah jiwa memandang kemuliaan Yesus. Kemuliaan ini tersembunyi, sampai iman dinyalakan dalam jiwa dengan perantaraan Roh Kudus.KSZ1 424.1

    Oleh tempelakan terhadap kurangnya percaya mereka di hadapan umum, murid-murid ini malah lebih menjauhkan diri dari Yesus. Mereka merasa kurang senang, dan dalam keinginan hendak melukai perasaan Juruselamat dan memuaskan kebencian orang Farisi, mereka membe-lakangi Dia dan meninggalkan Dia dengan penghinaan. Mereka telah mengadakan pilihan mereka,—mereka tidak mau mengatakan penyerahan yang sempurna. Keputusan mereka tidak pernah dibatalkan sesudah itu; karena mereka tidak lagi berjalan dengan Yesus.KSZ1 424.2

    “Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung.” Mat. 3:12. Inilah salah satu saat pembersihan. Oleh firman kebenaran, sekam dipisahkan dari gandum. Karena mereka terlalu congkak dan menganggap diri benar sehingga tidak dapat menerima teguran, terlalu mencintai dunia sehingga tidak dapat menerima kerendahan hidup, banyak dari mereka berbalik dari Yesus. Kebanyakan masih melakukan perkara yang sama. Dewasa ini jiwa-jiwa diuji sebagaimana halnya dengan murid-murid dalam rumah sembahyang di Kapernaum. Bila kebenaran dijelaskan dalam hati, mereka melihat bahwa kehidupan me-reka tidak sesuai dengan kehendak Allah. Mereka melihat perlunya per-ubahan menyeluruh dalam diri mereka sendiri; tetapi mereka tidak sudi menanggung pekerjaan yang menuntut penyangkalan diri. Sebab itu me-reka marah bila dosa-dosa mereka ditemukan. Mereka pergi dengan pe-rasaan sakit hati, sebagaimana murid-murid meninggalkan Yesus, sambil bersungut, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengar-kannya?”KSZ1 424.3

    Pujian dan belaian menyenangkan pada pendengaran mereka, tetapi kebenaran tidak disambut dengan gembira; mereka tidak dapat mende-ngarnya. Ketika orang banyak mengikuti, dan diberi makan, dan sorak sorai kemenangan kedengaran, suara mereka menyaringkan puji-pujian; tetapi bila pemeriksaan Roh Allah menyatakan dosa mereka, dan menyu-ruh mereka meninggalkannya, mereka membelakangi kebenaran, dan tidak lagi berjalan dengan Yesus.KSZ1 425.1

    Ketika murid-murid yang tidak setia itu berbalik dari Kristus, suatu roh yang lain menguasai mereka. Mereka tidak dapat melihat sesuatu yang menarik dalam Dia, yang tadinya mereka dapati sangat menarik. Mereka mencari musuh-musuh-Nya, karena musuh-musuh itu sesuai dengan roh dan pekerjaan mereka. Mereka salah menafsirkan perkataanNya, memalsukan pernyataan-Nya, serta menentang motif-Nya. Mereka mempertahankan perlakuan mereka dengan mengumpulkan setiap perkara yang dapat menentang Dia; dan kemarahan seperti itu dibangkitkan oleh laporan yang tidak benar sehingga hidup-Nya berada dalam bahayaKSZ1 425.2

    Kabar tersiar dengan cepatnya bahwa atas pengakuan-Nya sendiri Yesus orang Nazaret adalah Mesias. Dan dengan demikian perasaan khalayak ramai di Galilea dialihkan untuk melawan Dia, sebagaimana pada tahun sebelumnya sudah dialami di Yudea. Wahai Israel! Mereka menolak Juruselamat mereka, karena mereka merindukan seorang pe-menang yang akan memberi mereka kuasa duniawi. Mereka menghendaki daging yang akan binasa, tetapi bukannya yang akan tahan sampai hidup kekal.KSZ1 425.3

    Dengan hati yang penuh kerinduan, Yesus melihat mereka yang pernah menjadi murid-murid-Nya meninggalkan Dia, Hidup dan Terang bagi manusia. Rasa kesadaran bahwa belas kasihan-Nya tidak dihargai, kasih-Nya tidak dibalas, kemurahan-Nya diremehkan, keselamatan-Nya ditolak, memenuhi Dia dengan kesedihan yang tidak terperikan. Perkembangan seperti itulah yang menjadikan Dia seorang yang kena sengsara dan yang biasa dalam kesukaran.KSZ1 426.1

    Tanpa berusaha menghalangi mereka yang sedang meninggalkan Dia, Yesus berpaling kepada kedua belas murid-Nya seraya berkata, Apakah kamu tidak mau pergi juga?”KSZ1 426.2

    Petrus menyahut dengan bertanya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah yang kudus dari Allah.”KSZ1 426.3

    “Kepada siapakah kami akan pergi?” Guru-guru Israel diperbudak dengan ketelitian dalam upacara secara lahiriah. Orang-orang Farisi dan Saduki senantiasa bertengkar. Meninggalkan Yesus berarti jatuh di antara para penyokong upacara agama, serta orang-orang yang bercita-cita mencari kemuliaan bagi diri sendiri. Murid-murid telah mendapat lebih banyak damai dan kesukaan sejak mereka menerima Kristus daripada dalam segala kehidupan mereka pada masa yang silam. Bagaimanakah mereka dapat kembali kepada orang-orang yang telah menghina dan menganiaya Sahabat orang berdosa? Sudah lama mereka mengharapkan Mesias, dan kini Ia sudah datang, dan mereka tidak dapat berbalik dari hadirat-Nya dan pergi kepada orang-orang yang sedang memburu nyawa-Nya, dan telah menganiaya mereka karena menjadi pengikut-Nya.KSZ1 426.4

    “Kepada siapakah kami akan pergi?” Tidak mungkin meninggalkan ajaran Kristus, pelajaran-Nya tentang kasih dan kemurahan, lalu pergi kepada kegelapan kurang percaya, kepada kejahatan dunia. Sementara Juruselamat ditinggalkan oleh banyak orang yang sudah menyaksikan perbuatan-Nya yang ajaib. Petrus mengungkapkan iman murid-murid— “Engkau adalah Mesias.” Pemikiran akan kehilangan jangkar bagi jiwa mereka memenuhi mereka dengan ketakutan dan kepedihan. Tidak mempunyai Juruselamat berarti hanyut di lautan yang gelap dan banyak angin ribut.KSZ1 426.5

    Banyak perkataan dan perbuatan Yesus kelihatan sukar dipahami de-ngan pikiran yang terbatas, tetapi setiap perkataan dan perbuatan mem-punyai maksud tertentu dalam pekerjaan penebusan kita; setiap perkara itu diperhitungkan untuk memberikan hasilnya sendiri. Jika kita sanggup mengerti maksud-maksud-Nya, semuanya akan kelihatan penting, sem-purna dan sesuai dengan tugas-Nya.KSZ1 427.1

    Meskipun kite tidak dapat mengerti segala perbuatan dan jalan Allah, .V3 melihat kasih-Nya yang besar, yang menjadi dasar segala perlakuan-Nya terhadap manusia, Ia yang tinggal dekat Yesus akan me-ngerti banyak tentang rahasia kesalehan. Ia akan mengakui kemurahan yang memberikan teguran, yang menguji tabiat, dan menyatakan niat hati.KSZ1 427.2

    Ketika Yesus mengemukakan kebenaran yang menguji, yang menye-babkan begitu banyak dari murid-murid-Nya berbalik, Ia mengetahui apa yang akan diakibatkan oleh perkataan-Nya; tetapi Ia hendak memenuhi suatu maksud kemurahan. Ia melihat jauh ke depan bahwa pada saat pen-cobaan setiap murid-Nya yang kekasih akan diuji dengan keras. Sengsara-Nya di Getsemani, perihal Ia dikhianati dan disalibkan, merupakan suatu ujian yang paling berat bagi mereka. Sekiranya tidak diberikan uji-an lebih dulu, banyak orang yang didorong hanya oleh motif yang me-mentingkan diri akan bergabung dengan mereka. Ketika Tuhan mereka dihukum di ruang pengadilan; ketika orang banyak yang pernah menye-rukan Dia sebagai raja kini mencemooh Dia serta menghina Dia; ketika orang banyak yang mengejek berseru, “Salibkan Dia!”; ketika mereka dikecewakan dalam cita-cita dunrawi, oleh mengingkari kesetiaan mereka kepada Yesus, sebenarnya orang-orang yang mencari kepentingan diri sendiri ini akan membawa kesusahan yang pahit dan membebani hati, selain dari kesedihan dan kekecewaan mereka karena hilangnya harapan mereka yang paling disukai. Pada saat kegelapan itu, teladan di pihak orang-orang yang berbalik dari Dia sebenarnya dapat menyeret orang lain mengikuti mereka. Tetapi Yesus mendatangkan krisis ini namun oleh hadirat-Nya sendiri Ia dapat menguatkan iman para pengikut-Nya yang benar.KSZ1 427.3

    Penebus yang menaruh belas kasihan, yang sangat mengetahui nasib yang menunggu Dia, memuluskan jalan bagi murid-murid, menyiapkan mereka untuk ujian tertinggi, serta menguatkan mereka untuk menghadapi ujian terakhir.KSZ1 428.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents