Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    42 — TRADISI

    A HUTAURATdan orang Farisi yang mengharapkan hendak melihat Yesus di Pesta Paskah, telah memasang perangkap hendak menjebak Dia. Tetapi Yesus yang mengetahui niat mereka, tidak mau mengh iri pertemuan itu. “Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan anli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus.” Karena Ia tidak pefgi kepada mereka-mereka pun datang kepada-Nya. Seketika lamanya tampaknya orang Galilea mau menerima Yesus sebagai Mesias, dan kuasa imam-imam di daerah itu akan hancur. Tugas kedua belas murid yang menyatakan perluasan pekerjaan Kristus, dan membawa murid-murid ke dalam pertentangan yang lebih langsung dengan rabi-rabi, telah mengo-barkan kembali kecemburuan para pemimpin di Yerusalem. Mata-mata yang mereka kirim ke Kapemaum pada permulaan masa keija-Nya, yang telah berusaha menuduh Dia mengenai pelanggaran Sabat, telah menga-lami kebingungan; tetapi rabi-rabi nekad hendak melaksanakan niat mereka. Sekarang utusan lain dikirim untuk mengamat-amati pergerakan-Nya, dan mencari suatu tuduhan hendak melawan Dia.KSZ1 429.1

    Seperti sebelumnya, alasan keluhan mereka ialah sikap-Nya yang tidak mengindahkan ajaran-ajaran tradisi yang membebani hukum Allah. Hal ini sengaja direncanakan untuk menjaga penurutan hukum, tetapi hal itu dianggap lebih suci daripada hukum itu sendiri. Bila ajaran-ajaran tradisi itu tidak sesuai dengan hukum yang diberikan di Sinai, maka ajaran rabi-rabi lebih disukai_KSZ1 429.2

    Di antara penurutan-penurutan yang dipaksakan dengan keras ialah penyucian menurut upacara. Suatu kelalaian terhadap tatacara yang harus diturut sebelum makan dianggap suatu dosa yang mengerikan, yang akan dihukum baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang, dan membinasakan si pelanggar di anggap sebagai suatu kebajikan.KSZ1 430.1

    Peraturan mengenai penyucian tidak terkira banyaknya. Umur hidup seseorang hampir tidak cukup untuk mempelajari semuanya. Masa hidup orang-orang yang mencoba menurut tuntutan rabi-rabi sungguh meru-pakan suatu pergumulan yang panjang terhadap penajisan dalam upacara agama, suatu rangkaian proses pembasuhan dan penyucian yang tidak habis-habisnya. Sementara orang banyak sibuk dengan martabat yang tidak berarti serta segala penurutan yang tidak dituntut Allah, perhatian mereka dialihkan dari prinsip-prinsip hukum-Nya yang besar itu.KSZ1 430.2

    Kristus dan murid-murid-Nya tidak mentaati pembasuhan menurut tatacara ini, dan mata-mata menjadikan kelalaian ini sebagai alasan bagi tuduhan mereka. Meskipun demikian mereka tidak menyerang Kristus secara langsung, melainkan datang kepada-Nya dengan kritik tentang murid-murid-Nya. Di hadapan orang banyak mereka berkata, “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan? ”KSZ1 430.3

    Manakala pekabaran mempengaruhi jiwa-jiwa dengan kuasa istimewa, Setan menghasut agen-agennya untuk memulai suatu perdebatan mengenai persoalan yang sepele saja. Dengan demikian ia berusaha me-narik perhatian dari masalah yang sebenarnya. Bila suatu pekerjaan yang baik dimulai, terdapatlah para pengecam yang bersedia memasuki per-debatan tentang tatacara atau persoalan teknis, untuk menarik pikiran dari kenyataan yang hidup. Bila tampaknya Allah hampir bekerja bagi umat-Nya dalam cara yang istimewa, jangan hendaknya mereka dibujuk untuk memasuki pertentangan yang hanya akan mengadakan kebinasaan jiwa-jiwa. Persoalan yang akan menjadi perhatian kita yang utama ialah. Apakah saya percaya dengan iman yang menyelamatkan pada Anak Allah? Apakah kehidupan saya sesuai dengan hukum Ilahi? “Barangsiapa yang percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup.” “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.” Yoh. 3:36; 1 Yoh. 2:3.KSZ1 430.4

    Yesus tidak berusaha mempertahankan diri-Nya atau murid-muridNya. Ia tidak menyinggung tuduhan terhadap-Nya, melainkan meneruskan untuk menunjukkan sifat para penuduh-Nya yang keji itu. Ia memberikan kepada mereka suatu contoh mengenai apa yang sedang mereka lakukan berulang-ulang, dan sudah dilakukan sebelum mereka datang mencari Dia. “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah,” kata-Nya, “Supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban—yaitu persembahan kepada Allah,—maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatu pun untuk bapanya atau ibunya.” Mereka mengesampingkan hukum kelima sebagai sesuatu yang tidak penting, tetapi sangat teliti melakukan tradisi-tradisi orang-orang tua. Mereka mengajarkan kepada orang banyak bahwa menyerahkan harta mereka ke Bait Suci merupakan suatu kewajiban yang lebih suci daripada menyokong orangtua mereka; dan betapa besarnya keperluan itu seka-lipun, adalah suatu kenajisan memberikan kepada bapa atau ibu sebagian dari apa yang sudah diserahkan seperti itu. Seorang anak yang durhaka hanya mengucapkan kata “Korban” atas hartanya, dengan demikian me-nyerahkannya kepada Allah, dan ia dapat menahannya untuk digunakan-nya sendiri selama ia hidup, dan sesudah kematiannya harta itu harus diserahkan untuk upacara Bait Suci. Dengan demikian, baik hidup atau mati, ia bebas untuk tidak menghormati dan menipu orangtuanya, dengan dalih pura-pura kasih kepada Allah.KSZ1 431.1

    Baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, Yesus tidak pernah mengurangi kewajiban manusia untuk mempersembahkan pemberian dan persembahan kepada Allah. Kristuslah yang memberikan segala petunjuk undang-undang mengenai persepuluhan dan persembahan. Ketika berada di dunia ini la memuji perempuan miskin yang memberikan segala sesuatu yang ada padanya ke dalam perbendaharaan Bait Suci. Tetapi kerajinan secara lahir bagi Allah di pihak imam-imam dan rabirabi merupakan suatu kepura-puraan guna menutupi kerinduan mereka untuk membesarkan diri. Orang banyak tertipu oleh mereka. Mereka me-nanggung beban berat yang tidak ditanggungkan oleh Allah. Muridmurid Kristus sekalipun tidak bebas dari kuk yang telah mengikat mereka oleh prasangka yang diwariskan serta kekuasaan rabi-rabi. Sekarang, oleh menyatakan roh rabi-rabi yang sebenarnya, Yesus berusaha membebaskan dari perhambaan tradisi semua orang yang sungguh-sungguh ingin menyembah Allah.KSZ1 431.2

    “Hai orang munafik,” kata-Nya, menyapa mata-mata yang licik itu, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah pe-rintah manusia.” Perkataan Yesus merupakan tuduhan tentang segenap ajaran dan kebiasaan orang Farisi. Ia menyatakan bahwa oleh menem-patkan tuntutan-tuntutan mereka di atas ajaran-ajaran Ilahi, rabi-rabi menaruh diri mereka di atas Allah.KSZ1 432.1

    Utusan-utusan dari Yerusalem dipenuhi dengan kemarahan. Mereka tidak dapat menuduh Kristus sebagai pelanggar hukum yang diberikan dari Sinai, karena Ia berbicara untuk mempertahankannya terhadap tradisi-tradisi mereka. Ajaran-ajaran hukum yang besar itu, yang telah dikemukakan-Nya; kelihatan dalam perbedaan yang sangat mencolok bila dibandingkan dengan peraturan-peraturan tidak berarti yang direncanakan manusia.KSZ1 432.2

    Yesus menjelaskan kepada orang banyak, dan sesudah itu lebih ter-perinci kepada murid-murid, bahwa penajisan datang bukannya dari luar, melainkan dari dalam. Kesucian dan kenajisan ada sangkut pautnya de-ngan jiwa. Adalah perbuatan yang jahat, perkataan yang jahat, pikiran yang jahat, pelanggaran hukum Allah, dan bukannya kelalaian terhadap tatacara lahiriah rekaan manusia saja, yang menajiskan manusia.KSZ1 432.3

    Murid-murid memperhatikan kemarahan mata-mata itu ketika ajaran mereka yang palsu itu dipaparkan. Mereka melihat air muka yang marah, serta mendengar perkataan ketidakpuasan dan dendam yang diucapkan dengan komat-kamit. Sambil melupakan berapa sering Kristus telah memberikan bukti bahwa Ia membaca hati bagaikan buku terbuka, mereka menceritakan kepada-Nya tentang akibat perkataan-Nya. Dengan mengharapkan bahwa Ia dapat memperdamaikan hamba-hamba yang marah itu, mereka berkata kepada Yesus, “Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?”KSZ1 432.4

    Ia menjawab, “Setiap tanaman yang tidak ditanami oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut.” Adat istiadat dan tradisi yang sangat dihargai oleh rabi-rabi berasal dari dunia, bukannya dari surga. Meskipun besar kekuasaan mereka terhadap orang banyak, namun mereka tidak dapat menahan ujian Allah. Setiap rekaan manusia yang sudah menggantikan hukum Allah akan kedapatan tidak berharga pada hari bila “Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.” Pengkhotbah 12:14.KSZ1 433.1

    Penggantian hukum Allah dengan ajaran manusia belum berhenti. Di kalangan orang Kristen sekalipun terdapat kebiasaan dan adat istiadat yang beralaskan tidak lebih baik daripada tradisi-tradisi nenek moyang. Kebiasaan dan adat istiadat seperti itu yang bertumpu hanya di atas ke-kuasaan manusia, telah menggantikan hukum yang ditetapkan Allah. Manusia berpaut pada tradisi-tradisi mereka, dan menghormati adat istiadat mereka, serta menyimpan kebencian dalam hati terhadap orangorang yang berusaha menunjukkan kesalahan mereka. Dewasa ini, bila kita disuruh menarik perhatian kepada hukum-hukum Allah serta iman kepada Yesus, kita melihat permusuhan yang sama sebagaimana yang dinyatakan pada zaman Kristus. Mengenai umat Allah yang sisa tertulis, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Why. 12:17 .KSZ1 433.2

    Tetapi “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut.” Gantinya kekuasaan dari apa yang disebut bapa-bapa gereja, Allah menyuruh kita menerima sabda Bapa yang kekal, Tuhan langit dan bumi. Di sini sajalah kebenaran itu tidak bercampur dengan kesalahan. Daud berkata, “Aku lebih berakal budi daripada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti daripada orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.” Mzm 119:99, 100. Biarlah semua orang yang menerima kekuasaan manusia, tatacara gereja, atau tradisi nenek moyang, memperhatikan amaran yang disampaikan dalam perkataan Yesus, “Percuma mereka beribadah kepada-Ku.”KSZ1 433.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents