Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Nasihat Bagi Sidang - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Sikap Terhadap Rekreasi

    Ada orang yang sakit angan-angannya yang baginya agama itu laksana seorang raja yang lalim, yang memerintah mereka dengan tongkat besi. Orang sedemikian selamanya meratapi kerusakan akhlak mereka dan mengeluh atas kejahatan yang dalam dugaan saja. Kasih tidak terdapat dalam hati mereka; mereka selamanya menunjukkan muka masam. Mereka tawar hati bila ditertawai oleh orang muda atau oleh orang lain. Mereka beranggapan bahwa semua rekreasi atau kepelesiran atau hiburan adalah dosa dan berpendapat bahwa pikiran itu harus selamanya dalam keadaan serius. Ini suatu keterlaluan. Orang lain pula berpendapat bahwa pikiran itu harus selamanya berusaha menemukan kepelesiran dan hiburan baru agar memperoleh kesehatan. Mereka belajar bergantung pada keramaian dan merasa gelisah tanpa hal itu. Orang sedemikian bukannya orang Kristen sejati. Mereka sudah keterlaluan di segi lain. Prinsip-prinsip Kekristenan sejati membukakan di hadapan semua orang suatu sumber kebahagiaan, yang tingginya dan dalamnya, panjangnya dan lebarnya tidak terduga-duga. 21T 565NBS 186.6

    Adalah hak dan kewajiban orang Kristen berusaha menyegarkan semangat mereka dan menguatkan tubuh mereka dengan rekreasi yang tidak salah, dengan maksud menggunakan kuasa jasmani dan pikiran bagi kemuliaan Allah. Jangan hendaknya rekreasi kita merupakan peristiwa kegirangan yang bodoh, mengambil rupa yang tidak ada maknanya. Kita dapat mengadakannya dalam cara yang akan menguntungkan dan meninggikan derajat orang-orang yang bergaul dengan kita, dan lebih menyanggupkan kita dan mereka menunaikan kewajiban yang diserahkan kepada kita sebagai orang Kristen. 3AH 493NBS 186.7

    Ditunjukkan kepada saya bahwa para pemelihara Sabat sebagai suatu umat bekerja terlalu keras tanpa meluangkan waktu untuk variasi atau beristirahat. Rekreasi perlu bagi mereka yang sibuk dalam pekerjaan jasmani, malahan lebih penting lagi bagi mereka yang pekerjaannya terutama menggunakan tenaga pikiran. Tidakkah perlu untuk keselamatan kita, atau pun untuk kemuliaan Allah, membiarkan pikiran bekerja terus menerus dan berlebih-lebihan, meskipun atas perkara-perkara rohani. 41T 514NBS 187.1

    Waktu yang digunakan untuk gerak badan tidak hilang percuma. Mempergunakan segala organ dan tenaga tubuh selayaknya perlu sekali agar semuanya dapat bekerja sebaik-baiknya. Bila otak terus menerus dibebani sementara organ-organ mesin tubuh lainnya tidak bekerja, maka berkuranglah kekuatan jasmani dan pikiran. Tubuh kehilangan kesehatannya, pikiran kehilangan kesegaran dan kekuatannya, dan akibatnya ialah perasaan berkobar-kobar yang tidak sehat.NBS 187.2

    Jam tidur dan jam kerja yang teratur harus pula diperhatikan. Kita harus mengambil waktu beristirahat, waktu berekreasi, waktu merenung. Prinsip-prinsip pertarakan mempunyai makna yang lebih luas daripada yang dipikirkan oleh orang banyak.NBS 187.3

    Mereka yang sibuk belajar harus melegakan diri. Pikiran jangan hendaknya terus menerus dipaksa bekerja keras, karena mesin pikiran yang halus menjadi lelah. Baik tubuh maupun pikiran harus mengadakan pergerakan.NBS 187.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents