Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Amanat Kepada Orang Muda Lengkap - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PASAL 79 - SIKAP KITA DALAM DOA

    Doa di hadapan umum maupun di hadapan khalayak ramai, baik dalam doa sendiri-sendiri, kita patut berlipat lutut di hadapan Tuhan Allah, bilamana kita menaikkan permohonan kita kepadaNya. Yesus itulah teladan kita, “bertelut dan mendoa.” Tentang murid-muridNya dikatakan, bahwa mereka juga “bertelut dan mendoa.” Rasul Paulus pernah berkata: “Aku menyembah sujud kepada Bapa Tuhan kita Yesus Kristus.” Waktu Ezra mengaku segala dosa Israel di hadapan Tuhan Allah, ia sudah menyembah sujud. Daniel “pada sehari tiga kali bertelut dan meminta doa dan mengucap syukur kepada Allahnya.”AML 233.1

    Penghormatan yang sejati terhadap Allah diilhamkan oleh perasaan akan kebesaranNya yang tak berkesudahan dan keyakinan akan hadirat- Nya. Dalam perasaan yang demikian terhadap Dia Yang Tak Kelihatan itu, tiap-tiap hari haruslah sangat tergerak. Waktu dan tempat berdoa itu suci adanya, oleh sebab Tuhan Allah hadir di situ; dan sementara rasa hormat diperlihatkan dalam sikap dan kelakuan kita, maka perasaan yang telah mengajak rasa hormat itu makin diperdalam. Pengarang Mazmur telah berkata: “Namanya pun suci dan hebat adanya.” Malaikat- malaikat menutup mukanya, bilamana mereka menyebut Nama itu. Maka betapa besar seharusnya rasa hormat kita sebagai manusia yang sudah jatuh dan penuh dengan dosa, bilamana kita meletakkan Nama itu di atas bibir kita!AML 233.2

    Betapa baiknya bagi segala orang tua dan muda, memikir-mikirkan perkataan-perkataan dalam Kitab Suci, yang menunjukkan, bagaimana kita harus menghormati tempat di mana Tuhan Allah biasanya hadir. Tuhan sudah memerintahkan kepada Musa dari dalam belukar yang bernyala-nyala: “Tanggalkanlah kasut daripada kakimu; karena tempat engkau ada berdiri itu tanah yang suci adanya.” Yakub, sesudah melihat khayal dari malaikat-malaikat itu, telah berseru: “Sebenarnya Tuhan adalah pada tempat ini, maka tidak kuketahui.” — Gospel Workers, hal. 178, 179.AML 233.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents