PASAL 153 - PERKAWINAN, BERAKAL-BUDI DAN TIDAK BERAKAL-BUDI

Perkawinan yang belum pada waktunyalah yang menghasilkan banyak sekali kejahatan-kejahatan yang terdapat pada zaman ini. Kesehatan badan atau pun kekuatan pikiran tidak maju dengan adanya perkawinan yang diadakan pada waktu umur masih terlalu muda. Dalam soal ini masih terlalu sedikit akalbudi yang dipakai. Banyak orang-orang muda bertindak menurut gerakan hati saja. Langkah demikian ini, yang mengenai mereka itu, dengan hebat sekali baik kepada kebaikan atau pun kepada kesusahan, hendak menjadi berkat atau laknat seumur hidupnya, terlalu sering diambil dengan terburu-buru, di bawah pengaruh dorongan dan perasaan hati. Banyak yang tidak mau mendengar pertimbangan yang benar dan pengajaran dipandang dari sudut ke- kristenan. . . .AML 425.1

Dunia ini penuh dengan kemelaratan dan dosa pada zaman ini sebagai akibat perkawinan yang tidak sejodoh. Pada umumnya waktu beberapa bulan saja sudah cukup untuk menginsafkan si suami atau si isteri bahwa perangai mereka itu tidak akan pernah menjadi satu; dan hasilnya ialah perselisihan selalu terdapat dalam rumah tangga, di mana hanya cinta dan kecocokan surga sepatutnya harus ada.AML 425.2

Karena perselisihan perkara-perkara yang kecil, perasaan benci yang amat sangat dipertumbuhkan. Pertentangan pikiran yang terang-terangan dan pertengkaran mendatangkan kesengsaraan yang tidak dapat dikatakan ke dalam rumah tangga, dan menceraikan orang-orang yang seharusnya dipersatukan dalam ikatan cinta. Dengan demikian beribu- ribu orang telah mengorbankan dirinya, baik tubuh baik jiwa, karena perkawinan yang tidak berakal budi, dan telah menuju ke jalan kebinasaan.AML 425.3