Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pelayanan yang Membahagiakan - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    24 - Kemiskinan adalah untuk Melatih Kedermawanan

    Bukan Jumlahnya, Tetapi Kasih yang Tepat. Yang miskin tidak dikucilkan dari kesempatan menyumbang. Mereka, begitu juga yang kaya, boleh melakukan sebagian dari pekerjaan ini. Pelajaran yang diberikan Kristus tentang dua peser kepunyaan janda yang menunjukkan kepada kita bahwa persembahan sukarela terkecil yang diberikan orang miskin, kalau diserahkan dari hati yang penuh kasih, diterima sebagai sumbangan terbesar dari orang kaya. Dalam keseimbangan bait suci, pemberian orang miskin yang diberikan atas kasih akan Kristus, itu diperhitungkan bukan sesuai jumlah yang diberikan, tetapi sesuai dengan kasih yang mendorong pengorbanan itu. — Review and Herald, 10 Oktober 1907.PyM 195.1

    Pengorbanan Juga Diperlukan Orang Miskin. Sebagian orang yang miskin dalam harta dunia cocok untuk menempatkan kesaksian di pundak orang-orang yang mempunyai harta. Tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka juga mempunyai kewajiban. Allah menuntut mereka untuk mengadakan korban. — Review and Herald, 18 April 1871.PyM 195.2

    Dia Melakukan Apa yang Ia dapat Lakukan. Juruselamat memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya menawarkan tanda kemiskinan janda itu pada mereka. Kemudian kata-kata pujian jatuh ke telinganya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan ke dalam peti persembahan, air mata kegirangan membasahi matanya sewaktu dia merasa bahwa tindakannya dimengerti dan dihargai. Banyak yang mungkin menasihati dia supaya menyimpan persembahannya yang sedikit sekali untuk digunakan sendiri. Kalau diserahkan ke tangan imam yang berkecukupan, itu akan tidak berarti di antara persembahan-persembahan yang berharga yang dibawa ke dalam peti persembahan. Tetapi Yesus memahami motivasinya. Dia percaya bahwa pelayanan di kaabah ditentukan Allah, dan dia rindu melakukan semampunya untuk mempertahankan itu. Dia melakukan apa yang ia dapat lakukan, dan tindakannya adalah tugu peringatan dalam ingatannya sepanjang masa, dan kegem-biraannya sampai kepada kekekalan. Hatinya mengerti pemberiannya, nilainya diperhitungkan bukan dengan nilai logam itu, tetapi dengan kasihnya kepada Allah dan perhatiannya terhadap pekerjaanNya yang mendorong perbuatan itu.PyM 195.3

    Tentang janda miskin itu Yesus berkata: “Janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.” Orang kaya memberikan dari kelebihannya, banyak di antara mereka diperhatikan dan dihormati oleh orang banyak. Sumbangan mereka yang besar tidak mengurangi kesenangan mereka bahkan kemewahan mereka; mereka tidak memerlukan pengorbanan, dan dalam nilai tak dapat dibandingkan dengan uang persembahan janda itu.PyM 196.1

    Motivasilah yang memberikan sifat kepada tindakan kita, menyerahkannya dengan celaan atau nilai moralitas yang tinggi. Bukan perkara-perkara besar yang dilihat oleh semua mata dan dipuji oleh semua lidah yang dianggap Allah paling berharga. Tugas sederhana yang dilakukan dengan gembira, persembahan yang sedikit yang tidak dipamerkan dan tidak ada mata manusia yang menilainya tidak berbahaya, sering berdiri paling tinggi di hadapan-Nya. Hati pengasih yang beriman lebih berharga kepada Allah ketimbang pemberian yang paling mahal. Janda miskin itu menyerahkan hidupnya untuk melakukan sedikit seperti yang sudah dilakukannya. Dia mengurangi makanannya agar dapat memberikan dua peser itu kepada usaha yang disukai. Dan dia melakukannya dalam iman, yakin dan percaya bahwa Bapanya yang di surga tidak akan melupakan kebutuhannya yang besar. Roh yang tidak mementingkan diri dan iman kekanak-kanakan inilah yang memenangkan pujian Juruselamat.PyM 196.2

    Di antara orang miskin banyak rindu menunjukkan rasa terimakasih mereka kepada Allah karena rahmat dan kebenaran-Nya. Mereka sangat suka membagikan kepada saudara-saudara mereka yang lebih makmur dalam mempertahankan pekerjaan-Nya. Janganlah ditolak orang-orang seperti ini. Biarkan mereka meletakkan uang persembahannya dalam bank surga. Jika diserahkan dengan hati yang penuh kasih kepada Allah hal-hal yang kelihatan sepele ini menjadi persembahan yang disucikan, persembahan tak berharga, yang membuat Allah senyum puas dan memberkatinya. —The Desire of Ages, hlm. 614-616.PyM 196.3

    Bagaimana Tanggapan Jemaat Makedonia. Paulus menulis kepada jemaat Korintus: “Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak daripada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu, dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.” PyM 197.1

    Waktu itu terjadi bala kelaparan di Yerusalem, dan Paulus mengetahui bahwa banyak orang Kristen tercerai berai di sekitar Yerusalem, dan yang tinggal di sana nampaknya kehilangan rasa simpati manusia dan terbuka bagi permusuhan agama. Oleh sebab itu dia membujuk gereja-gereja untuk mengirim bantuan keuangan kepada saudara-saudara di Yerusalem. Jumlah yang dikumpulkan dari gereja- gereja melebihi yang diharapkan rasul-rasul. Didesak oleh kasih Kristus, orang-orang percaya memberi dengan wajar, dan mereka dipenuhi dengan keberanian karena dengan demikian mereka menyatakan rasa terima kasih kepada Penebus dan kasih sayang kepada saudara-saudara mereka. Inilah dasar kedermawanan yang sejati sesuai dengan Firman Allah. — Testimonies, jld. 6, hlm. 271, 272.PyM 197.2

    Sesuai dengan Talenta yang Sudah Dipercayakan. Tentang jemaat di Makedonia kita membaca: “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Kemudian adakah di antara kita saudara-saudara yang mengaku Kristen, berpikir bahwa kita akan dimaafkan walaupun tidak melakukan apa-apa untuk kebenaran karena kita miskin? Kita menghargai terang kebenaran yang berharga sebagai harta kekayaan kekal yang tak terperikan. Kita harus menanamkan satu pengaruh seimbang dengan talenta yang sudah dipercayakan, apakah kita kaya atau miskin, tinggi martabat atau rendah, dungu atau terpelajar. Kita adalah hamba-hamba Kristus, sebagaimana Tuhan mengharapkan kita supaya melakukan yang terbaik. —Review and Herald, 4 September 1894.PyM 197.3

    Jangan Pernah Menyepelekan Karunia Memberi. Sebuah tanggung jawab terletak di pundak dari para pendeta Kristus untuk mendidik gereja-gereja menjadi liberal. Bahkan orang miskin sekalipun memiliki bagian dalam memberi persembahan mereka bagi Allah. Mereka haruslah menjadi pembagi kasih karunia Kristus dalam penyangkalan diri untuk menolong mereka yang memiliki kebutuhan yang lebih mendesak dari yang mereka miliki. Mengapa orang-orang miskin yang setia dan benar itu harus disepelekan dalam hal memberi untuk membantu mereka yang lebih miskin dari mereka sendiri? Pekerjaan dalam mendidik orang-orang dalam hal ini telah dilupakan, dan gereja telah gagal untuk membantu gereja yang lebih miskin dari mereka, sehingga berkat itu telah hilang yang mana seharusnyalah menjadi milik mereka, dan akan terus hilang sampai mereka menyadari akan penolakan yang telah mereka lakukan. Review and Herald, 4 September 1894.PyM 198.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents