Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Hidup Yang Disucikan - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Teladan Keberanian dan Ketaatan

    Titah pun dikeluarkan oleh raja. Daniel mengetahui maksud musuh-musuhnya untuk menjatuhkan dia. Tetapi ia tidak mengubah pendiriannya sedikit pun. Dengan tenang ia melakukan tugasnya yang biasa, dan pada saat berdoa, ia pergi ke ruang atas yang menghadap Yerusalem, ia melayangkan permohonannya kepada Allah yang di surga. Dengan demikian tanpa gentar, dan tegas dinyatakannya bahwa tak ada kuasa duniawi yang menghalangi dia dengan Allahnya dan melarang atau menyuruhnya kepada siapa dia berdoa. Betapa dia seorang besar yang berpegang pada prinsip! Dia menegakkan suatu contoh keberanian dan kesetiaan Kristen yang patut dipuji di hadapan dunia dewasa ini. Ia berpaling kepada Allah dengan segenap hati, walaupun ia sadar bahwa kematian mengancamnya karena kesetiaan itu.HD 41.2

    Musuh-musuhnya mengintai dia sepanjang hari. Tiga kali ia harus naik ke atas biliknya, dan tiga kali pula doanya yang sungguh-sungguh telah kedengaran. Keesokannya dakwaan disampaikan kepada raja bahwa Daniel, seorang tawanan dari Yehuda itu, telah membangkang terhadap maklumat yang dikeluarkan. Ketika sang raja mendengar perkataan ini matanya terbelalak karena melihat perangkap yang telah dipasang. Ia menyesali dirinya karena telah menyetujui maklumat seperti itu, kerja keras dilakukan sampai matahari terbenam untuk mengatur suatu rencana yang melaluinya Daniel dapat dibebaskan. Tetapi para sang nabi itu telah mengantisipasi hal ini lebih dulu, lalu mereka menghadap raja dengan kata-kata ini: “Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan Raja yang dapat diubah.HD 42.1

    “Sebab itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam lubang singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan engkau” (ayat 16, 17). Sebuah batu diletakkan di depan pintu gua, dan disegel dengan cap raja. “Lalu pergilah raja ke istana dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur” (ayat 19).HD 42.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents