Go to full page →

Pasal 72—Kesukaan Menerima Tamu MKB 425

Pada Zaman Ini Malaikat Boleh Dijamu. MKB 425

Kitab Suci menekankan banyak tentang perlunya dipraktikkan kesukaan menerima tamu. Bukan hanya menerima tamu yang dianggap sebagai suatu tugas yang diperintahkan, tetapi mengemukakan gambaran yang indah tentang kegiatan kasih karunia dan berkat-berkat yang didatangkannya. Yang sangat menonjol di dalam pengalaman ini ialah Abraham.... MKB 425.1

Bagi Allah gagasan melakukan ramah-tamah cukup penting, sehingga dicacat dalam firman-Nya. Lebih seribu tahun kemudian dapat petunjuk untuk mengetahui gagasan ini oleh ilham kepada rasul: “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu para malaikat.” MKB 425.2

Adalah kesempatan yang indah untuk menerima tamu seperti yang dialami Abraham dan Lot, peristiwa ini bukan barang mustahil kepada kita. Dengan menunjukkan kesukaan menerima tamu kepada umat Allah, berarti kita juga boleh menerima para malaikat-Nya ke rumah kediaman kita. Pada zaman kita ini juga para malaikat dalam bentuk manusia me-masuki rumah orang dan dijamu oleh mereka. Dan para orang Nasrani yang hidup dalam terang yang dipantulkan dari wajah Allah selalu disertai oleh para malaikat yang tidak tampak oleh mata, dan malaikat yang kudus ini meninggalkan suatu berkat dalam rumah tangga kita. 1 T, vol. 6, p. 341,342 MKB 426.1