Bala tentara Setan dan orang-orang jahat akan mengepung mereka dan bersukaria atas mereka karena nampaknya tidak ada jalan kelepasan bagi mereka. Tetapi di tengah-tengah keriangan dan kemenangan itu terdengarlah gemuruh silih berganti dari halilintar yang paling dahsyat. Langit ditudungi kegelapan, dan hanya bisa ditembusi oleh kilat yang menyilaukan dan kemuliaan yang luar biasa dari surga, sementara Allah mengeluarkan suara-Nya dari kediaman-Nya yang kudus. PAZ 211.3
Dasar bumi berguncang, gedung-gedung bergoyang dan runtuh dengan gemuruh yang dahsyat. Laut mendidih bagaikan sebuah panci dan seluruh bumi dalam kegemparan hebat. Orangorang benar yang ditangkap bebas, lalu dengan bisikan yang indah dan syahdu mereka berkata kepada satu sama lain: “Kita luput. Itu adalah suara Allah.”— 1T 353, 354 (1862). PAZ 212.1
Bilamana perlindungan hukum manusia akan ditarik dari mereka yang menghormati hukum Allah, maka di berbagai tempat akan terjadi suatu pergerakan secara serentak menuju kebinasaan mereka. Sementara waktu yang ditentukan dalam perintah itu semakin dekat, orang banyak akan bersekongkol untuk mengganyang sekte yang dibenci itu. Akan ditentukan untuk melakukan suatu pukulan mematikan dalam satu malam, yang akan membungkam suara penolakan dan teguran. PAZ 212.2
Umat Allah—sebagian berada dalam tahanan penjara, sebagian lagi bersembunyi di hutan-hutan dan gunung-gunung yang terpencil — tetap memohon perlindungan Ilahi, sementara di setiap penjuru gerombolan-gerombolan bersenjata yang didesak maju oleh bala tentara malaikat jahat, bersiap untuk tugas maut. . . . Disertai pekik kemenangan, ejekan, dan hinaan, gerombolan orang-orang jahat itu siap menerkam korban mereka, ketika tiba-tiba suatu kegelapan yang pekat, lebih pekat dari kegelapan malam, turun ke atas bumi. . . . PAZ 212.3
Pada tengah malam Allah menyatakan kuasa-Nya demi kelepasan umat-Nya. . . . Di tengah langit yang mengamuk ada sebuah ruang yang terang dengan kemuliaan yang tak terlukiskan, dari mana terdengar suara Allah bagaikan bunyi Air Bah, berkata, “Sudah terlaksana” (Wahyu 16:17). Suara itu mengguncang langit dan bumi. . . . PAZ 212.4
Kota-kota yang paling dibanggakan di bumi menjadi rata dengan tanah. Istana-istana yang megah di mana para pembesar dunia telah menimbun hartanya guna memuliakan diri sendiri runtuh berantakan di depan mata mereka. Tembok-tembok penjara terbelah, dan umat Allah yang dikurung di dalamnya karena iman mereka pun bebas.— GC 635-637 (1911). PAZ 212.5