Di sini kita melihat pohon kehidupan dan takhta Allah. Dari takhta itu mengalir sebuah sungai yang jernih, dan pada kedua tepi sungai itu terdapat pohon kehidupan. Di satu sisi sungai itu terdapat batang pohon, dan sebatang pohon lagi di sisi yang lain, keduanya berupa emas mumi yang kasat mata. Mula-mula saya pikir melihat dua batang pohon. Saya perhatikan lagi, dan melihat bahwa keduanya menyatu di ujung pohon. Begitulah pohon kehidupan pada tiap sisi dari sungai alhayat itu. Cabang-cabangnya merunduk ke tempat di mana kami berdiri, dan buahnya indah sekali; tampaknya seperti perpaduan antara emas dan perak.— EW 17 (1851). PAZ 227.6
Ada sungai-sungai kecil yang terus mengalir, bening bagaikan kristal, dan di sisi-sisinya pepohonan melambai-lambai membuat bayangan di jalan setapak yang disediakan bagi umat tebusan Tuhan. Ada dataran-dataran luas yang membentang sampai ke perbukitan nan indah, dan gunung-gunung Allah melatarbelakangi puncakpuncaknya yang tinggi. Di atas dataran-dataran yang penuh kedamaian itu, selain aliran-aliran sungai yang mengalir itu, umat Allah yang sudah lama menjadi musafir-musafir dan pengembarapengembara akan mendapatkan tempat tinggal.— GC 675 (1911). PAZ 228.1