Saya melihat keindahan dan kemuliaan Yesus yang luar biasa. Wajah-Nya lebih terang dari matahari pada tengah hari. Jubah-Nya lebih putih daripada warna putih yang paling putih. Bagaimana saya bisa . . . menjelaskan kepadamu kemuliaan surga, dan malaikatmalaikat yang elok bernyanyi dan memetik kecapi sepuluh tali!—Surat 3, 1851. PAZ 227.1
Hal-hal luar biasa yang saya lihat di sana tidak dapat saya terangkan. Oh, seandainya saya dapat berbicara dalam bahasa Kanaan maka saya dapat mencerikan sedikit dari kemuliaan dunia yang lebih baik itu.— EW 19 (1851). PAZ 227.2
Seluruh bahasa pun terlampau lemah untuk mencoba menerangkan tentang surga. Sementara pemandangan itu tampil di hadapan saya, saya terhenyak dalam kekaguman. Terhanyut dengan keindahan dan kemuliaan luar biasa yang berlangsung, saya meletakkan pena dan berseru, “Wah, kasih yang luar biasa! alangkah ajaibnya kasih itu!” Bahasa yang paling tinggi pun tidak berhasil menerangkan kemuliaan surga atau kedalaman kasih Juruselamat yang tak terkirakan itu.— EW 289 (1858). PAZ 227.3
Bahasa manusia tidak sepadan untuk menerangkan pahala orang benar. Itu hanya diketahui oleh mereka yang memandangnya. Tidak ada pikiran fana dapat memahami kemuliaan Firdaus Allah.— GC 675 (1911). PAZ 227.4
Sekiranya kita dapat memandang kota surga itu sekali saja, kita tidak akan mau lagi tinggal di bumi ini.— ST, 8 April 1889. PAZ 227.5