Kelak, apabila tirai yang menggelapkan penglihatan kita hendak disingkapkan, dan mata kita akan memandang dunia yang elok itu, yang sekarang kita hanya menangkap berkas-berkas cahayanya melalui teropong, bilamana kutuk dosa sudah dihapuskan dan seluruh bumi akan tampak “dalam keindahan Tuhan Allah kita,” betapa sebuah bidang studi akan terbuka untuk kita pelajari! Kelak siswa ilmu pengetahuan bisa membaca catatan-catatan tentang penciptaan dan melihat tidak ada yang mengingatkan pada hukum kejahatan. Dia bisa mendengarkan musik dari suara-suara alam dan tidak menemukan tanda kesedihan atau pun nada kesusahan. . . . PAZ 238.3
Seluruh perbendaharaan alam semesta akan terbuka untuk dipelajari oleh anak-anak Allah. Dengan kesukaan yang tak terlukiskan kita akan masuk ke dalam kegembiraan dan hikmat makhluk-makhluk yang tidak berdosa. Kita akan berbagi kekayaan yang diperoleh melalui zaman demi zaman yang digunakan dalam merenungkan hasil karya Allah.— Ed 303, 307 (1903). PAZ 238.4
Tak terikat oleh kefanaan, mereka terbang ke dunia-dunia yang jauh tanpa merasa lelah—dunia-dunia yang gemetar dengan kesedihan atas penderitaan umat manusia, dan menyanyikan lagu- lagu gembira mendengar berita tentang satu jiwa yang ditebus. . . . Dengan penglihatan yang tidak terhalang mereka memandang kemuliaan penciptaan—matahari-matahari dan bintang-bintang serta tata surya, semuanya dalam keteraturan yang ditentukan mengelilingi takhta Allah. Pada segala sesuatu, dari yang terkecil sampai yang terbesar, nama Khalik tertera, dan di dalam semuanya keleluasaan kuasa-Nya ditunjukkan.— GC 677, 678 (1911). PAZ 238.5