“Biarlah segala sesuatu yang bernyawa memuji-muji Tuhan.” Sudahkah kita mempertimbangkan baik-baik berapa banyak kita harus bersyukur kepada Tuhan? Apakah kita ingat bahwa kemurahan Tuhan tetap baru setiap pagi dan bahwa kesetiaan-Nya tidak pernah gagal? Apakah kita mengakui ketergantungan kita kepada-Nya dan menyatakan syukur karena segala kebaikan-Nya? Sebaliknya, kita terlalu sering lupa bahwa “tiap-tiap anugerah yang baik dan tiap-tiap karunia yang sempurna itu dari atas, turun daripada Bapa, pohon segala terang.” Sering sekali mereka yang sehat walafiat melupakan segala kemurahan yang ajaib yang selalu mereka terima dari hari, ke hari, dari tahun ke tahun. Mereka tidak memuji-muji Allah karena segala kebaikan-Nya. Tetapi bila penyakit menimpa mereka, teringat mereka akan Allah. Kerinduan yang sungguh-sungguh untuk mendapat kesembuhan menuntun kepada doa yang tekun, dan hal ini benar adanya. Allah adalah perlindungan kita pada masa sakit dan pada masa sehat. Tetapi banyak orang tidak menyerahkan persoalan mereka kepada-Nya; mereka menambah kelemahan dan penyakit sebab mereka sendiri merasa sangat susah karenanya. Kalau saja mereka mau berhenti mengeluh dan mengatasi kemasygulan dan kemurungan, kesembuhan mereka akan lebih pasti. mereka harus ingat dengan perasaan syukur berapa lamanya mereka menikmati berkat kesehatan; dan sekiranya berkat yang indah ini dikembalikan kepada mereka, jangan hendaknya mereka lupa bahwa mereka harus memperbarui kewajiban mereka kepada Khalik. Ketika kesepuluh orang kusta disembuhkan, hanya satu orang kembali mencari Yesus dan memuliakan Dia. Jangan hendaknya kita seperti kesembilan orang yang kurang pikir, yang hatinya tidak terharu oleh kemurahan Allah.3 NBS 136.1
Kebiasaan memikir-mikirkan keburukan yang dirasakan tidaklah bijaksana dan bukan sifat Kristen. Dalam berbuat demikian kita gagal dalam menikmati berkat-berkat dan mempergunakan kesempatan masa sekarang. Tuhan minta agar kita melaksanakan kewajiban masa sekarang dan menanggung segala ujiannya. Sekarang ini kita harus berjaga-jaga agar jangan kita bersalah dalam perkataan atau perbuatan. Sekarang ini kita harus memuji dan menghormati Allah. Dengan menggunakan iman yang hidup sekarang ini kita harus mengalahkan musuh. Sekarang ini kita harus mencari Allah dan bertekad tidak merasa puas tanpa hadirat-Nya. Kita harus berjaga-jaga dan bekerja dan berdoa seolah-olah inilah hari terakhir yang dikaruniakan kepada kita. Sebab itu, betapa tekunnya kita harus hidup sekarang ini. Kita harus mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh dalam segala perkataan dan perbuatan kita. NBS 136.2