Hanya sedikit orang menghargai selayaknya atau mempergunakan hak doa yang indah itu. Kita harus pergi kepada Yesus dan menceritakan kepada-Nya segala keperluan kita. Kita boleh membawa kepada-Nya baik kesukaran dan kebingungan kita yang kecil maupun kesukaran kita yang besar. Apa saja yang timbul atau menyusahkan kita, haruslah kita bawah itu kepada Tuhan dalam doa. Bila kita merasa bahwa kita memerlukan hadirat Kristus pada setiap langkah, Setan akan mempunyai kurang kesempatan untuk memasukkan segala penggodaannya. Adalah usahanya yang sudah dipelajari menjauhkan kita dari Sahabat kita yang terbaik dan paling menaruh simpati. Tidak seorang pun boleh kita jadikan orang kepercayaan kita kecuali Yesus. Dengan aman kita dapat berbicara secara mesra dengan Dia tentang segala sesuatu yang ada dalam kalbu kita. NBS 136.3
Hai saudara-saudaraku, bila kamu berhimpun untuk berbakti, percayalah bahwa Yesus bertemu dengan kamu; percayalah bahwa Ia rela memberkati kamu. Palingkanlah matamu dari diri sendiri; pandanglah kepada Yesus, berbicaralah tentang kasih-Nya yang tiada taranya. Oleh memandang Dia kamu akan berubah menjadi seperti Dia. Bila kamu berdoa, berdoalah dengan singkat, dan sebutkanlah maksudnya saja. Jangan berkhotbah kepada Tuhan dalam doamu yang panjang. Mintalah roti hidup sebagaimana seorang anak meminta roti dari ayahnya. Allah akan mengaruniakan kepada kita setiap berkat yang kita perlukan kalau kita memohon dari-pada-Nya dalam kesederhanaan dan iman. NBS 136.4
Doa merupakan latihan yang paling suci bagi jiwa. Doa itu harus sungguh-sungguh, rendah hati, tekun-kerinduan suatu hati yang dibarui yang dipersembahkan ke hadirat Allah yang suci. Bila si pemohon merasa dia berada di hadirat Ilahi, diri sendiri akan dilupakan. Ia tidak akan mempunyai keinginan untuk mempertunjukkan talenta manusia; ia tidak akan berusaha menyenangkan telinga manusia, melainkan memperoleh berkat yang sangat dirindukan oleh jiwanya.4 NBS 137.1
Baik dalam perbaktian banyak orang maupun sendirian, kita harus bertelut di hadapan Tuhan bila kita mempersembahkan permohonan kita kepada-Nya. Yesus, teladan kita,“bertelut dan berdoa.”(Luk.22:41). Tentang murid-murid-Nya tertulis bahwa mereka juga “bertelut dan berdoa.” (Kis. 9:40; 20:36; 21:5). Paulus menyatakan, “Aku bertelut sambil memohonkan kepada Bapa itu.” (Ef. 3:14). Dalam mengaku dosa-dosa Israel di hadirat Allah, Ezra bertelut. (Ezra 9:5). Daniel bertelut tiga kali sehari dan berdoa, dan bersyukur kepada Allahnya. (Daniel 6:10). 5 NBS 137.2